Ahok – Dahulu para pahlawan berjuang mengorbankan darah dan nyawanya demi kemerdekaan. Di masa kini, pejuang itu apabila seseorang berani melawan godaan korupsi.
Itulah makna Hari Pahlawan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Kita ini enggak diminta mati, darah saja enggak, cuma diminta jangan korupsi. Jadi apa sih yang susah bagi kita sekarang? Harusnya angkatan generasi kita itu merasa malu, enggak ngorbanin darah. Cuma enggak korupsi, masa enggak sanggup?” kata Ahok usai menjadi inspektur upacara di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015).
Bagi Ahok, saat ini seseorang bisa disebut sebagai pejuang apabila dia berani melawan godaan korupsi. Ahok juga berpesan kepada generasi muda memperkuat imannya.
“Orang tidak korupsi, di saat semua orang rata-rata pada korupsi, kamu juga pejuang. Nah bagi saya makna hari pahlawan ya seperti itu,” ujarnya.
“Kamu juga mesti harus beriman, seperti kata Ibu Khofifah (Menteri Sosial). Secara teori kalau kamu beriman kamu pasti seorang patriotik, tapi kalau kamu tidak beriman pasti kamu chauvinisme. Kalau kamu beriman, otomatis kamu patriotik. Otomatis itu,” terang Ahok.
Oleh karena itu, Ahok berharap generasi muda bisa menyerap makna dari perjuangan para pahlawan yang telah gugur. Diikuti dengan memperjuangkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945.
“Bagi kita ya mengenang ada orang yang rela mati buat kita. Memperjuangkan apa? Ideologi Pancasila, UUD 1945 dan NKRI harus kita perjuangkan,” pungkasnya. [Detik.com]
Menjadi pahlawan tidak perlu prestasi seperti Susi Susanti. Kita juga bisa dengan cara 1. Membuang sampah pada tempatnya 2. Tertib berlalu lintas 3. Biasakan antri 4. Taat Pajak 5. Jangan mengabaikan tanggung-jawab sebagai pejabat/pekerja/pelajar/anak/ortu, dll 6. Jangan salah gunakan kekuasaan (jangan korupsi/kkn) 7. Jangan memeras orang lain 8. Memberikan pengupahan yang layak 9. Jangan memboroskan makanan dan sumberdaya (air, listrik, energi, dll) 10. dst dst..
Pertama saya mau ucapkan Congratulation kepada Gubernur Ahok atas kerja keras nya, setelah terpilih menjadi Gubernur DKI.
Memang sangat sulit bagi seseorang untuk berhenti korupsi. Apa yg telah di paparkan Gubernur DKI (Ahok), itu sangat benar apa sih susah nya untuk berhenti korupsi? tetapi oleh karena mentalitas nya seorang pejabat Indonesia sudah cukup down dan tidak ada rasa kepedulian dengan rakayat nya sehingga tidak ada lagi rasa segan untuk tidak korupsi. Dari mulai jajaran bawah mentalitas pegawai sudah bobrok.
Kalau boleh saya ungkapkan pejabat di Indonesia sangat sedikit yg memiliki integritas, sudah bobrok dari sono nya tetap bobrok karena tidak ada rasa kepedulian kepada orang lain yg ada hanya selfish. Hanya stop untuk Korupsi dan menipu tidak bisa, kenapa? karena mereka ini semua tidak punya Iman dan tidak percaya sama Tuhan. Ok next time I will say more,,,
AHOK, HULK SI PEMARAH
22 Desember 2015, DENNYSIREGAR.COM
Ahok itu sebenarnya orang yang sangat penyayang kepada sesama.
Kasus Kampung Pulo dan Metro mini adalah gambaran siapa Ahok sesungguhnya. Dibalik kerasnya dan kasarnya ia berbicara, hatinya sebenarnya trenyuh. Ia gabungan antara Hulk si pemarah dan Sinterklas pemberi hadiah.
Ia trenyuh melihat betapa bertahun2 warga Jakarta ketakutan dengan sikap ugal2an supir metromini. Tetapi ia tahu, bahwa supir metromini begitu karena mereka mengejar setoran untuk makan. Disamping itu ia ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta, dan yang pasti ia ingin Jakarta ini seperti kota di negara maju dimana semua tertata dengan rapih dan modern.
Bagaimana menyatukan itu semua?
Masalahnya ada di sistem transportasi. Ia lalu menawarkan konsep integrasi dalam sistem transportasi. Transportasi Jakarta harus nyaman, aman, murah dan tepat waktu. Dengan kenyamanan yang ada, maka warga Jakarta akan lebih memilih transportasi umum daripada naik kendaraan pribadi.
Maka ia menawarkan kepada kopaja dan metromini untuk bergabung dengan transJakarta, dengan syarat perbarui armadamu. Sudah lama ia menawarkan konsep itu, tetapi selalu ditolak karena pengusaha angkutan umum sudah terlalu nyaman dengan sistem yang ada.
Dengan bergabungnya angkutan umum dalam satu moda yang terintergrasi, ia juga sekalian ingin mengangkat harkat para supir yang selalu “kejar setoran”. Ia menawarkan sistem gaji berdasarkan kilometer berjalan, bukan berdasarkan jumlah penumpang. Dengan begitu, supir tidak lagi ugal-ugalan dan berlomba dengan sesamanya untuk rebutan penumpang. Supir bisa mendapat sampai 7 juta per bulan, tanpa harus mempertaruhkan nyawanya dan nyawa penumpangnya hanya karena “kejar setoran”.
Saya pernah lama tinggal di Jakarta, memang sangat berbahaya sebagai penumpang. Baru kaki naik sebelah, kernet sudah teriak kenceng, “Tarikkkkk…” Bus pun sudah lari kayak setan dikejar naga, apalagi kalau dibelakang sudah terlihat moncong rekannya.. Belum lagi di dalam bus desak-desakan campur keringat, parfum murahan dan ketek yang jarang disiram. Dimana konsep manusiawinya?
Selain itu kekumuhan di moda transportasi selama ini mengundang pengamen, pengemis, pemeras dan pencopet. Memberantas itu harus mulai dari akarnya, maka perbaharui sistemnya.
Gubernur DKI Jakarta, AHOK
Nah, ketika ia sudah menawarkan sistem yang menguntungkan semua dan ditolak bahkan pake acara ngancam2, ia pun marah besar. Tidak ada yang bisa mengancam Ahok, bahkan dewa Zeus sekalipun. Ia balik mengancam, kalau mau bertarung mereka akan habis. Preman lawan dengan gaya preman. Kalau preman dilawan dengan gaya ratu kecantikan, ya bisa diperkosa sekelurahan.
Itulah Ahok dan dia tidak habis pikir kenapa orang yang mau diangkat harkat hidupnya malah melawan dirinya. Ahok bukan sekedar menghancurkan sistem lama, ia juga sudah menyiapkan solusinya sehingga tidak ada yang dirugikan. Apa kurangnya dia ?
Jadi kalau ada orang2 yang sok santun mengatakan Ahok itu sebagai pejabat tidak boleh kasar, dia tidak paham bagaimana susahnya melawan mental preman. Preman itu harus digertak bukan dihadapi dengan tangan melambai. Yang penting, lihat konsep besarnya maka akan mengerti arahnya.
Buat saya, Ahok adalah Gubernur terbaik se-Indonesia. Belum tentu Gubernur dari daerah lain ditempatkan di Jakarta bisa berlaku seperti dia. Mungkin sudah melambaikan tangan ke kamera tanda menyerah. Bu Risma masih didukung warga Surabaya, lha Ahok bahkan sebagian warganya ikut melawan dia.
Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana rumitnya mengurai benang kusut di Jakarta yang terpelihara sekian lama. Mungkin secangkir kopi setiap pagi sudah tidak terasa lagi manisnya.
5-10 tahun lagi, ketika Jakarta sudah tertata dengan rapih, modern dan nyaman untuk ditinggali, kita akan berdecak kagum mengingat perjuangannya. Si “Cina” yang sering dimaki kafir itu benar2 malaikat yang diturunkan untuk warga Jakarta.
Ahok, may Allah bless you. Semoga natal ini, Tuhan memberkatimu. Tertanda, FBA – Fans Berat Ahok.
Benar sekali pak Ahok, masak diminta untuk tidak korupsi aja gak bisa? Padahal bukan diminta berjuang seperti para pendahulu kita, yang mengorbankan nyawa demi kemerdekaan. Hanya diminta berjalan lurus diatas rel yang sudah ada jalur yang jelas.