Ditanya Anak SD, Ahok: Bapak Waktu Kecil Tidak Terlalu Pintar

0
46

Ahok – “Harus diapakan anak yang tidak mau belajar?” itulah sebuah pertanyaan yang dilontarkan seorang siswa Kelas IV Sekolah Dasar kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Gubernur yang akrab disapa Ahok pun langsung menceritakan masa kecilnya menjawab pertanyaan anak kelas IV SD yang datang ke acara di Balai Kota DKI Jakarta tersebut.

“Bapak waktu kecil tidak terlalu pintar. Makanya Bapak tidak mau jadi profesor. Teman-teman SD bapak di kampung itu pintar-pintar. Tapi, begitu SMP, SMA, teman bapak itu malah tidak rajin,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).

Dihadapan ratusan siswa SD, Ahok menjelaskan kenapa teman-temannya di Belitung saat itu malas.

Masalah keuangan menjadi penyebab teman kecil Ahok malas belajar ke sekolah “Orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya,” imbuhnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini, sempat mengenang kata-kata yang pernah dilontarkan almarhum ayahnya.

Ahok ingat pesan sang ayah agar dirinya tidak sombong dengan kondisi ekonomi yang lebih baik dibanding teman-teman SD-nya saat itu.

“Kata almarhum, Kamu jangan sombong, masih banyak anak yang lebih pintar dari kamu, cuma dia bukan anak saya. Kamu bisa sekolah karena bapak mampu,” kata Ahok.

Jadi, ujar Ahok, anak-anak yang orangtuanya mampu untuk membiayai mereka sekolah harus memanfaatkan kesempatan itu. Menurut data yang didapatnya, 40 persen anak berusia 11 hingga 12 tahun di Jakarta tidak sekolah.

“Mereka merasa tidak berguna karena tidak ada uang untuk sekolah, jadi kami (Pemprov DKI) berikan Kartu Jakarta Pintar,” ujar dia. [Tribunnews.com]

 

Basuki Ditanyai Soal Macet oleh Siswa SD

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat kunjungan siswa kelas 4 SD Bhakti Mulya. Pada kesempatan itu, orang nomor satu di ibukota itu mendapatkan berondongan pertanyaan, mulai dari usia hingga kemacetan Jakarta.

Pertanyaan yang dilontarkan siswa cukup unik-unik, seperti berapa usia Basuki, lalu kenapa Jakarta masih macet, serta enak tidak menjadi seorang gubernur. Dengan santai Basuki menjawab berbagai pertanyaan siswa yang terlihat polos tersebut.

“Umur Bapak sudah 49 tahun. Jadi beda 40 tahun lebih sama anak-anak. Tapi, Bapak juga ABG kok. Aku baru gocap (50)‎,” canda Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/11).

Pertanyaan lain yang dilontarkan seperti bagaimana cara menghukum orang-orang yang melanggar lalu lintas, serta program Basuki mengantisipasi panas dunia. Basuki pun memilih kata-kata yang dimengerti oleh anak-anak untuk menjawab pertanyaan mereka.

“Kami sekarang sedang berusaha menambah ruang hijau dan tanam pohon. Kami anggarkan untuk beli tanah untuk menambah danau. Kalau untuk orang yang melanggar lalu lintas pasti kami tilang,” kata Basuki.

Pada kesempatan itu, beberapa siswa juga memberi karya lukisan kepada Basuki. Siswa siswi beserta guru-guru terlihat antusias ketika berfoto bersama Basuki.

Menurut Basuki, dengan adanya pertemuan seperti ini maka bisa merubah stigma pejabat dimata siswa SD. Sehingga ke depan mereka tidak takut untuk masuk ke dunia politik.

“Ini bagian dari mendorong anak-anak untuk tidak takut pada politik dan stigma anak-anak bahwa politisi misalnya masih korup, nggak mau kerja, dengan datang ini bisa kami patahkan,” ucap Basuki. [Beritajakarta]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here