Ahok: Dinas Pertamanan Ingin Beli Bunga Puluhan Miliar….

7
139

Ahok – Giliran anggaran Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dipelototi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Penyusunan anggarannya kacau balau. Ini temuan Ahok.

“Taman juga kacau balau deh. Dia ingin beli bunga puluhan miliar buat disulamin. Saya bilang kamu punya pembibitan gimana? Pembibitan belum siap,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).

Menurut Ahok, apabila Dinas Pertamanan ingin melakukan skema penyulaman bunga maka yang harus dilakukan mempersiapkan bibit bunganya terlebih dahulu.

Selain itu, kata Ahok, ditemukan skema penunjukan langsung dalam swakelola pembelian bunga. “Terus itu lelang swakelola, swakelola beli bunga semua diatur penunjukan langsung Rp 200 juta ya sama saja maling kecil-kecil gitu loh,” ungkap Ahok.

Ahok berpendapat pihak Dinas Pertamanan belum mampu melakukan lelang swakelola pengadaan bunga.

Ia melanjutkan permintaannya untuk e-katalog pembuatan trotoar di Jakarta juga belum disanggupi. Padahal, menurut Ahok, dengan menggunakan e-katalog Dinas Pertamanan akan memiliki lebih banyak pilihan, menghemat waktu dan anggaran.

“Jadi yang dapat perusahaan gede macam-macam bisa saya hukum. Kalau sekarang abang-abang taman yang borong. Di bawah 12 juta tunjuk langsung. Makanya taman Jakarta enggak beres beres,” kata Ahok gemas. [Detik.com]

7 COMMENTS

  1. PakGub kan mudah kalau tidak bisa diturunkan saja, untuk apa dimarah-marahi, sudah berkali-kali kan Bu Ratna ini menunjukkan bahwa ibu ini tidak profesionil dan kompeten untuk posisinya sekarang ya sudah sack out dulu dengan Pak Nandar juga begitu tidak ada organisasi lapangan yang baik ini beli tanaman juga tidak bisa. Sekarang Bu Ratna, memang yang merekomendasi PakGub siapa? Ada reserve kan tenaga skpd yang tanggap dan gesit lapangan, yang bisa beli tanah. Ini Bu Ratna itu kan yang tidak bisa beli tanah disuruh belajar pada PakSekda pernah PakGub sindir dalam satu rapim. Sudah Pak daripada selalu memarahi dan PakGub yang disalahkan, ya sack out, mudah. Kurangi bicara PakGub dan S E M A N G A T

  2. OmSak ijin Om Sak tolong disampaikan kepada Pak Isnawa Aji bagaimana SP selanjutnya sudah dilayangkan ke GTJ jangan sampai lalai Pak Isnawa Aji yang dipuji-puji ini, jangan sampai lalai.
    Tema mafia sampah itu ada dimana-mana juga di Roma, Napoli and at last di Moskow!!!
    S E M A N G A T Jakarta!

  3. Mengikuti keterbukaan pak Gubernur, 105 hari yg dibutuhkan untuk sampai SP3 adalah bulan Februari 2016, sebagai warga DKI pengin lihat kesungguhan kepala SKPD yg bersangkutan untuk koordinasi atau mesti disuruh-suruh lagi…

  4. di jkt ini tdk ada kejelasan byr sampah itu, tukang sampah dibyr berapa tdk jelas, jd suka2 mereka minta brp, gitu ya? tdk jelas mereka dptny brp, ada brp t4 rmh yg di angkat sampahny dsbny..hrs lebih diperhatikan ujung awal dan akhirny, jgn cm masalah itu saja yg di perhatikn pak gub, tolong ya, dicatet!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here