Basuki Ingin Bus Tingkat Lewati Stasiun Kereta

3
60

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin bus tingkat yang dioperasikan melintasi stasiun kereta. Sehingga bisa mempermudah pekerja untuk menuju tempat kerjanya.

“Semua stasiun kereta api harus dilewati ini (bus tingkat). Jadi masyarakat yangg turun bisa langsung naik bus gratis,” ujar Basuki saat peluncuran operasional bus city tour di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1).

Basuki menambahkan, jika bus tingkat sudah masuk ke e-katalog maka PT Transjakarta diminta terus membelinya. Sehingga jumlahnya bisa mencukupi untuk melayani warga.

“Kedepan bus tingkat akan banyak di Jakarta. Kami harap begitu sudah dibeli swasta bisa ada di e-katalog sehingga Transjakarta bisa beli terus,” ucapnya.

Jika jumlah bus sudah mencukupi, maka jadwal kedatangan bus bisa lebih pasti. Masyarakat tidak perlu menunggu lama lagi. “Kalau sudah banyak busnya, harus beroperasi sejak pagi. Di halte ditulis jam berapa bus ini datang. Jadi saya bisa tau bus tingkat ini datangnya jam berapa,” tandas Basuki.

Hingga saat ini, menurut Basuki sudah ada 20 unit bus, baik bus tunggal maupun bus tingkat yang diperoleh Pemprov DKI dari sumbangan perusahaan swasta. [Beritajakarta]

Jumlah Bus Tingkat Perlu Ditambah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan jumlah bus tingkat saat ini masih belum memadai. Dirinya telah meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menambah bus tingkat lagi.

“Bus tingkat nggak cukup, itu saja evaluasinya,” ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1).

Basuki mengatakan, beberapa sumbangan bus tingkat dari swasta mengalami hambatan. Sebab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai suspensi bus tidak sesuai. Padahal bus diproduksi oleh merek terkenal yakni Mercedes-Benz asal Jerman.

“Kemarin ini ada masalah juga soal suspensinya. Makanya ini saja kan agak terhambat. Suspensinya yang menurut Dirjen Perhubungan Darat yang dulu nggak bisa. Ternyata dari Mercedes bilang bisa. Ya sudah kami ikutin saja maunya Dirjen lah,” katanya.

Menurut Basuki, jika sesuai aturan angkutan umum di Jakarta, seperti metro mini dan kopaja juga tidak sesuai suspensinya.

“Saya bilang bilang metro mini semua juga nggak benar kok sasisnya. Kopaja yang baru juga nggak benar, itu sasis truk, kok bisa lolos? Kalau mau bikin bus mesti sasis bus,” tuturnya.

Namun, lanjut Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tahun ini akan terus menambah bus tingkat. Pihaknya juga mendorong agar bus tingkat masuk dalam e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP).

“Tapi mulai tahun ini akan mulai berdatangan. Kami sudah mulai membangun yang sesuai. Saya kira kami juga akan beli juga begitu ada di e-katalog,” tandasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Ini bukannya sumbangan bis dari Mayapada Group itu? Yang tidak diperkenan berjalan oleh Kemenhub karena urusan berat yang ada? Mengapa tidak ada logo penyumbang lagi di bisnya? Tadinya kan kuning warnanya? Semua supir handal?
    Ribet ya di DKI JKT itu seperti kurang kerja. Kalau bisa dipersulit mengapa tidak, stop with it every1. Ayo kerja kerja kerja!

  2. Tinggal contek aturan soal sasis bus dari negara maju aja susah bener, emangnya metro mini bisa dianggap layak sbg transportasi umum dinegara maju…
    Ini dirjen dishub, aturannya mesti direformasi, kesannya malah mempersulit…sungguh kementrian bikin bingung…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here