Pencopotan Lurah Kartini Bukan Hanya karena Palsukan Presensi

7
316

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pencopotan Leo Tantino sebagai Lurah Kartini bukan hanya disebabkan pemalsuan daftar presensi.

“Macam-macam alasannya, kan keluhan ke dia banyak. Dia mengatasi keluhannya masyarakat juga pelan dan itu semua ada penilaian,” kata Basuki di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).

Basuki mengatakan, pemalsuan presensi merupakan suatu pelanggaran. Dalam mengisi presensi, kata dia, dibutuhkan kejujuran.

“Kalau kamu masuk jam 1 pagi absen (presensi) jam 9 enggak apa-apa asal sebutin alasannya. Sabtu-Minggu kerja enggak apa-apa, tetapi jangan bohongi (presensi) dari pagi,” kata Basuki.

Pencopotan Leo berawal dari inspeksi mendadak (sidak) Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin dan jajarannya beberapa waktu.

Keputusan tegas tersebut diambil lantaran pemalsuan daftar presensi merupakan pelanggaran bagi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Menyusul pencopotan Leo sebagai Lurah Kartini, Mangara menunjuk Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Mangga Dua Selatan, Samuel, untuk mengisi jabatan Lurah Kartini. [Kompas.com]

Ahok Tantang Mantan Lurah Kartini “Bernyanyi” soal Pejabat yang Palsukan Presensi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menantang mantan Lurah Kartini Leo Tantino untuk “bernyanyi”.

Hal ini terkait ucapan Leo yang menyebut banyak lurah dan camat yang kerap memalsukan daftar presensi.

“Ya kamu laporin sama saya dong biar gue pecat teman-teman lo,” kata Basuki di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).

Leo sebelumnya tidak ingin disalahkan sendirian. Sebab, menurut Leo, pemalsuan serupa juga dilakukan oleh pejabat lain setingkat lurah maupun camat di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat.

“Kalau mau tahu, bukan saya saja yang begini, palsukan absensi (presensi). Banyak pejabat yang lain juga begitu. Lurah dan camat sudah biasa,” kata Leo.

Meski demikian, Leo enggan menyebutkan siapa saja pejabat yang terindikasi melakukan pelanggaran serupa.

Tidak hanya itu, Leo meyakinkan bahwa sebagian besar pejabat yang mengisi daftar presensi pada pagi hari diketahui tidak berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan, tetapi langsung meninggalkan kantor apabila ada kesempatan. [Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Tetapi pemalsuan data presensi itu sendiri bukankah yang paling berat+yang lain2. Pemalsuan itu kan sudah bohong dan menipu dst dsb PakGub ?? Kenyataaan bahwa ada banyak lurah dan camat yang tidak bekerja dengan biak dan masih tetap mencari komisi itu kan menjdai tugas walikota dan jajarannya untuk disidak? Bagaimana kok wali2 itu hanya senam2an setiap hari itu wali Jaktim, Musyawadana!

  2. Ijin PakGub sepertinya kan (tadinya)Sekda itu paling top di DKI, sekarang kok menjadi lain, apa ini dikarenakan si Lasro bekicau keterlibatan sekda orang nomor 2 di dki ini?
    Sepertinya kan Sekda ini kan yang mau diajak jadi wagub jelang 2017 sekarang jadi Pakde Djarot kembali, bingung setiap kali sepertinya berubah. Mengapa Sekda ikut penjaringan cagub dengan Gerindra apa mau berdayung bersama Taufik apa Sylvia Murni, gila betul ini Sekda seperti engga terimakasih, jadi Sekda kan perjuangan dari PakGub, sudah lupa apa? Ambisinya orang Petogokan baru 51 umurnya Doktor dari Petogokan ini sudah lupa. Masih ingat PakGub di rapim kan dikatakan PakGub memberi sekian juta uang untuk Sekda agar Sekdanya bisa kemana-mana (?) Lalu diperingatkan oleh tim suksesi itu? Masih ingat? Sepertinya bertepuk sebelah tangan Sekda ini Pakgub serasa tidak percaya tetapi ini bukan orang yang bebas dari vested interesst apalagi kalau orangnya si Fawzi Bowo itu, rasis pisan! Sekda ini kaki tangan Orba, believe it or not!
    Jadi bagaimana akhir story dengan Dharma Jaya itu? Be aware PakGub!

  3. OmSak tolong itu rekaman dari rapim suruh cepat dong diupload di pemprov DKI gitu loh. Coba chek siapa sih adminnya lamban sekali. Tolong diforward ke PakGub OmSak biar diganti adminnya. Rekaman suaranya juga sering tidak cukup kuat.

  4. Ternyata benahin kekisruhan di jajaran pemprov DKI Jakarta tidak segampang yg diperkirakan, apalagi 90% mindsetnya cuma KKN dan kemalasan pangreh projo minta di ndoro ke….
    Inspektorat paling terlemah, sebaiknya digaji 2x, tapi dgn perjanjian tertulis hukum berlaku 2x pula…

  5. dicopot itu artinya dipecat dari pns, atau hanya jabatan lurahnya saja ? kalau tidak dipecat dari pns, maka terhadap rakyat, tindakan ini lebih parah daripada palsukan presensi !!!
    .
    apalagi dalam hal lurah kartini, dia melindungi(menolak melaporkan) perbuatan jahat rekan-2 nya, paling tidak ini menurut pengakuannya. seperti ini mental pns yg diharap ??
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here