Ahok – Jalan layang atau flyover (sebelumnya ditulis JLNT) di kawasan Bundaran Semanggi rencananya mulai dibangun pada April mendatang. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berharap pembangunannya tidak terjegal sengketa hukum.
“Semanggi extension mungkin mulai ground breaking April. Kita harapkan kalau enggak ada gugat menggugat karena itu kan swasta lebih gampang, mungkin pertengahan 2017 sudah siap pakai,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Pembangunan flyover tersebut memakan biaya Rp 500 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh perusahaan swasta Jepang bernama MORI.
“Pembangunanya seharga Rp 500-an miliar,” terangnya.
Flyover itu merupakan hasil ‘palak’ Ahok kepada pihak Jepang yang ingin menaikkan harga KLB (Koefisien Luas Bangunan). Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh perusahaan MORI.
Ahok pun akan mengeluarkan peraturan gubernur (Pergub) untuk mengatur prosedur pembayaran KLB. Sebab ia tidak ingin biaya membayar kompensasi penambahan KLB itu disalahgunakan apalagi masuk ke kantong kepala daerah tanpa diketahui.
“Dulu KLB itu enggak ada aturan. Naikin (nilainya terus) disetujuin gubernur saja. Saya enggak tahu (selama ini mereka) terima pribadi apa gimana, saya enggak ngerti. Isunya dulu kalau orang mau naikin KLB oknum-oknum bisa main, tapi yang pasti sekarang begitu saya bikinin aturan enggak boleh terima duit karena enggak ada dasar aturan,” kata Ahok.
“Saya bayangin kalau saya minta Rp 500 miliar juga dikasih dong sama mereka? Kan bukan pribadi. Jadi daripada saya nanti enggak jadi gubernur lagi kalau pengganti saya misalnya khilaf terima uang gituan, rugi Jakarta. Makanya lebih baik saya buatin pergub, supaya kalau pengganti saya berani cabut pergub masyarakat dan aparat hukum bisa curiga,” lanjutnya.
Alasan itu lah yang mendorong Ahok ingin menerbitkan pergub. Dia berharap keuangan daerah bisa tetap dibuka secara transparan meski nanti dirinya tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
“Sekarang tugas saya itu membuat semua transparansi uangnya ke mana jelas, semua masuk untuk kas daerah,” tutup Ahok.
Pemprov DKI membangun flyover itu tujuannya agar dapat memudahkan pengendara mobil dan motor dari arah Cawang bisa langsung ke arah Bundaran HI secara langsung, tanpa harus memutar balik di TVRI atau Slipi. Begitu juga dari arah Slipi ke Blok M.
Flyover tersebut nantinya berbentuk melingkar. Melalui flyover Semanggi, kendaraan dari arah Ratu Plaza yang hendak ke Cawang tidak lagi harus melalui jalan bawah (Jl Gatot Subroto). Pengendara juga bisa langsung masuk flyover melalui jalur sebelah kiri lalu belok ke kanan arah Cawang. [Detik.com]
