Ciliwung Potensial Jadi Lokasi Wisata

1
50

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki T.  Purnama mengatakan, kondisi Ciliwung saat ini sudah jauh lebih bersih dari sebelumnya. Kalapun ada sampah yang tersangkut hanya di bantaran akibat sisa banjir. Karenanya, Ciliwung potensial dijadikan lokasi wisata.

“Sekarang Ciliwung sudah mulai tampak makin bersih. Saya ingin sungai Ciliwung ini membawa berkah bagi warga. Bisa jadi tempat wisata dan di sini juga banyak ditaburi ikan,” ujar gubernur.

Basuki menyebut, Ciliwung juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata air. Bisa saja di Kampung Pulo disiapkan perahu bagi warga yang akan berwisata air. Hanya saja memang untuk transportasi air belum bisa dilakukan. Sebab, lebih cepat perjalanan melalui jalur darat.

Sekadar diketahui, perjalanan yang ditempuh gubernur saat peninjauan menggunakan perahu karet memakan waktu sekitar dua jam. Rombongan berangkat dari jembatan Gedong sekitar pukul 07.40 dan tiba di Kampung Pulo sekitar pukul 09.15. Usai wawancara dengan media, basuki bersama rombongan kembali melanjutkan perjalanan menggunakan perahu karet menuju ke Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.

Basuki juga sempat bercengkerama dan foto bersama dengan warga Kampung Pulo. Selain itu Basuki juga melihat langsung kondisi permukiman warga di Kampung Pulo. [Beritajakarta]

Ciliwung Tak Cocok Jadi Jalur Transportasi Air

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Sungai Ciliwung tak cocok dijadikan jalur transportasi air. Sebab waktu tempuh menggunakan perahu karet lebih lama dibandingkan dengan jalur darat.

“Waterway kelihatannya itu jamnya nggak cocok, masih lebih cepat darat,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/5).

Basuki mengatakan, Sungai Ciliwung leboh cocok untuk wisata sungai. Sekitar 8-9 kilometer di kawasan Condet, Jakarta Timur akan dipertahankan kealamiannya dan tidak dipasang sheetpile.

“Itu saya lihat lebih cocok untuk wisata sungai lah, dia punya tebing bagus. Saya pastikan 8-9 kilometer nggak boleh dipasang sheet pile. Itu ada batu cadas tebing yang bagus,” ujarnya.

Namun demikian, tetap harus ada warga di bantaran Sungai Ciliwung yang direkolasi. Karena sebagian warga melakukan reklamasi, yang mengurangi lebar sungai. Nantinya bangunan yang ada di atas sungai harus dibongkar. “Yang reklamasi harus bongkar semua,” tandasnya. [Beritajakarta]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here