BTP Soal Tuduhan Nistakan Agama

5
92

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, orang-orang yang ingin melaporkannya terkait video ucapannya yang mengutip ayat suci Alquran sebagai kelompok yang ingin menyebarkan kebencian.

“Ini menyebarkan kebencian. Bilang Ahok perlu dirajam, dihukumlah, macam-macam omongannya,” kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Adanya rencana pelaporan terhadap Ahok berawal saat menyebarnya video yang menampilkan saat Ahok menyebut-nyebut nama surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Situasi itu terjadi saat ia menyatakan dirinya tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ucapannya ini dianggap beberapa pihak sebagai penistaan agama.

Namun Ahok tidak merasa demikian. Dia menilai orang-orang yang menuduhnya menistakan agama yang harusnya dilaporkan atas dugaan fitnah. Namun, Ahok tidak ingin melakukan hal tersebut.

“Bisa saja orang yang melaporkan balik, polisi juga bisa periksa. Ini menyebarkan kebencian dan provokasi. Polisi ada surat kapolri yang ngelaporin ini bisa ditangkap,” kata Ahok.

Sejumlah pihak yang diketahui ingin melaporkan Ahok adalah Majelis Ulama Indonesa dan Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah. [Kompas.com]


Alasan BTP Menyebut Surat Al Maidah ayat 51 ….

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak merasa pernah menghina ayat suci dalam Al Quran. Ia menilai video berisi ucapannya yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu telah disalahgunakan oleh sejumlah orang.

Menurut pria yang biasa disapa Ahok itu, videonya saat berbicara di Kepulauan Seribu itu dipotong-potong dan tidak ditampilkan secara utuh.

“Saya tidak mengatakan menghina Al Quran. Saya tidak mengatakan Al Quran bodoh. Saya katakan kepada masyarakat di Pulau Seribu kalau kalian dibodohi oleh orang-orang rasis, pengecut, menggunakan ayat suci itu untuk tidak pilih saya, ya silakan enggak usah pilih,” kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Ahok mengatakan, alasannya melontarkan ucapan yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 disebabkan ayat tersebut kerap digunakan oleh lawan politik untuk menyerangnya. Kondisi itu disebutnya sudah terjadi sejak ia pertama kali terjun di dunia politik pada 2003 di Belitung Timur.

“Saya temukan lawan-lawan politik yang rasis dan pengecut selalu menggunakan ayat itu untuk membodohi orang (agar) tidak pilih saya,” ujar Ahok.

Menurut Ahok, inti dari Surat Al Maidah ayat 51 tidak seperti yang disebut-sebut selama ini.

“Jadi ayat Al Quran ada yang salah enggak? Enggak salah. Konteksnya bukan itu,” kata dia.

Ucapan Ahok yang dianggap banyak pihak telah menistakan ajaran agama terjadi saat ia melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Saat itu, Ahok menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pernyataannya itu disertai ucapannya yang mengutip Surat Al Maidah ayat 51. Ucapannya ini yang dianggap menistakan ajaran agama. Atas pidatonya di Kepulauan Seribu itu, muncul sebuah petisi di change.org yang menuntut permintaan maaf Ahok atas ucapan yang dianggap melecehkan ayat suci Al Quran tersebut. Tercatat sudah ada 36.108 yang menandatangani petisi itu. [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Untuk PakGub super hati-hati berbicara kedepan, meski Bapak tahu kitab suci orang Islam. Dan sudah sering bukan menggunakan acuan-acuan Islami. Tetap gunakan filter untuk berbicara, terutama dalam sektor ini! Semua saudara-saudara Muslim yang bernalar sehat di Jakarta tahu sepenuhnya kasih Bapak yang pertama kepada mereka di Jakarta dan Jakarta sendiri.

  2. Untuk yang beriman Islam di Jakarta. Mengapa setiap kali ada kegemparan yang sama sekali tidak perlu? Dikatakan Islam adalah agama yang paling toleran paling rasional dan universal, ini apa yang terjadi. Kalau dicermati di Jakarta ini kebencian, fitnah, kemunafikan, perseteruan, dusta, permusuhan agama selalu dan setiap kali datang dari umat yang beragama yang mana ya? Tolong berikan jawaban! Hari-hari bicaranya benci, benci, benci, musuh, musuh, musuh, tersinggung, melukai dan dan, ini iman apa ya? Mengapa ada satu belief system di Jakarta ini yang sepertinya tidak pernah tenang dari kegemparan, dan gemar untuk selalu mengais keributan dan permusuhan ketidakbenaran. Kalian tidak bekerja ya?

  3. Banyak terimakasih a.l. kepada Bung Nusron Wahid dan Bung Gun Romli yang berkerja untuk meluruskan yang harus lurus dan menemukan siapakah yang ada dibalik spinning ini ternyata ini scholar produksi Eropa bahkan dari Leiden NL, dan yang paling mengejutkan adalah bahwa ini adalah si BUN YANI dari kubu Anies Baswedan Sandiaga Uno. Anies Baswedan ternyata menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuannya siapa menyangka sejauh ini ternyata orang yang pernah saya hormati. Dengan kata lain Anies ternyata juga seorang rasis tidak lebih! Slogannya Pilkada yang terhormat, maksudnya? Adakah ini masih terhormat Pak Anies? Kejutan apa yang selanjutnya boleh dialami Jakarta dari bentukan yang gagal menjadi menteri tapi berambisi menjadi presiden, silau atau psychopath!!

  4. agama itu datang kedunia, dari ranah kebenaran. untuk mengawal agar kita tetap berada dalam jalan kebenaran selama dalam penziarahan kita di dunia ini, agar nantinya terbukakan pintu utk kembali ke asal kita, yaitu ranah kebenaran.
    .
    jadi agama bukan datang kekita untuk kita koreksi2 dan diarti-artikan semau gue !! dijadikan peralatan untuk keinginan kita !!! apalagi untuk menghakimi manusia2 sesama ciptaan Nya !!! agama itu ada semata karena kebaikan Allah, dan untuk mengawal umatNya, manusia dalam ziarahnya di dunia, agar nantinya bisa kembali dng selamat dan utuh ke hadirat Nya !!!
    .
    jangan sampai kualat!!!
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here