BTP – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara terkait Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang kini dibiarkan mangkrak dan terbengkalai.
Sebagai informasi, proyek ini sendiri pertama kali dibangun pada 2015 lalu saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur. Proyek ini awalnya dibangun untuk menghubungkan Jalan Pluit City menuju Tol Bandara Soekarno Hatta dan Tol Tanjung Priok.
Dirinya menjelaskan bahwa jalur tersebut sedari awal merupakan proyek dari pengembang swasta, Agung Podomoro Group, sebagai bentuk kewajiban (CSR) atas pembangunan pulau reklamasi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.
“(JLNT Pluit) dibiayai oleh pengembang sebagai kewajiban pulau reklamasi yang 15% kontribusi dari harga jual per meter sesuai harga NJOP. Itu aja komitmen pengembang jelas dari Agung Podomoro yang telah bersedia bayarkan 15% dari harga NJOP,” ungkap Ahok, Senin (29/5/2023).
Saat itu, proyek JLNT ini sendiri ditargetkan untuk selesai pada 2016. Namun karena ada masalah dalam penyusunan Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) DKI terkait pembangunan pulau reklamasi, pengerjaan proyek CSR ini pun jadi ikut tertunda.
“Seingat saya karena Raperda tentang pulau reklamasi bermasalah. Tidak mau dibahas DPRD,” katanya.
Tidak lama setelah itu, sayangnya proyek pulau reklamasi sendiri sempat terhenti. Menurutnya mungkin saja hal ini menjadi alasan utama mengapa proyek JLNT ini juga jadi ikut terhenti dan mangkrak hingga sekarang. “Sayangnya kemudian pulau reklamasi dinyatakan distop,” ungkap Ahok.
“(Apa pemberhentian proyek pulau reklame jadi alasan JLNT mangkrak?) Mungkin. Saya tidak tahu lagi setelah 6 Tahun lebih,” tambahnya lagi. [Detik.com]