Ahok.Org – Tim sukses pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan calon wakil gubernur Basuki T. Purnama (Ahok), melapor ke Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/5). Mereka melapor terkait dugaan daftar pemilih fiktif.
“Ini ada daftar pemilih fiktif. Jumlahnya ribuan. Ini bentuk kejahatan demokrasi. Maka kita laporkan ke Bareskrim,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra, M. Taufik.
Masalah tersebut juga telah diberikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena harus ada yang bertanggung jawab. “Kalau cuma satu sampai tiga, kita bisa memaklumi sebagai ‘human eror’. Tapi ini ribuan, ini kan sistem. Ini bentuk kejahatan. Harus ada yang bertanggung jawab,” kata Taufik.
Total daftar pemilih yang bermasalah yang ditemukan tim sukses Jokowi-Ahok sekitar 900 ribu. Taufik mengatakan, bila setiap pemilihan kepala daerah (pilkada) bermasalah seperti itu, siapa yang bertanggung jawab.
Tim sukses Jokowi-Ahok melaporkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutapea, ke Bareskrim Mabes Polri. Purba diduga merekayasa dalam pendataan pemilih tetap pilkada DKI. “Kali ini di Jakarta harus ada yang bertanggung jawab,” kata Taufik.
Pasangan Jokowi – Ahok merupakan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Gerindra. Pasangan ini akan bertarung dengan lima pasangan lain.[Metro/Ant]
Kalo pilkada DKI dijalankan dengan bersih tanpa ada pemilih hantu saya yakin Jokowi – Ahok akan menang.
DKI tidak akan maju dan tidak akan bisa sejahtera penduduknya jika dipimpin oleh Gubernur yang menghalalkan kemenangan dengan cara-cara curang .. terkutuklah semua yg terlibat dalam kecurangan dan mendapat hukuman dari Tuhan saja.