Basuki Minta Jatah Air Murah Jadi Gratis

6
100

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap jatah air murah untuk warga miskin dapat segera dihapuskan dan diganti dengan sambungan gratis dengan biaya Rp 10.000 per bulan dengan air 10 meter kubik.

Menurut dia, operator air minum harus dapat memformulasikan bagaimana cara warga bisa membayar air murah.

Saat ini, kata Basuki, Pemprov DKI sedang berupaya untuk meningkatkan komitmen dengan menyediakan air baku dan air minum secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sebagai salah satu prioritas dalam sektor pelayanan publik.

“Jakarta sebagai Ibu Kota dituntut untuk mampu menyediakan infrastruktur kepada seluruh lapisan masyarakat, salah satunya dengan pelayanan air minum dan pengelolaan air limbah,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Menurut dia, banyak penyebab yang membuat Jakarta mengalami krisis air baku, mulai dari minimnya operator yang melayani di bidang air minum hingga pencurian air. Selain itu, pengelolaan air limbah juga masih minim, hanya 2 persen di bawah negara Asia lainnya.

Operator yang melayani di bidang air minum, kata Basuki, masih sangat rendah, yaitu sekitar 57 persen, termasuk 14 persen untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara praktik pencurian air (pipa bocor atau kerusakan) sangat banyak, termasuk juga pencurian resmi.

Menurut Basuki, banyak warga tidak mampu yang menjual kembali jatah air mereka untuk meraup keuntungan.

“Tapi yang berpenghasilan rendah kalau diberikan kesempatan, justru digunakan untuk mencuri dan juga menjual air. Ini janjinya Palyja dan Aetra yang tidak pernah dipenuhi juga,” kata Basuki.

Basuki mengimbau kepada para operator air minum agar menyiasati distribusi air kepada warga miskin. Langkah itu misalnya dengan tidak menaikkan harga, tetapi juga dididik untuk tidak melakukan pemborosan.[Kompas.com]

6 COMMENTS

  1. Hukum pasar pak ada permintaan pasti ada penjualnya, jika pasok air cukup yang tidak mampu semua kebutuhan airnya terpenuhi, maka tidak ada lagi permintaan, otomatis mereka tidak bisa/akan menjual jatah air nya, mungkin fasilitas air murah yg diperoleh tidak sepenuhnya dikonsumsi, lantaran tidak punya uang cukup untuk menebus seluruh jatahnya.

  2. Setuju Bpk BTP.
    Saya banyak melihat sambungan-sambungan liar (bodong) PAM di kampung-kampung. Modusnya pada waktu penggantian pipa/selang kepelanggan, mereka membayar or menyuap kontraktor pemasang pipa dgn tampa meteran.
    Pemprov DKI harus mengadakan penertiban or pemutihan. Agar jelas mana untuk sosial (rakyat miskin, tempat ibadah dll), perumahan, komersial dll
    SALAM JAKARTA BARU

  3. sambungan PAM mestinya terintegrasi dengan IMB bangunan, termasuk PLN dan GAS….jadi tidak asal nyambung dan ketahuan mana rumah yg tidak ada IMBnya….

  4. Pak Basuki,
    Mohon maaf sebelumnya,saran saya satu2 dulu pak Basuki, fokus, sekali lagi maaf,saya ingat betul rencana Bapak Gub dan Wagub yg ingin menjernihkan sungai dan air sehingga bebas dari sampah dan bakteri. Itu dulu Pak direalisasai, jangan minta PAM untuk air bersih, karena pasokan air bersih sulit kalau tidak dibenahi dulu sungainya. Coba tengok dulu saluran air PAM,sumber air bersih umumnya berasal dari sungai2 sekitar yang notabene juga kotor.

    Share sedikit dan saya berharap Pak Basuki membaca. Sempat magang di Australia untuk Perusahaan Air Minum pemerintah di sana, mereka menata air dengan apik. Air jernih diambil dari luar kota, begitu juga penampungannya, sehingga terpisah dari air kotor. sedangkan air kotor dibuang di selokan (gutter) dan mengalir ke gorong2 (di indonesia tidak ada sistem gorong2). Turbidity (istilah kejernihan air) pada penampungan air bersih (yang umumnya tadah hujan),nilainya hanya berkisar 15-30,pada saat sampai ke penyaringan Nilai tersebut (dengan teknologi RO dan sedikit ditambahkan Floride, bukan kaporit) nilai air menjadi 0-3 Turbidity, sehingga orang dapat langsung minum dari keran (tap water), sistem ini hampir sama diterapkan di Singapura.Sedangkan di Jakarta(di Australia punya data tentang kebersihana air Jakarta), nilainya mencapi 280 turbidity (amat sangan berbahaya), dan itu yang memberatkan PAM.Jadi usul saya benahi dulu Pak Jakarta dan kebiasaan warga membuang sampah, dibuatlah sumur resapan,tidak usah seperti Australia dan Singapura, setidaknya warga sudah punya kesaradan untuk tidak membuang sampah di sungai. Terima kasih.

  5. Ref.:
    http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/24/1412159/Menteri.PU.Waduk.Ciawi.Kemahalan.Tidak.Bisa.Dibangun

    KOMENTAR

    Pengertian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dalam undang-undang tentang Pajak Bumi dan Bangunan
    http://www.satulayanan.net/layanan/mengurus-nilai-jual-objek-pajak-njop/tentang-njop

    Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kini Sepenuhnya Urusan Kota/Kabupaten
    http://rujak.org/2014/01/pajak-bumi-dan-bangunan-pbb-kini-sepenuhnya-urusan-kotakabupaten/

    Quote:
    Permintaan warga Kecamatan Ciawi dan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk ganti rugi tanah sebesar Rp 15 juta per meter persegi yang akan digunakan sebagai lokasi Waduk Ciawi dinilai terlalu mahal.

    Kementerian Keuangan via Ditjen PAJAK via PEMDA/PEMKOT what ever you name it
    DIWAJIBKAN UNTUKmenaikkan nilai PBB/PAJAK BUMI dan BANGUNAN menjadi…
    bantuin ane ngitung gan…

    Harus NAIK, karena harga tanah disana sudah ditetapkan sendiri oleh masyarakatnya tho…
    Kalau tarif PPB tidak dinaikkan nanti PEMDA dianggap MERUGIKAN NEGARA.

    LHAAA ini masyarakat CIAWI malah dengan sukarela menaikkan nilai PAJAK yang harus mereka tanggung sendiri,
    bukan salah negara lhooo kalau menuntut hak-nya.
    Negara kog dikerjain…
    ga usah pake kekerasan kog buat ngusir mereka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here