Usai Lebaran, PKL Kolong Tol dan Rel Kereta Ditertibkan

4
61

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menertibkan permukiman dan lapak pedagang kaki lima (PKL) liar di bawah jalur layang rel kereta api dan jalur layang jalan tol. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, penertiban itu bakal dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri, atau pada Agustus mendatang.

“Kami terus bersihkan PKL liar di kolong rel kereta, jalan inspeksi, kolong tol, semuanya harus beres. Per Agustus kita tertibkan (PKL),” kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Silang Selatan Monas, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Pemprov DKI bakal dibantu sejumlah lembaga negara dan BUMN untuk menertibkan permukiman dan PKL kumuh. Untuk pembersihan PKL di kolong tol bakal dibantu oleh personel Kodam Jaya, Kementerian Perhubungan, dan TNI. Sementara itu, untuk penertiban PKL di rel kereta bakal dibantu oleh PT KAI.

Seusai penertiban, kawasan tersebut akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) yang dilengkapi beberapa fasilitas umum, seperti jalan inspeksi atau tempat olahraga.

“Tidak hanya sungai yang harus ada jalan inspeksinya, tapi juga seluruh jalur kereta api. Teorinya begini, kami yakin kalau Jakarta enggak ada kawasan kumuh, pendatang-pendatang tidak akan berani menyewa atau mendirikan rumah liar di sini,” kata Basuki. [Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. keamanan balaikota kurang karna anda berdua yg mempersilahkan semua masuk untuk melapor. wartawan yg masuk seharusnya dikasih tanda pengenal bahwa mereka adalah media. bisa saja maling pura2 jadi warga yg lapor atau pura2 jadi wartawan. dulu pernah baca katanya ada wartawan marah karna dipersulit masuk, harus pakai isi buku tamu segala. jgn takut wartawan marah ke anda berdua. seharusnya sekarang pak ahok bilang ke mereka ini untuk kepentingan bersama. anda bilang bisa2 nanti ada yg taroh bom gak ada yg tau. bisa saja musuh anda pura2 jadi wartawan gimana.

    • jadi kalo ky gini ada maling anda berdualah yg salah juga. yg masuk balaikota harus dicatet ktpnya. atau wartawan yg biasa setiap hari mejeng di balaikota dikasih tanda pengenal khusus. kalo wartawan yg tidak selalu di balaikota harus lapor. jgn takut wartawan marah, ingat anda sendiri yg bilang taat pada konstitusi bukan konstituen.

  2. Saya setuju! Itu yg terlintas di benak pikiran saya kalau naik kereta melihat pemukiman kumuh. Saya berharap nantinya kalau naik KRL melihat yang hijau2 atau tumbuhan beraneka ragam warnanya.Karena dapat menyegarkan pikiran sebelum berangkat kerja jd moodnya bagus sampai ke kantor hehehe. Sungainya yg bersih dr sampah.Saya ingin orang2 memelihara alam spt di jepang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here