Jokowi yang Tak Jaim

0
47

Ahok.Org – Suhu politik di Jakarta menjelang Pilkada putaran kedua 20 September mendatang sudah mulai memanas. Guna mendinginkan suasana warga Jakarta, Jokowi pun lebih memilih bercerita yang ringan-ringan, saat menghadiri “Kongkow-kongkow Buka Puasa Bersama di Rumah Alumni ITB Jakarta” di Jalan Simatupang No 7, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2012).

“Ngobrolnya jangan yang berat-berat ya…. Saya sudah bingung,” ucap Jokowi disambut tawa hadirin. Berbeda dengan kebanyakan pemimpin yang selalu “jaim” alias jaga image, Jokowi memang lebih menampilkan sosok pemimpin yang berani menampilkan diri apa adanya, termasuk menertawai “kebodohannya” yang pernah dialaminya sendiri.

Dia tidak ragu menceritakan “kebodohannya” saat pertama kali menjadi Wali Kota Solo karena sebelumnya dirinya hanya bergelut di dunia wiraswasta. Dia pernah tidak sadar selaku inspektur upacara harus segera menurunkan tangan setelah membalas hormat dari komandan upacara. Akibatnya, seluruh peserta upacara pun tidak bisa menurunkan tangan, melepas tanda hormat.

“Akhirnya, besoknya, masuk koran deh,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Dia juga tidak pernah malu menceritakan penampilannya yang kurus dan kalah tampan dibandingkan mantan ajudannya yang tinggi besar. Pada masa awal-awal menjadi wali kota, Jokowi bercerita, banyak tamu yang menyalami ajudannya ketimbang dirinya karena mengira dia yang menjadi wali kota, bukan dirinya.

“Tapi gini-gini, sekarang sudah punya potongan jadi wali kota. Mudah mudahan punya potongan juga jadi gubernur,” ujarnya sambil tersenyum. Beberapa hadirin yang datang pun spontan menyahut, “Amin….”

Boleh jadi penampilan yang tidak “jaim” ini lah yang membuat Jokowi dirasa lebih dekat, tidak berjarak, di mata rakyat jelata.[Kompas]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here