Jokowi Sesalkan Isu SARA Masih Digunakan

4
65

Ahok.Org – Cagub Joko Widodo menyesalkan isu SARA masih saja digunakan menjelang putaran kedua Pilkada DKI. Kali ini, ibu Joko Widodo yang dianggap nonmuslim oleh raja dangdut, Rhoma Irama.”Jangan mengangkat masalah pribadi yang tidak benar seperti menyampaikan mengenai ibunda saya yang tidak betul,” kata Jokowi saat ditemui di rumah dinasnya, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/8) kemarin.

Jokowi menganggap isu SARA adalah pembelajaran politik yang tidak baik bagi masyarakat. Dirinya berharap persaingan harusnya lebih pada adu visi, program dan solusi. Menurut Jokowi seharusnya politik di Indonesia memberikan pelajaran yang santun dan berbudaya kepada masyarakat. Jangan sampai dalam pilkada, justru mengangkat isu-isu pribadi yang tidak benar.

Sementara itu dukungan sejumlah partai untuk pasangan Foke-Nara dalam putaran kedua tak membuat Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani Gentar. Puan Maharani otimistis duet Jokowi-Ahok tetap keluar sebagai pemenang pada pilkada September mendatang meski saat ini pasangan tersebut baru mendapatkan dukungan dari PDIP dan Gerindra.[liputan6.com]

4 COMMENTS

  1. Seseorang akan berpikir, berpendapat dan bertindak sesuai dengan pengalaman dan keyakinan pada dirinya. Jadi jangan disalahkan jika seseorang berpendapat apa yang sesuai dengan keyakinannya. Untuk umat islam yang mengajak umatnya memilih sesuai dengan agamanya dianggap sara sedangkan jelas-jelas warga cina dan jemaat gereja yang mengajak untuk memilih sesuai dengan keturunan dan keyakinannya tidak dianggap sara.
    Dimana letak demokratnya bagi yang mengaku demokratis. Hal ini adalah sesuatu yang real dimasyarakat yang tidak bisa dibantah. Sedang calon presiden USA aja mengusung unsur sara dalam kampanyenya ??????????

    • Tidak masalah seseorang berpikir dan berpendapat sesuai dengan pengalaman dan keyakinan pada dirinya..

      Tetapi pendapat dan keyakinan tersebut sebaiknya didapatkan dari pemikiran yang nalar tanpa adanya fitnah terhadap orang lain…

      Dan untuk pemilihan gubenur Ibukota Jakarta sebaiknya dipilih dengan bijak..
      Sebaiknya anda lebih melihat dari visi dan misi dan kepribadian dari para calon..bukan dari agama, suku, dan ras.. Untuk apa pemimpin dengan agama yang sama tapi ternyata korupsi dan angkuh terhadap rakyatnya…

      Sebaiknya agama dijadikan panutan bagaimana seseorang bertindak dengan benar terhadap sesama nya dan negaranya…
      Bukannya digunakan sebagai doktrin doktrin untuk mempengaruhi orang lain dan menjelek-jelek kan orang…

      Orang yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan lebih rendah dari orang kafir

  2. udah mas sodiq , kenyataan dilapangan begitu kok..ga usah memetak-metakkan apa yang terjadi dilapangan, darimana juga anda tau warga Cina dan Krsiten mengajak memilih sesuai dengan keturunan dan keyakinannya??..kalo anda tidak memunculkan bukti dan hanya basa basi..bisa bahaya lho..anda juga SARA disini.. yang terpenting dalam Khotbah entah agama apapun adalah penenkanan dalam kehidupan sehari2 semestinya pemuka agama mengajak umatnya untuk tidak korupsi, untuk tidak menyengsarakan rakyat…bukan mengajak memilih calon kandidat yang Seiman dan lain2…apalagi memfitnah orang lain…itu kejam bung!…sekarang siapa yang tidak demokratis?…hidup berbangsa dan bernegara dengan landasan berbhineka tunggal ika..atau fanatisme belaka yang bisa menghancurkan pondasi negara ini??….pikirkan bung.

  3. Cuape dech,,,, think smart dwonk,,,,

    Gni deh klo yg muslim memang di wajibkan memilih calon pemimpin yg muslim juga ya sudah nnti di putaran 2 coblos gambar mukanya JOKOWI,,,,
    Buat yg nonmuslin/kristen coblos gambar mukanya AHOK,,,,
    Buat yg atheis terserah anda2 deh mo nyoblos gambrnya JOKOWI or AHOK

    Gampang kan,,,, jngn rempong dech dua2nya entu udah jelas orang GOOD QUALITY punya!!

    kita ni mau memilih pemimpin Jakarta Jeng/Bang bukannya mau perang antara agama suku or etnis booo,,,,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here