Ahok.Org – Hari kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah masuk hari kedua. Tak menunggu lama, sejumlah kegiatan telah dilakukan, khususnya memetakan sejumlah masalah mulai dari kampung kumuh sampai kemacetan ibu kota.
Ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Jokowi mengaku penentuan solusi dan kelanjutan pelaksanaan program yang belum selesai dilakukan oleh gubernur sebelumnya masih menunggu presentasi pihak terkait. Baginya, yang terpenting dari pelaksanaan semua program adalah tidak memakan biaya besar yang dapat memberatkan masyarakat.
“Misalnya soal monorail yang pekerjaannya sudah mangkrak selama tujuh tahun, kita lihat presentasinya. Kita eksekusi kalau tidak memberatkan masyarakat,” kata Jokowi, Rabu (17/10/2012).
Setelah presentasi dilakukan, semua dapat terlihat jelas di mana urgensi dan biaya yang diperlukan. Meski sifatnya penting, Jokowi menganggap rasionalitas biaya merupakan hal yang paling penting. Ia tak ingin merealisasikan program yang memakan biaya besar dan membebani masyarakat.
“Setelah presentasi, yang terpenting adalah biaya. Jangan memberatkan masyarakat dan dilakukan secara pararel,” tandasnya.
Untuk diketahui, dua hari ini Jokowi banyak menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI dengan mengunjungi beberapa wilayah yang memiliki masalah di DKI, seperti perkampungan kumuh di Jakarta Utara dan melongok kemacetan di Kampung Melayu, Jakarta Timur.[Kompas]
PAK Ahok ANDA HARUS BUAT SISTEM UNTUK TRANSPORTASI MASSAL DI JAKARTA MULAI DARI:
SERVICE SETIAP HARI, KARENA PERCUMA BAPAK MENGADAKAN PEREMAJAAN KALO DALAM SEMINGGU SAJA SUDAH BANYAK YANG RUSAK;
SISTEM PENERIMAAN PEGAWAI HARUS JELAS CONTOHNYA SEORANG SOPIR BUS HARUS DI TRANING DULU UNTUK DAPAT SURAT IJIN, KLO GA YA KAYA SEKARANG BANYAK YANG UGAL UGALAN DAN “MATI KESENGGOL BUS”;
SISTEM TRAYEK HARUS DIHAPUS;
UNTUK SEMUA BUS DIJAKARTA HARUS ADA SISTEM WAKTUNYA,JAM DAN KEBERANGKATAN HARUS TERSISTEM SEHINGGA ORANG MAU PAKE BUS;
SISTEM KELAYAKAN BUS, KAPAN BUS HARUS TURUN MESIN DSB TIDAK SEPERTI SEKARANG BANYAK BUS AC NYA MATI, PINTU NYA MACET, MOGOK DSB OLEH KARENA ITU SERVICE HARUS SETIAP HARI, KARENA KLO DIHITUNG HITUNG BIAYA PASTI LEBIH MURAH DARIPADA DITUMPUK TUMPUK KERUSAKANNYA SEHINGGA MAKIN MAHAL BIAYANYA;
SISTEM KEAMANAN DI DALAM BUS INI “SIMPLE” TAPI SANGAT PENTING, CONTOHNYA SEKARANG BANYAK PENGAMEN, PREMAN, PEDAGANG ASONGAN MUDAH MASUK KEDALAM BUS, SEHINGGA ORANG MALES PAKE BUS KARENA KEAMANAN NYA TIDAK TERJAMIN;
DAN BUAT SEMUA SISTEM INI DALAM SATU SISTEM TERPADU DAN SATU ATAP NISCAYA ORANG MAU PAKE BUS, DAN IMBASNYA KEMACETAN BERKURANG SEKIAN.
PAK Ahok ANDA HARUS BUAT SISTEM UNTUK TRANSPORTASI MASSAL DI JAKARTA MULAI DARI:
“SISTEM SERVICE” SETIAP HARI, KARENA PERCUMA BAPAK MENGADAKAN PEREMAJAAN KALO DALAM SEMINGGU SAJA SUDAH BANYAK YANG RUSAK;
“SISTEM PENERIMAAN PEGAWAI” HARUS JELAS CONTOHNYA SEORANG SOPIR BUS HARUS DI TRANING DULU UNTUK DAPAT SURAT IJIN, KLO GA YA KAYA SEKARANG BANYAK YANG UGAL UGALAN DAN “MATI KESENGGOL BUS”;
“SISTEM TRAYEK” HARUS DIHAPUS;
UNTUK SEMUA BUS DIJAKARTA HARUS ADA “SISTEM WAKTU”NYA,JAM DAN KEBERANGKATAN HARUS TERSISTEM dan On-Time SEHINGGA ORANG MAU PAKE BUS;
“SISTEM KELAYAKAN BUS”, KAPAN BUS HARUS TURUN MESIN DSB TIDAK SEPERTI SEKARANG BANYAK BUS AC NYA MATI, PINTU NYA MACET, MOGOK DSB OLEH KARENA ITU SERVICE HARUS SETIAP HARI, KARENA KLO DIHITUNG HITUNG BIAYA PASTI LEBIH MURAH DARIPADA DITUMPUK TUMPUK KERUSAKANNYA SEHINGGA MAKIN MAHAL BIAYANYA;
“SISTEM KEAMANAN” DI DALAM BUS INI “SIMPLE” TAPI SANGAT PENTING, CONTOHNYA SEKARANG BANYAK PENGAMEN, PREMAN, PEDAGANG ASONGAN MUDAH MASUK KEDALAM BUS, SEHINGGA ORANG MALES PAKE BUS KARENA KEAMANAN NYA TIDAK TERJAMIN;
DAN >>BUAT SEMUA SISTEM INI DALAM SATU SISTEM TERPADU,SATU ATAP,SATU KOMANDO<< NISCAYA ORANG MAU PAKE BUS, DAN IMBASNYA KEMACETAN BERKURANG SEKIAN.
PAK Ahok ANDA HARUS BUAT SISTEM UNTUK TRANSPORTASI MASSAL DI JAKARTA MULAI DARI:
“SISTEM SERVICE” SETIAP HARI, KARENA PERCUMA BAPAK MENGADAKAN PEREMAJAAN KALO DALAM SEMINGGU SAJA SUDAH BANYAK YANG RUSAK;
“SISTEM PENERIMAAN PEGAWAI” HARUS JELAS CONTOHNYA SEORANG SOPIR BUS HARUS DI TRANING DULU UNTUK DAPAT SURAT IJIN, KLO GA YA KAYA SEKARANG BANYAK YANG UGAL UGALAN DAN “MATI KESENGGOL BUS”;
“SISTEM TRAYEK HARUS DIHAPUS”, SEHINGGA TIDAK ADA LAGI BUS NGETEM SEMBARANGAN KARENA IMBAS SANGAT BURUK UDA BIKIN MACET DITAMBAH LAGI ORANG PASTI AKAN LARI KE KENDARAAN PRIBADI;
UNTUK SEMUA BUS DIJAKARTA HARUS ADA “SISTEM WAKTU”NYA,JAM DAN KEBERANGKATAN HARUS TERSISTEM dan On-Time SEHINGGA ORANG MAU PAKE BUS;
“SISTEM KELAYAKAN BUS”, KAPAN BUS HARUS TURUN MESIN DSB TIDAK SEPERTI SEKARANG BANYAK BUS AC NYA MATI, PINTU NYA MACET, MOGOK DSB OLEH KARENA ITU SERVICE HARUS SETIAP HARI, KARENA KLO DIHITUNG HITUNG BIAYA PASTI LEBIH MURAH DARIPADA DITUMPUK TUMPUK KERUSAKANNYA SEHINGGA MAKIN MAHAL BIAYANYA;
“SISTEM KEAMANAN” DI DALAM BUS INI “SIMPLE” TAPI SANGAT PENTING, CONTOHNYA SEKARANG BANYAK PENGAMEN, PREMAN, PEDAGANG ASONGAN MUDAH MASUK KEDALAM BUS, SEHINGGA ORANG MALES PAKE BUS KARENA KEAMANAN NYA TIDAK TERJAMIN;
DAN >>BUAT SEMUA SISTEM INI DALAM SATU SISTEM TERPADU,SATU ATAP,SATU KOMANDO<< NISCAYA ORANG MAU PAKE BUS, DAN IMBASNYA KEMACETAN BERKURANG SEKIAN.
MEMBENAHI TRANSPORTASI DI JAKARTA & SEKITARNYA
Pada minggu pertama dilantik sebagai Gubenur Jakarta, Jokowi-Basuki (JB) langsung kebut dan melaksanakan peninjauan lapangan langsung. Semoga rakyat Jakarta Baru bertanggung-jawab dan bersama-sama menyumbangkan ide dan pemikiran untuk mengatasi problematika Jakarta. Memang tidak ada solusi jangka pendek, namun seandainya saya menjadi JB, tentu ada beberapa hal yang dapat saya lakukan agar kemacetan tidak menjadi semakin parah.
1. Selesaikan Seluruh Jaringan Jalan TOL Jakarta Outer Ring Road (JORR) sehingga terintegrasi dengan Tol Tangerang, Tol Bandara, Tol Cikampek, Tol Jagorawi.
2. Ubah design dan tambahkan terminal kecil yang dapat menampung 2 atau 3 bis pada JORR dan rancanglah kendaraan umum seperti Busway yang sepanjang hari mengitari JORR untuk melayani penumpang. Bis2 tidak perlu keluar dari JORR. Hanya mutar-mutar Ring Road dari Utara ke Selatan dan dari Selatan ke Utara.
3. Bekerjasamalah dengan pemilik lahan (terutama JasaMarga) yang terletak disamping Tol JORR tersebut lalu buatkan trowongan/jembatan penyebrangan bagi calon penumpang. Pemilik lahan diberi insentif berupa kebebasan untuk membangun lahannya menjadi kawasan retail/komersial yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi calon penumpang. Syaratnya mereka mesti menyediakan sarana parkir yang memadai.
4. Angkutan umum komuter (AUK) dari Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang sebaiknya tidak diperkenankan masuk ke Jakarta. AUK hanya dijadikan pengumpan yang mengantar penumpang ke Terminal2 Busway di JORR.
5. Sistim tiket Busway + AUK dijadikan satu paket, kalau perlu dibuatkan tiket berlangganan bulanan atau mingguan sehingga tidak perlu banyak antri dan mrk bisa isi ulang via bank. Bisa juga lakukan kerjasama dengan kartu BCA flash atau E-toll card Mandiri, penumpang membayar tiket seperti membayar toll dengan cara mensweep.
6. Di setiap jalan yang ada jalur BUSWAY, sebaiknya TIDAK BOLEH ada angkutan umum dalam kota (AUDK) yang berjalan pararel, jadikan AUDK sebagai pengumpan BUSWAY juga.
7. Sediakan SEPEDA, bisa kerjasama dengan operator pihak swasta (pabrik sepeda, pemilik lahan kecil, kelurahan, RW, dsb) sebanyak-banyaknya. 500.000 unit @ 1jt = Rp. 500Milyard. Sepeda ini ditempatkan di kelurahan, RW, perempatan jalan kecil yang tidak dilalui kendaraan umum dan disewakan dengan harga murah. Sepeda tsb dipakai dan dikembalikan di halte2 AUDK lalu bisa dipakai lagi oleh orang lain dari halte AUDK ke arah pulang. Sehingga mobilitas sepeda cukup tinggi dan tidak memerlukan parkir yang besar. Hal ini sekaligus membuka lapangan kerja bagi penunggu sepeda di titik2 tsb.
Jika pak Basuki berpikir bahwa ide ini bisa dijalankan, saya bersedia memberikan penjelasan lebih detail.
Ayo, kita dukung Jakarta Baru (Jokowi Basuki)
Pak Ahok,
Jika nanti sistem transportasi terpadu diimplementasikan. maka pengemudi baru pun mutlak diperlukan. untuk membentuk dan menjaga kedisiplinan pengemudi dalam bekerja, saya usul Bapak belajar ke PT Pamapersada Nusantara, perusahaan kotraktor tambang no.1 di ASIA dan (akan) di Dunia. Bapak nanti bisa melihat bagaimana kedisiplinan bisa mendarah daging dalam setiap operator operator yang bekerja di PAMA.