Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan jika tranparansi gaji yang biasa dilakukan olehnya selama ini melalui situs www.ahok.org tetap akan dilakukan semasa dirinya menjabat sebagai wagub.
Menurutnya, sebagai abdi masyarakat, dirinya berkewajiban menginformasikan apa yang didapatnya semasa menjabat. Termasuk jumlah gaji yang menjadi haknya setiap bulan.
“Kita sih sebetulnya ingin transparansi, karena masyarakat kan ingin tahu. Dan kami ini kan pelayan masyarakat, dan tuannya itu masyarakat DKI. Tentu sebagai tuan, masyarakat harus tahu gaji pelayannya berapa kan,” ujar Ahok, di Jakarta, Sabtu (3/11/2012).
Ditambahkan dia, kebiasaan ini sudah dilakukannya semenjak menjabat Bupati Belitung, juga anggota DPR. Sehingga bukan merupakan hal yang baru. “Jadi supaya semua orang tahu. Kalau saya pantas atau tidak pantas kan, itu sesuai peraturan ya kita lihat saja semua,” ucapnya.
Seperti diketahui sebagai pejabat negara, Jokowi-Ahok memang kerap menginformasikan apa yang didapatnya termasuk tunjangan dan gaji yang didapatnya.
“Saya kira beliau juga kasih ke masyarakat, cuma kan beda di Jakarta kan uang operasional cukup besar. Nah untuk membantu masyarakat kan bisa dari uang operasional. Nanti kita buka kok, kalau sekarang saya belum terima,” tutup Basuki.[Sindonews]
Semoga JB tetap Konsisten, biarpun sudah banyak yang mulai menghambat.
Tolong pak, Siapapun pejabat/anggota DPR yang tidak setuju dengan program Pro rakyat lampirkan dari Partai mana sekaligus fotonya.
Saya mau tanya nih, Pak Ahok… : Pak Ahok ini lahir dari rahim seorang ibu apa jatuh dari langit ke 7, siiih…? Kok cara berpikir dan sikapnya seperti Malaikat di tengah pragmatisme yang membabi-buta seperti sekarang ini? Saya jadi bingung, Pak Ahok… kata-kata seperti apa lagi yang harus keluar dari hati, pikiran, dan mulut saya ini sebagai warga Kota Jakarta…?!!! Kata-kata apa lagi selain : “LUAR BIASAAAAAAAA !!!” Menurut hemat saya, Jokowi-Ahok sudah SANGAT BENAR memposisikan diri sebagai “pelayan masyarakat” karena memang seperti itulah keinginan sebagian besar(kalau tidak boleh menyebut seluruhnya) masyarakat Kota Jakarta. Malah, kalau menurut pengamatan dan penilaian versi saya, Jokowi-Ahok ini bukan sekedar “pelayan masyarakat” tapi juga “Tim Pembersih Dapur Balai Kota” yang sedang bertugas membersihkan semua perangkat kotor sisa pesta-pora pejabat terdahulu. Namun demikian, percayalah… dengan memposisikan diri seperti itu Jokowi-Ahok tidak akan pernah kehilangan kehormatan dan integritasnya sebagai pemegang otoritas tertinggi Pemerintahan dalam skala Ibu Kota. Jutaan warga Kota Jakarta malah sangat menaruh hormat dan memberi apresiasi yang sangat tinggi dengan sikap keteladanan seperti itu — karena hal-hal seperti itulah yang selama ini hilang dari kehidupan mereka dan mereka sangat merindukannya : KETELADANAN KEPEMIMPINAN. Bravo Jokowi-Ahok !!!
ayo tunjukkan bahwa menjadi orang yang berguna untuk nusa dan bangsa Indonesia, bukan tergantung dari dari apa agamanya atau keturunan apa???? maju terusss…
Hanya orang bodoh dan berpikiran sempit yang memilih pemimpin berdasarkan kesamaan SARAnya.
Maju terus, pemimpin bersihi !!
saya yakin jika jokowi dan ahok berhasil merubah jakarta dalam kepemimpinanya maka kelak bisa mimpin negara .karena jakarta sebagai barometer negara.sb berbagai suku,agama,ras semua ada di jakarta.
Betul tuuuuh… seperti yang sudah diomong oleh Bro Hattori dan Bro Johny Lim : substansi persoalan yang sedang kita hadapi secara bersama sebagai bangsa Indonesia ini (kalau masih mau mengakui sebagai bangsa Indonesia) memang bukan soal keturunan, bukan soal agama, bukan soal warna kulit, dan bukan soal perbedaan-perbedaan lainnya, tapi bagaimana kita secara bersama sebagai bangsa Indonesia ikut berperan untuk TEGAKNYA KEADILAN DALAM SEMUA ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA. Sebab, jika keadilan seperti itu sudah benar-benar bisa ditegakkan (bukan seolah-olah sudah adil) maka semua persoalan (atau konflik) yang selama ini seringkali “mengibarkan bendera perbedaan” — dimana pun berada — maka hal itu akan sirna dengan sendirinya. Pak Ahok pasti paham soal itu, makanya Pak Ahok berani menggunakan motto : KEADILAN UNTUK RAKYAT. Bravo Jokowi-Ahok !!!
Eeeeeeh… ada yang ketinggalan : Bro Gion juga sama betulnya. Substansi komentarnya sama juga kok, cuma beda penggunaan kata dan susunan kalimatnya aja. He…he…he… Sorry, sorry, kelewatan… maklum sudah tua bangka dan rabun kotok. He…he…he…
Ahok – still remind he explained his father messages : just social charity or social justice. how proud their parent and so much love we are after that.
Jokowi – nandur taneman uga nandur budi pekerti, amarga iku kang dadi gawe ajining diri. Jabatan saderma sampiran lan kapercayaan. Hm…..grapyak, greget, gremet, gregah….
Both of them : tumbu lan tutupe
Seratus orang kayak Ahok dan Jokowi,Indonesia akan makmur dan sejahtera,tidak ada lagi gelandangan di jalanan.Inilah contoh Pejabat Indonesia yang akan datang.
Tunjukkan kinerjamu pak ahok yang pro rakyat,supaya nyata bahwa khafir bekerja untuk rakyat/pelayan rakyat. daripada tidak khafir tapi kerjaannya hanya Kawin dan merampok uang rakyat alias bajingan,garong mendingan babi enak dimakan dan dipanggang .
Kepada Yth:
Wagub DKI Jakarta
Kami Mewakili Guru Bantu DKI Jakarta mohon segera diselesaiakan Pengangkatan menjadi PNS, Sesuai PP. No.48.tahun 2015, Jo PP. No.43 Tahun 2007 dan diperbaruhi PP. No. 56 Tahun 2012. mengingat :
1. sudah 10 tahun didanai dari APBN.
2. 3 Gubernur menjabat di DkI Jakarta
3. Dana hibah Guru Bantu 10 Bulan belum
dibayar mhn segera dibayar.
Mohon maaf kalau tidak bernenan itu realita yang terjadi di DKI Jakarta Ibu Kota negara terima kasih