Video – Pak Jokowi Terkait Rencana Pembatasan Kendaraan Bermotor

10
133

Ahok.Org – Berikut cuplikan video wawancara informal Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dengan wartawan Balai Kota, Kamis (6/12). Dalam wawancara ini Gubernur menyampaikan hal-hal terkait rencana pemberlakuan kebijakan pembatasan penggunakan kendaraan bermotor dengan menerapkan peraturan plat nomor ‘ganjil-genap’.

Rakor Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor plat nomor Ganjil-Genap

10 COMMENTS

  1. lebih baik semua jalan arteri di jakarta dibuat satu arah aja pak, yang boleh 2 arah cuma busway dan mobil damkar saja.hilangkan persimpangan yang memotong median jalan, dibikin muter-muter yang bawa kendaraan, pasti deh jakarta tidak macet dan banyak yang tidak mau bawa kendaraan lagi.

  2. masalah pembatasan kendaraan sih cukup bagus untuk melawan macet, akan tetapi patut untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
    1- transportasi publik di Jakarta sangat tidak memadai.
    2- ekonomi menengah ke atas akan membeli kendaraan baru dengan nopol berbeda.
    3- ada kemungkinan perusahaan taksi2 baru akan bermunculan.
    4- masih banyak nya jalan utama yang bersimpangan dengan rel kereta api.

    mungkin dapat dilihat dari sistem 3 in 1 yang pada akhir nya di copot dari beberapa ruas jalan. tujuan sama hanya cara yang berbeda.

    • 1. Maka dikatakan “asalkan transportasi umumnya juga nyaman”.
      2. Solusinya dengan sistem perpajakan.
      3. Taksi itu baik, 1 kend. otomotif bisa dipakai banyak orang. Utk menggunakan mobil, tiap orang tidak perlu memilikinya.
      4. Uda disolusikan dgn ‘Under-pass’ & ‘Fly-over’.

    • Setuju!

      Kami tidak bisa kalau harus ke mana-mana dengan transportasi publik yang sangat tidak nyaman.

      Penyebab kemacetan utama adalah:

      1. Kendaraan-kendaraan umum seperti Mikrolet, Kopami/ Kopaja, dll bus yang seenaknya berhenti menumpuk mengambil sampai beberapa ruas jalan
      >> lebih baik mereka dihapuskan total kalau tidak mau tertib, digantikan dengan monorail yang akan tetap pada jalurnya sendiri

      2. Taksi-taksi juga seringkali menjadi penyebab macet karena mereka jalan sangat perlahan karena menantikan penumpang
      >> ditto

      3. Mobil-mobil, motor-motor yang terus memaksa jalan walaupun jelas sudah lampu merah. Dan tetap memaksa jalan walau terlihat di depan sudah ada kekusutan lalin, membuat keadaan makin parah
      >> bagaimana kalau di setiap lampu merah dibuat palang yang memblok jalan secara total untuk mencegah pengemudi-pengemudi tidak tahu aturan

      4. Parkir mobil-mobil & motor-motor yang seringkali mendominasi ruas jalan, sehingga jalan yang cuma 2 ruas menjadi sempit sekali untuk dilewati
      Contoh: kolong jembatan Roxy. Dengan sangat menyesal saya berpendapat, sangat bodoh sekali orang yang mendesain & membangun jembatan itu. Kita bisa lihat dari bagian bawah jembatan yang terlalu masif, besar, & tidak efesien
      >> mungkin di beberapa tempat bisa dilakukan pelebaran jalan sekaligus peremejaan kota, sehingga tidak terlihat kumuh & berantakan

      Ini sebagian konsen & usul saya.
      Semoga bisa diperhatikan oleh Bapak Gubernur Joko Widodo.

      Terima kasih.
      Tuham memberkati.

  3. Masukan buat pak Jokowi – ahok mengenai masalah pengurangan macet, kenapa masih belum di laksanakan hal2 yg sdh dilakukan di negara lain yaitu garis marka kuning di Perempatan jalan yg rawan macet, dimana saat lampu ll menjadi hijau tetapi didepan Mobil belum berjalan maka Mobil sebelum marka tidak boleh maju. Dengan demikian Mobil dari arah melintang tetap bisa melaju. Yg terjadi saat ini adalah asal hijau Mobil maju saja sehingga saat lampu dari sisi melintang menjadi hijau mereka tidak bisa lewat karena terhalang oleh Mobil yg berhenti di tengah Perempatan. Disitu lah terjadi kemacetan berantai yg bisa saja efek nya kemana2
    Salut buat pak Jokowi di gajah mada n hayam wuruk tidak ada Mobil yg parkir di jalan.

  4. Kayanya lebih baik di berlakukan setelah sistem transportasi umum nya nyaman dan memadai deh(metromini kopaja di1jalur busway, penambahan busway, pembenahan karyawan kopaja metromini dll) , klo masih Blm nyaman juga masyarakatnya ogah2an.. IMHO

  5. Pak Jokowi dan Ahok yang bijaksana, Saya punya kendaraan Roda dua dan Roda Empat, Saya tinggal di daerah kalimalang. Setiap Hari saya kerja di daerah sudirman, saya menggunakan kendaraan roda dua, karena saya tidak mau buang bensin dan waktu untuk macet-macet naik mobil di jalan. Seya hanya naik Mobil kalau harus bawa barang besar ke kantor seperti Server (Komputer Besar) dan JIka mau jalan-jalan bersama anak saya yang umur dua dan empat Tahun dan itupun hanya dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali. Perlu diingat pembatasan kendaraan bukan solusi untuk mengurangi kemacetan. Tetapi bagi orang seperti saya kalau pembatasan kendaraan dilakukan, Berarti jika saya perlu mengantar barang besar pada saat hari hari pembatasan, saya tidak bisa antar, dan kemungkinan customer saya akan lari ke perusahaan lain yang punya kendaraan dengan nomor ganjil dan genap. Jadi tolong dipikirkan solusi yang baik dan benar untuk Jakarta kita ini, apa lagi kalau keputusan ini jadi dilakukan terus terang saya merasa rugi telah menyalurkan suara saya untuk Bapak Jokowi dan Bapak Ahok. Saya kira Pak Jokowi dan Ahok bisa coba selesaikan proyek Monorail dulu.. baru untuk pembatasan kendaraan adalah option terakhir. Karena Jika Monorail sudah berjalan kemungkinan besar orang-orang akan naik monorail walaupun tidak dilakukan pembatasan.. Masyarakat cuman butuh Lancar, Aman, Bersih, Terjamin. Terima Kasih

  6. Saya setuju jika harus dipertimbangkan kembali untuk kebijakan ganjil genap ini dimana ingin langsung diterapkan ke public, mungkin bisa dicoba dengan sistem percontohan dimana pegawai Pemda (pemerintahan) dulu yang menjalankan ganjil genap ini sehingga feedback akan diperoleh sebagai sebuah sample study. Apalagi bila kita ketahui pegawai pemerintahan /pemda cukup banyak dan kantor mereka berada di tempat yang rawan macet pula. Seperti yang sudah dilakukan dengan pengisian kendaraan plat merah harus menggunakan BBM non-bersubsidi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here