hok.Org – Gebrakan yang dilakukan pasangan pemimpin Jakarta Baru, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama seakan memberi terapi kejut untuk warga Ibu Kota. Tak terkecuali di jajaran elit, baik eksekutif maupun legislatif.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah mengakui banyak hal yang membuat legislatif terkejut dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Basuki. Bila di era sebelumnya semua ditutup rapat, kali ini justru sebaliknya.
Hal-hal kecil sampai pada pebahasan rencana anggaran didorong untuk terbuka bagi masyarakat. Hal ini dilakukan demi menciptakan keterbukaan, dan pengawasan yang dilakukan secara bersama.
Salah satu contohnya adalah pada pembahasan anggaran DKI untuk 2013. Mininya komunikasi antara legislatif dan eksekutif akhirnya memicu pembahasan menjadi alot, buntutnya agenda pengesahan menjadi molor, dan eksekusi program di 2013 terancam mundur dua bulan.
“Keterlambatan itu bisa dipahami karena konsep kerja Jokowi sama Ahok yang berbeda dari pemimpin sebelumnya,” kata Wanda saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Beberapa waktu sebelumnya, mencuat banyak komentar yang berisi nada tantangan pada DPRD DKI untuk menggelar semua agenda rapat secara terbuka. Termasuk tantangan dari Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang menantang rapat pembahasan anggaran disiarkan live di televisi.
“Saya sih mendukung, terbuka kan positif. Tapi mungkin DPRD shock karena biasanya tertutup tapi sekarang diminta dibuka semua. Dengan perubahan drastis ini, ada kegamangan di DPRD,” ujar Wanda.[Kompas]
Wajar DPR/DPRD pada gamang dengan gebrakan Dahlan Iskan(kongkalikong)dan Jokowi-Ahok (keterbukaan)tdk ada lagi bisik2 dan yg gamang tentu oknum Legislatif yg selama ini “tidak bisa kerja” hanya cari uang/kekayaan,balik modal dan cari modal tuk Pemilu 2014.semoga dengan gebrakan gub/wagub pemilu nanti tdk ada lagi oknum DPRD karbitan/tdk mutu.
Kalau bersih kenapa terkejut?$%^???
Salam JakartaBaru
dibuka dg gamblang….mpe keliatan kutil2nya…..he3
wooow..ada yg kebakaran jenggot ! cb dikirim blangbir…..
Goodjob my wagub!
Anggota dprd dan dpr sudah biasa bermain peta umpet biasa dapat upeti sekarang dengan transparan gak adalagi tapi kalau kalia masih memperlambat anggaran lihat saja nanti 2014 partai dan nama anda tiba tiba hilang kata istilah pade jokowi alias rakyat kagak milih lagi
Biarkan seperti air mengalir
Kl shock ya pasti lah
Karena ini perubahan besar
1.
Sekarang
Langsung ke masalah masalah yang ada di lapangan langsung dan disolve problemnya tinggal pelaksanaannya yg dpt segera dilaksanakan dilaksanakan dan ada jg jk menengah dan panjang
Menyelesaikan masalah kadangkala terkendala prosedure dan birokrasi antar instansi yang nota bene sifatnya atau kesannya Yuridis Keratonis (alias ribet dan banyak pihak yg ada kepentingan)
2.
Ada pergeseran dari gaya birokrasi(teoritis) ke gaya lapangan(sektor mikro) gaya pelaku ekonomi yang seperti pasukan khusus
Dalam prakteknya pasti akan mendapat resistensi ataupun rebellion dr bermacam macam pihak dengan masing2 kepentingannya
Sebab banyak pihak yang harus dihadapi adalah personelnya sudah ex pensiunan dr berbagai elemen masyarakat jadi pola pikir dan semangat dan budayanya saja berbeda belum lagi disusupi kepentingan kepentingan kelompok
Banyak yang sifatnya harus formalitas,seremonial,kepentingan ekonomi dan lain lain,mohon dimaklumi dan numpang hidup
3.
Masalah yang dihimpun Pemprov sekarang beda dengan dulu
*Dulu masalah kebanyakan diterima nerdasarkan laporan bawahan ,sekarang masalah diterima langsung dari masyarakat ke pemprov dan dari Gubernur langsung dari masyarakat
Jadi dulu kl laporan bawahannya ada masalah 10 ya 10,sekarang masyrakat dibuka pintunya untuk melaporkan jadi dapat 100 an atau lebih yang masuk.(masalah real).
4.
Dulu kesannya masyarakat perlu birokrat,sekarang birokrat perlu masyarakat tanpa dukungan dan hasil kerja yang baik bisa dicopot
5.
Kedepan anggota DPRD juga dituntut harus lebih menguasai masalah lapangan dan Transparan
Kalau semua rapat di DPRD terbuka dan diundah ke youtube maka ini suatu perubahan besar yang dapat mengimbangi eksekutifnya
Dan ini Hampir pasti tidak mungkin dilakukan di periode sekarang,ibaratnya spesifikasi Pemprov DKI sekarang beda dengan DPRD nya seandainya bisa terbuka maka terbukanya yang tidak mempunyai arti signifikan alias basa basi saja
Kenapa Shock?
Spesifikasinya beda antara eksekutif dan legislatif
Karena eksekutifnya
1.
sudah managementnya ,Result Oriented.
2.
Speednya ,cepat sekali
3.
Knowledgenya Rata rata disemua bidang(sangat menguasai masalah dan lapangan)
4.
Masalah yang dikumpulkan tidak model sampling lagi atau atas dasar laporan tapi membuka akses untuk semua individu dapat menyampaikan masalahnya
(masalah real)
5.
Cara kerjanya yang tidak terlalu protokoler dan seremonial ,gaya priyayi
6.
Energetik dan usia produktif bukan pensiunan
sana sini
7.
bekas Pelaku Ekonomi ,sehingga sangat menguasai masalah mikro dan multi dimensi yang sekarang dibidangi, mengetahui loop hole dan trick trick masing masing suku dinas maupun black hole nya
8.
Berani transparan,bersih dan berani mengambil keputusan
9.
Dukungan Masyarakat secara real cukup kuat
lihat saja comment commnet masyarakat di mass media
10.
Humble ,sederhana menghadapi masyarakat sehingga terkesan tidak ada jarak
11.
Apabila ada masyarakat memiliki masalah berani menghadapi atau menemui secara phisik
dan tidak menundanya
12.
Semua masalah diselesaikan dengan hati nurani dan win win solution secara logis dan terbuka
ada faktor keadilan dan logis (masuk akal)
dan tidak akal akalan
Ya pasti shock lah ! spesifikasi nya beda
Buat Wanda Hamidah… : ingat dooong AMANAT REFORMASI ! Korban-korban yang sudah berjatuhan (dari yang dirampas kemerdekaannya, berdarah-darah, hingga yang kehilangan nyawanya) jangan sampai semua itu menjadi sia-sia karena adanya penyelewengan amanat reformasi. Anda harus mengakui dengan jujur bahwa Anda bisa dikenal di dunia politik praktis karena suasana perlawanan politik di era 1996-1999. Dan ini adalah soal pilihan politik : jika Anda berambisi hanya ingin sekedar jadi pejabat (seperti banyak juga dilakukan oleh teman-teman pergerakan di masa itu) dan tanpa melakukan perubahan apa pun dalam konteks kondisi (sistem) politik nasional, maka saya juga tetap pada pilihan menjadi OPOSISI INDONESIA yang bisa bekerjasama dengan bermacam orang yang ingin MELAWAN DAN MERUBAH SISTEM YANG SELAMA INI SUDAH MEMBODOHI JUTAAN WARGA NEGARA INDONESIA.
buat WANDA HAMIDA kemana semangat anda wantu jaman reformasi,dan sekarang anda masuk menjadi anggota Fp PAN yang jelas2 waktu dipimpin amin rais tidak bertanggung jawab atas terjadinya reformasi yang dia acak2,apalagi sekarang dipimpin hatta rajasa yang bukan seorang ekonom solid untuk menaikkan ekonomi rakyat,sekarang mendapatkan gub dan wagub DKI yang dengan terus terang menginginkan satu keterbukaan mala anda tidak mendukungnya,jadi kemana jiwa patriot reformasi anda sekarang ini,saya mengharapkan jiwa reformasi anda bangkit kembali untuk menjadikan INDONESIA kita menjadi macan ASIA
kenapa cuma menjadi macan asia, kalo pak Ahok punya cita-cita Indonesia akan bisa sejajar dengan Jerman dan Amerika
buat WANDA HAMIDA kemana semangat anda waktu jaman reformasi,sekarang sudah waktunya anda keluarkan jiwa reformasi yang pernah anda lakukan,bantulah gub dan wagub kita untuk menjadikan JAKARTA sebagai IBUKOTA yang berwibawa dimata dunia
kenapa cuma menjadi macan Asia; menurut pak Ahok: Indonesia bisa sejajar dengan Jerman dan Amerika
keterbukaan indikasi dari kejujuran.
katakatan tidak untuk korupsi ,katakan tidak untuk rapat tertutup,DPR gamang terbuka karena dia suka main petak jadi penonton ajaumpet, takut ketahuan dana study bandingnya ke bulan heheheheheh,kalau DPR tak mendukung keterbukaan mundur ajalah
kenapa baru sekarang!!! reformasi sudah lama didengungkan tapi kenapa baru sekarang!!!
———-
KETERBUKAAN AWAL DARI PEMULIHAN
SHOCK ! alasan yang dibuat-buat untuk pembenaran mulurnya pembahasan anggaran 2013 oleh DPRD. DPRD kan wakil rakyat kalau komit sama fungsinya sebagai wakil rakyat ya gak perlu shock dengan keterbukaan, dan kalau saja DPRD tidak selalu mencari cara untuk mengulur waktu pembahasan anggaran 2013 kan tidak akan ada tantangan buka-bukaan…kan DPRD tinggal periksa make sense gak anggaran yang diajukan dan selanjutnya diawasi (wong anggaran yang diajukan sudah clear and clean kok sasarannya). Emang DPRD nya aja yang tidak mau ada perubahan untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan transparan!