Alasan Basuki Ingin Gaji Pemulung

23
225

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah melemparkan wacana tentang rencana pemerintah DKI menggaji para pemulung. Setelah muncul beberapa tanggapan, Basuki akhirnya menyampaikan alasan menjadikan pemulung sebagai honorer Pemprov DKI.

“Sebagian (penganan sampah) masih tetap di swasta, tapi untuk penjagaan kebersihan itu kami ingin swakelola juga,” kata Basuki di Kantor Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (22/12/2012).

Dia menjelaskan, selama ini pemerintah lebih mengandalkan pihak swasta dalam pengangkutan sampah. Sistemnya diatur berdasarkan jatah volume sampah yang diangkut. Dengan ukuran tersebut, pemerintah membayarkan anggaran sampah sesuai besarnya volume.

“Kalau volume sampahnya sudah cukup, meskipun ini (sampah) berantakan di akhir tahun, mereka biarkan saja,” kata Ahok, sapaan Basuki.

Menurut Ahok, pemerintah dalam posisi dilematis untuk menetapkan kebijakan anggaran sampah. Seharusnya, pekerjaan tersebut beserta kontrak-kontraknya diatur berdasarkan kinerja. Namun, masalah yang muncul adalah, tidak akan ada satu pun kontraktor swasta yang akan terlibat jika hitungannya tidak didasarkan pada ukuran pasti, yakni volume sampah.

“Kami (masyarakat) tahunya ya sungai ini, ruas jalan ini harus bersih dari sampah. Kami tidak bicara berapa volume sampah yang harus diangkut. Tapi, kalau seperti itu, tidak ada swasta yang mau kerjakan volume tak terukur,” ujar Basuki mengutarakan persoalannya.

Untuk membereskan sampah-sampah di sungai dan permukiman yang tetap menumpuk setelah kontraktor hanya mengangkut sesuai jatah volumenya, dibutuhkan kehadiran tenaga kerja tambahan. Pekerjaan itulah yang akan memanfaatkan jasa pemulung.

“Kalau tidak terukur ya kami pekerjakan saja 2.000 orang (pemulung). Paling kami bayar setahun Rp 48 miliar,” kata Basuki.

Disebutkan Basuki, anggaran untuk membayar pihak swasta untuk pembersihan sampah sebesar Rp 90 miliar. Jumlah ini belum termasuk biaya sewa alat sebesar Rp 135 miliar. Jumlah tersebut terhitung tidak efisien mengingat persoalan sampah tetap menjadi masalah Ibu Kota.

“Kami taruh saja 2.000 orang, kami bayar sebagai honor dan kami beli 20 alat (angkut sampah), jauh lebih efisien,” kata Basuki.[Kompas]

Berita Terkait:

23 COMMENTS

  1. Tuuuuuuh, kaaaaan… untuk 1 item persoalan Kota Jakarta terkait dengan sampah saja, RUWETNYA sudah luar biasa — padahal selama ini (sejak Petinggi Balai Kota sebelum Jokowi-Ahok) sudah melibatkan jasa profesional pihak swasta dengan dana miliaran. Tapi tak ada satu pun indikator keberhasilan penanganan masalah sampah dengan standar efisiensi dan efektifitas yang dapat dipertanggung jawabkan secara profesional, hingga Pak Wagub merasa perlu untuk melihat kembali semua ukuran efisiensi dan efektifitasnya terkait dengan anggaran (yang ikut menjadi “sampah’) yang sudah terlanjur dikeluarkan (terbuang) selama ini. Kalau saja otak penduduk kota Jakarta waras semua semestinya mereka harus mulai berpikir : sampah di DKI Jakarta itu sebenarnya produk siapa…? Begitu juga dengan pihak pengusaha/produsen yang sudah menjejalkan semua produk dalam kemasannya di pasar-pasar konsumen kota Jakarta : apakah mereka (pengusaha/produsen) ini bukan kontributor yang juga ikut berperan besar dalam problem sampah Kota Jakarta…?!!! Jadi… mana sebenarnya yang bisa kita kenali sebagai suatu cara yang paling efisien dan efektif terkait dengan problem mengatasi sampah Kota Jakarta ini : KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB SEMUA PIHAK (Konsumen dan Produsen) atau cukup hanya Pak Wagub dengan para Pemulung saja yang sadar dan bertanggung jawab…?!!! Jawaban yang tepat dari semua persoalan sampah kota Jakarta ini akan MEMPERTEGAS DAN MEMBUKTIKAN : MANA “SAMPAH” KOTA JAKARTA YANG SESUNGGUHNYA…?

  2. ‘sampah’ mksudnya tikus2 penggerogot anggaran ya bro? Itu mesti dijebak lalu dikemplang. Baru dibuang…
    Sampah sesungguhnya, ya dibuang dgn tertib, mulai dr diri kita yuuuuk!

  3. masalah tenderkan, contohnya Kali Sekertaris Grogol… dump truk cuma sehari doang… selanjutnya backhoe besok2nya cuma ngaduk2 lumpur… wkwkwkwk…
    Jumlah rit dumptruck cuma bikin surat jalan dan tanda tangan rame2.. duit turun..

    Salam JakartaBaru

  4. yg ahok blg itu FAKTA !!!!
    sdh kluar duit ratusan milayar, tetapi sampah masih berserakan.
    ———
    ckckkcc…….belat-belit ginian bkn cuma di sampah saja.
    duuuuh ahok….klo elo kagak jantungan uda hebriiiiing deeeh…soale masiiiih buuanyaaaaaaaak tuh SAMPAH2 DLM TND KUTIP…wkwkwkwkkw
    ———
    koh ahok….jgn kapok ya kerja d lingkungan yg buanyaaaak “SAMPAH ORGANIK” nye…..wkwkkwkk

  5. sekedar usul, pertegas peraturan mengenai membuang sampah sembarangan, bikin team pengawas yang menyamar di masyarakat di lengkapi dengan camera tersembunyi. bagi yang melanggar yang ber uang di denda besar, yang gak punya uang dihukum kerja jadi pemulung sukarela . perbanyak himbauan dan larangan berikut denda dan hukuman. Tinggal contoh Singapura.

  6. Setuju dengan Bos Amir….. Harus digalakan penegakkan hukum baik itu untuk sampah ataupun lalulintas…. Penegak hukum ini hatus tidak bisa disogok.
    Hal ini dilakukan karena budaya kita sudah sangat tidak disiplin.. Kita tahu untuk mengubah perilaku atau budaya ini tidak gampang dan tidak murah, tapi memang harus dilakukan sedini mungkin, apalagi karena anak anak sekarang melihat orang tua mereka membuang sampah sembarangan, menggunakan kendaraan dengan tidak disiplin, menerobos lampu merah, berhenti sembarangan, tidak pakai helm dll. Sedihh sekali, karena pada saat mereka dewasa nanti akan melakukan hal yang sama…..

  7. Buat peraturan warga yg buang sampah sembarangan yg hidupnya deket2 kali atau dimana saja hukumannya srh bersihkan sampah selama 1 th kalo dia kerja siang srh pas libur bersihkan sampah .

    CARA MENANGULANGIN BANJIR .
    sudah saatnya DANAU asli atau bikin DANAU BUATAN tuk penampung banjir2 dari jalan2 raya , Gorong2 di deket jalan raya HARUS BERSIH DR SAMPAH biar air hujannya lancar trs semuanya menuju ke danau Asli atau danau buatan dan airnya bisa digunakan tuk siram2 tanaman

  8. peraturan seperti di florida,

    1. Truk sampah dateng ketempat2 warga seminngu 2x.
    2. Hari ke 1 khusus sampah plastik kertas btl2 aluminium yg bs di olah sama daun2an.
    3. HAri ke 2 betul2 sampah kotoran dan sampahnya hrs dibungkus jadi tdk berantakan kalo kampungnya bs di masukin truk sampah taruh tong sampah plastik di dpn rumah dan truk sampah yg angkut , rakyat gak usah byr bulanan karna gaji2 mrk sdh dr pajak rata2 di kerjakan swasta .
    4. beli pengolahan alat sampah tuk penampungan sampah tp pas sampah di masukin penglahan seeprti pembakaran sampah tp tdak ada asapnya.

    sampah busuk , sampah olahan semuanyanya di olah, dan daun2 di buatkan jd kompos.

    Beli truk sampah yg tertutup jd tidak bau kemana2.,

    Dpr gak usah study tour tanya saja sm org2 kedutaan ind yg di LN , kita Ada kedutaan mrk udah di gaji knp dpr msh harus ke LN kalo mau jalan2 pake dong duit sendiri kan gaji2 anda besaaaaaar sekali tuk uk rata2 org ind .

    Ini saran saya karn sy mendukung jokowi- ahok biar sukses mudah2a Pa Ahok baca saran sy

  9. Disamping yang langsung mungkin jalur pendidikan masyarakat, baik yang formal maupun tidak, perlu diintensifkan. Di negara orang anak2 diajari nilai-nilai kebersihan, ujung-ujungnya mereka ngajari yang tua. Jalur agama jelas bisa, rasanya tidak satu agamapun mengijinkan umatnya merusak dunia ciptaan Nya dengan hidup menyampah. Berdakwahlah mengenai hal itu. BKKBN dulu berhasil dengan pola ini, sampai2 Pak Harto dapat penghargaan badan PBB. Mungkin Prof Haryono Suyono bisa memberi nasihat disini.

  10. Pendidikan yang paling efektif adalah di dalam keluarga dan akan berhasil bila dimulai dari diri sendiri. Bila Indonesia ingin menjadi negara maju, setiap warga negara harus mau berusaha berbuat yang terbaik bagi negara, apapun posisi dan profesinya, dan menyadari bahwa peranan semua warga penting bagi kemajuan negara.

  11. Betul pak..selama ini dinas kebersihan malah menimbulkan masalah baru.taman2 yg kami pelihara menjadi tempat timbunan sampah pemulung.karena byk sampah yg tdk terangkut,dg alasan melebihi volume sampah yg diangkut.begitupun gerobak2 sampah ditaruh di lokasi taman shg tdk ada sinerginya antara dinas pertamanan dg dinas kebersihan.malah sampah daun dilarang untuk dibuang ke tps dengan alasan bukan sampah rumah tangga. Repot pak ego sektoral harus di berantas dg adanya gub n wagub baru.
    Saran dinas PU,Pertamanan dan Kebersihan di gabung saja.supaya tidak gontok2an.selain itu sesuai UU Reformasi Birokrasi,lbh efektif dan efisien.

  12. Setuju Koh Ahok… Lanjutkan…

    Pemulung itu lebih mulia dari pada koruptor.. o0o ya Koh. kalau jadi RI 1 dan RI 2 sama pak Jokowi.

    Kalau bisa hukum gantung aja tuh para koruptor, jangan karena dia punya anak kecil ehh jadi tahanan rumah… sudah banyak Warga yg Mati miskin bahkan mati sia-sia karna tingkah laku para koruptor bejad itu..

    Gooo Tooo RI 1 & 2 di 2014, kami juga ingin keadailan yg sama, tidak hanya warga Jakarta saja… kami iri sama Jakarta yg diperhatikan sama pemimpinnya, kami juga inginnn seperti itu, sudah lama kami hidup menderita dalam penderitaan akibat tingkah laku para koruptor dan Dewan Penindas Rakyat (yg ga jujur) kalau yg jujur namanya dewan penolong rakyat…

    Salam Merdeka…

  13. Gaji nya kok dibawah UMK Pk Ahok? Wah nggak takut dituntut pengusaha ya? Abiz meloroti dan mencekik pengusaha, tp pemprov sendiri gaji orang2 di bawah UMK! Kok nggak konsisten dg aturan yg dibuat sendiri yah?

    • “Kami taruh saja 2.000 orang, kami bayar sebagai honor dan kami beli 20 alat (angkut sampah), jauh lebih efisien,” kata Basuki.[Kompas]”…

      disebut sebagai honor, ada indikasi bahwa penerimanya disebut honorer = BUKAN pegawai tetap. Dimana2 juga penggajian pegawai TETAP dan HONORER pasti berbeda. UMK berdasarkan pegawai tetap. Honorer ( casual) bisa berdasarkan, jam ( kalau di luar negeri) or jumlah/ hasil kerja.. Jayalah DKI.

    • Kritik dan saran pasti diterimalah, orang ini media informasi dibuka secara umum. Bagus kok Anda beri kritik , justru itu fungsinya media ini. Tapi saya rasa pak Ahok sekedar menyebutkan kira2 aja untuk Gajinya.

  14. setuju sama Ahok, banyak orang yg rajin ttp tdk dpt kerja/tdk dibayar, buang saja itu kontraktor pemalas….
    usul saya, untuk dinas kebersihan, bekerja dimalam hari, seperti kota2 maju didunia…

  15. Pak Ahok,

    Penyebab saluran tersumbat, salah satunya adalah ulah petugas kebersihan sendiri. Ketika mereka menyapu jalan, sampah tidak diangkat, melainkan dimasukkan ke dalam saluran air, melalui lubang pembuangan ke gorong-gorong, yang berada di pinggir jalan.

    Jadi tertibkan juga dinas kebersihan.

  16. Pak Ahok. karna sampah ini suatu tugas rutin & berkesinambungan n jantung permasalahn warga kota, baiknya pemprov DKI menggaji org2 kebersihan & memiliki alat2 kebersihan sendiri, bukan dilempar ke swasta. apakah digaji honorer atw tetap, itu kebijakan pimpinan, tapi sgt tdk efisien, efektif n ekonomis smskli bila di-swastakan.
    mending dikerjakan sndiri dulu pak. baru stelah system brjalan baik, bisa dipikirkan apakah akan trus dipegang sndiri atw dilempar ke swasta.
    yg jelas stahu saya, pengelolaan limbah sampah menghasilkan income yg besar skli pak. jd, ini bisa meng-cover biaya kebersihan kota yg besar. tolong dipertimbangkan pak. trima kasih.

  17. Saya setuju dengan ide pak Ahok. Jika dihitung secara matematis memang akan lebih murah menggaji pemulung untuk memungut sampah. Selain lebih murah, hal tersebut juga meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ide untuk membersihkan sampah-sampah Jakarta adalah bukan yang utama. Yang terutama adalah bagaimana agar sampah-sampah tersebut tidak muncul. Ya, kesadaran masyarakat Jakarta tentang kebersihan lingkungan tampaknya harus lebih ditingkatkan

  18. sebenarnya ada pihak swasta yang sangat bisa memanfaatkan peluang dari sampah ini, bahkan mereka dapat mengelolanya dan menghasilkan omset yang sangat besar bagi mereka (mereka ada di Jakarta). Bahkan di propinsi lain mereka mendirikan bank sampah, dimana sampah yang diantar dikonversi menjadi uang dan menjadi tabungan bagi yang menghantar. Lingkungan bersih dan mendapatkan uang, bukankah itu menarik? Indonesia harus lebih banyak lagi belajar, kami juga sedang mencobanya.

  19. “Kami taruh saja 2.000 orang, kami bayar sebagai honor dan kami beli 20 alat (angkut sampah), jauh lebih efisien,” kata Basuki.

    Setuju. Biar para pemulung di Jakarta juga memiliki pekerjaan. Tapi alangkah baiknya, para pemulung ini bekerja dimulai dari jam 9 malam sampai 6 pagi, hal ini berupaya agar para pemulung itu bisa melakukan aktifitas lain sewaktu siang hari. Kalau bisa jangan juga mempekerjakan anak kecil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here