BTP: Para Menteri Dukung MRT

5
108

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok menegaskan pembahasan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) berjalan cukup lancar.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, semua menteri terkait seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Meteri Keuangan Agus Martowardojo tidak keberatan dengan usulan revisi termasuk skema pembiayaan proyek MRT.

“Intinya semua mendukung MRT. Termasuk menteri-menterinya,” tutur Ahok secara singkat usai menghadiri acara seminar dan pameran tentang air dan sanitasi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Hadir pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, ia hanya melambaikan tangan saat ditanya proyek MRT. Pada kesempatan itu Agus menjadi pembicara utama di acara seminar dan pameran tentang air dan sanitasi.

Sehari sebelumnya, Agus Marto menyatakan, pihaknya tidak masalah jika porsi pembiayaan MRT Jakarta antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI yang saat ini 42%:58% diubah sehingga porsi yang ditanggung pemerintah pusat lebih besar.

“Secara prinsip untuk melakukan penyesuaian lebih tinggi dari 42% kami dari Kemenkeu cukup nyaman,” ungkap Agus Marto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemaren.

Namun, Agus Marto belum bisa menyebutkan berapa angka pasti perubahan porsi pembiayaan MRT untuk trayek Lebak Bulus-Bundaran HI yang nilainya Rp 15 triliun. Karena, keputusan final akan diumumkan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Program pembangunan MRT ini mendapatkan sumber pendanaan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Beban biaya (cost sharing) dari pinjaman tersebut, 42% di antaranya ditanggung oleh pemerintah pusat dan diwujudkan dalam bentuk hibah kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan 58% dari pinjaman JICA dialokasikan sebagai penerusan pinjaman kepada Pemprov DKI Jakarta.

Total nilai proyek adalah sekitar 144 miliar yen dengan besar pinjaman sekitar 120 miliar yen dan selebihnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Untuk tahap I Lebak Bulus-Bundaran HI, koridor utara-selatan, jalur MRT terdiri dari 13 stasiun MRT.[Detikcom]

5 COMMENTS

  1. Saya sih mendukung keduanya MRT & Monorail. tapi yang musti didahulukan adalah MRT. Yang jadi concern saya itu adalah kita ini sering kena gempa bumi. saya khawatir bila kejadian lumpur lapindo terulang di wilayah DKI karena salah ngebor dsb. Maklum, ada riwayat gunung krakatau meletus begitu dahsyat sehingga pulau sumatra & jawa berpisah. sedang MRT & Monorail biasanya ada di negara2 yang jarang kena gempa bumi. tapi tentunya hal ini sudah masuk dalam pertimbangan pak Jokowi & pak Ahok ya. Ok, saya ikut mendukung beliau2 ini saja deh 🙂

    • ente lagi gak kelelep ari ini, Grace? 🙂

      kalo krn g.krakatau alesannya shg kudu batalin, berarti mending dibatalin aja ya proyek jembatan zuper lintas Jawa-Sumatra via pulau Rakata – kan langsung lewat diatas sumber gempanya ituh – koq rancangannya bisa senekat gituh klo ga ada solusi anti-gempanya?
      Wah, mimpi bangsa ini agar masalah truk menumpuk di Merak berkilo2meter bisa hilang, ya jadi malah gak ilang2 tambah kasep kek sekarang ini donk, klo tergantung ame prau roro ajeh yg sering ngadat en ogah melaut kena angin ribut dikit ajeh, takut tenggelem katanye kena ombak tinggi.

      soal gempa pasti dah dipikirin disetiap (mega) proyek di jakarta ini, dan concernnya bukan disitu saat ini, spt yg terjadi di uji publik kemaren, masalah prioritas proyek mana yg lebih penting yg diutamakan dulu.

      baru tau ada yg sepakat ama ane soal dukungan di uji publik itu, orang terkenal lagi.
      “ga penting orangnya siapa, siapapun yg kompatibel dgn pemikiran/keinginan saya/kami akan saya/kami dukung seratus persen!”
      tapi kalo ane dukungan ama pak DI soal haitek yg (selalu) kompatibel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here