BTP: Kami Akan Tegas Soal Bantaran Sungai

9
127

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan menertibkan bangunan liar di tempat terlarang seperti area genangan waduk dan bantaran sungai. Pemerintah daerah memfasilitasi tempat tinggal warga dengan membangun rumah susun.

“Jika sudah ada rumah susun tetap tak mau pindah, jangan salahkan jika pemerintah membabat habis bangunan-bangunan liar,” kata Basuki saat menjawab pertanyaan pengungsi korban banjir Pluit di Rumah Susun Marunda, Senin (21/1/2013) sore.

Basuki meminta warga untuk tak kembali menempati rumah-rumah yang berada di daerah genangan Waduk Pluit dan wilayah-wilayah terlarang lain. Apalagi Waduk Pluit merupakan fasilitas vital yang berfungsi untuk menampung air dan mencegah banjir. Basuki juga mencontohkan penghunian di tanggul penahan gelombang di Muara Baru Penjaringan.

“Bangunan-bangunan itu (hunian warga korban banjir) rusak karena tersapu air. Pemerintah memfasilitasi dengan menyediakan rumah susun berikut isinya, termasuk kasur, handuk dan sajadah, silakan pindah,” ujarnya.

Beberapa warga menanyakan akses transportasi dari dan menuju ke lokasi kerja. Menurut Basuki, pada tahap awal dua bus disediakan untuk membantu transportasi warga dari rusun ke tempat kerja dan sebaliknya.[Kompas]

9 COMMENTS

  1. Bagus pak Ahok, kita memang sedang krisis pemimpin yg tegas.
    Yg penting akses kerja, air, listrik, pengelola sampah, disosialisasikan dgn jelas ke saudara2 kita disana, bahwa semua disiapkn, tp harus tggjawab dipelihara.
    Untuk parkiran, jgn sediakn parkir luas untuk mobil, nanti salah sasaran warga yg mampu yg tinggal.
    Selamat bekerja pak! Allah besertamu.

  2. Ayo warga Pluit/Marunda dan sekitarnya, manfaatkan Rumah Susun. Pemprov sudah membuatkan fasilitas yang terbaik buat warganya, jangan disia-siakan….
    Tentunya masih ada kekurangannya, namun tetap itu lebih baik dibandingkan kebanjiran terus…
    Salam Jakarta Baru !!!

  3. Saya warga Jabar, tapi selalu mengikuti masalah DKI. Hanya mau menyampaikan Jokowi-Ahok juga didukung warga Jabar. Maju terus dengan program kerja menyejahterakan masyarakat DKI (khususnya kebijakan masalah banjir kini).

    • Sebarkan terus bro Adhit, semangat positif duo JB ini.
      Supaya generasi muda kita, semakin pintar, bersatu, dan beriman.
      Kita semua bersaudara! Indonesia harus sejahtera!

  4. Good! Thanks for listening me, sir Baz!

    Klo ga proyek normalisasi sungai yg sudah fokus akan gagal tertunda lagi cuma gara2 ga tegas ‘ngusir’ bangli2 (bangunan liar)dari bantaran sungai terlarang. Inget pa Baz, jangan lupa kasih pager berduri plus cctv kalo perlu utk ngawasin tanggul/bantaran kali dari serangan bangli2 baru dan samli2 (sampah2 liar) yg dilempar ke kali (malem2 biasanya).

    “Lanjutken kebaikan ini, pa Baz…! SP beserta-mu…”

  5. sudah waktunya pelebaran kali minimal lebar 30 – 50 meter….cuma soal kemauan pemprov dan jangan maju mundur berbekal kasihan….kalo menyangkut rumah dibantaran yang sudah permanen, diganti pindah kerusun, dengan luas ruangan equivalent tanah yg ditinggalkan….mungkin rakyat ga ngeyel lagi…

  6. banjir, air mengalir hulu ke hilir
    sudah menjadi hukum alam
    hastabrata, sasmita alam
    ini hari 22 Januari
    topogradi DKI, update, mesti
    alam t’lah memberi ilmunya
    dengan bahasanya
    sudahkah kita rela
    memahaminya
    lila legawa
    menerima

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here