BTP Benahi Kota Tua: Percaya pada Kami, Bapak Kami Jadikan PKL Elite

7
129

Ahok.Org – Kota Tua mulai dipercantik. Areal pedagang kaki lima (PKL) dirapikan. Tetapi, PKL juga jangan coba-coba aji mumpung.

Penataan PKL menjadi topik hangat yang dibahas Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan perwakilan pedagang dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta Ratna Ningsih di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013).

Wajah area Museum Fatahillah dipamerkan dalam tampilan slide. PKL terlihat menjamur di depan museum. Aneka dagangan digelar ada yang pakai terpal, dan ada yang pakai gerobak. Semrawut!

“Ih kalau begini namanya Pasar Malam, Pak. Pak Camat harus ambil tindakan tegas,” komentar Ahok.

Slide kedua menggambarkan semrawutnya aliran listrik yang digunakan pedagang di Museum Fatahilah.

“Ini nanti kalau kita tata, semua resmi, izin resmi, listrik semua resmi. Nggak kacau balau kayak gini. Orang bisa kesetrum, mati kalau misalnya menginjak kabel-kabel yang berantakan itu,” ujar Ahok yang mengenakan baju batik warna coklat kemerahan itu.

Menurut Ahok, tidak akan ada pungli untuk PKL. “Semua bayar resmi, langsung autodebit ke Bank DKI,” kata Ahok.

Selain itu, ditampilkan lampu taman yang dipasang di lantai konblok di depan Museum Fatahillah telah hilang dan dicongkel.

“Iya ini, mungkin ada orang lagi makan. Iseng-iseng duduk sambil makan dicongkel,” kata suami Veronita Tan ini.

Seorang anggota rapat menimpali. Ia menyebut dana untuk pengadaan lampu di Kota Tua sebesar Rp 25 miliar.

“Cuma dicongkelin gitu, Pak,” keluh peserta rapat itu.

“Kalau mencuri penjarain saja, Pak. Jangan segan-segan kan kami sudah berjanji tidak menggusur. Tetapi kami merapikan. Tetapi orang benar-benar bukan setan yang aji mumpung. Kadang-kadang pedagang suka aji mumpung. Biar penggantiannya lebih mahal,” kata Ahok.

Ahok mengatakan sistem berdagang di Kota Tua dapat dilakukan turun temurun.

“Nanti ya Pak, sistem dagang di sini bisa diturunin ke anaknya. Selama anak Bapak mau nerusin melanjutkan usaha itu bisa. Nanti dibuatin kartu, dan ada fotonya. Jadi orang lain nggak bisa ganti-ganti. Saya tahu kenapa orang pada ngotot mau ambil jatah, nanti kan bisa dijual itu, diduitin. Berani curi atau jual barang Pemda kita penjarain, berantem-berantem saja sekalian,” papar Ahok.

“Kita mau ubah mental pedagang kaki lima. Jangan mimpi 1 orang bisa dapat 2 kios. Ini gratis Pak dan dapat kartu izin usaha. Tugas kita kan membuat otak penuh, perut penuh dan dompet penuh. Jadi jangan suudzon Pemprov tidak peduli,” lanjut Ahok.

Menurut Ahok, sedikitnya 260 pedagang bisa berdagang di Kota Tua.

“Sisanya bisa dagang di tempat lain. Kalau tetap ngotot minta 700 gelar saja di situ di tanah lapang. Nanti kita sediakan. Nanti, kalau perlu tiap minggu saya kasih musik dangdut, kan senang tuh gelar-gelar gitu nggak ditata sama kita,” kata Ahok sambil tertawa. Suasana rapat berlangsung cair.

“Bapak kan sudah sepakat siapa saja yang pedagang di situ yang bukan musiman. Percaya kepada kami, Kota Tua kami jadikan Bapak PKL yang elite,” kata Ahok.

“Iya. Kalau ada oknum yang minta jatah gimana, Pak?”, kata seorang pedagang.

“Kalau ada oknum yang minta jatah, kasih tahu saya nanti saya coret,” jawab Ahok tegas.

Nah….ditampilkan pula wajah Kota Tua yang sudah ditata. Dari slide terlukis ada tempat duduk dan payung kanopi lipat untuk pengunjung yang hendak berwisata kuliner di Kota Tua. Gerobak-gerobak pedagang juga bagus dan agak besar.[Detikcom]

Terkait:

7 COMMENTS

  1. sekali lagi, kita doakan, semoga terwujud pak! disitu sebenarnya indah, unik atmosphere nya, spt kembali ke jaman lampau. Betul kalo ditata dgn baik, akan bagus sekali.

    terima kasih pak.

  2. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    PEMBERITAHUAN buat semua pembaca Ahok.Org dan semua warga negara Indonesia yang tinggal di Jakarta : INISIATIF WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA SALAH URUS NEGARA sudah melayangkan surat permohonan untuk audiensi dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, surat masuk tgl 30/01/2013, dan sudah diterima oleh staf administrasi Wakil Gubernur DKI Jakarta (mbak Diah). Lampiran berkas surat permohonan audiensi itu berisi dokumen “Pemetaan Potensi dan Masalah Kota Jakarta 2013″ sebagai hasil investigasi di lapangan dan agar dapat dipelajari terlebih dahulu oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelum acara audiensi dilaksanakan. Skrng kami masih menunggu konfirmasi dari staf administrasi (mbak Diah) tentang kapan jadwal acara audiensi itu dapat dilaksanakan. Bagi yang berminat untuk hadir dan berpartisipasi secara nyata dalam acara audiensi itu akan kami beritahukan tentang jadwalnya setelah kami mendapat kepastian dari staf administrasi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Atau dapat meminta konfirmasi tentang hal itu langsung ke Staf Administrasi Wakil Gubernur DKI Jakarta, mbak Diah, di nomor telpon : (021) 3822204 — Demikianlah pemberitahuan ini kami sampaikan. Terima kasih.

    Buat Bro @Mac : acara di atas ini juga bisa jadi “zona bebas” sosial-politik-ekonomi tapi dapat dipertanggungjawabkan dalam aspek moral dan politisnya. He…he…he… dilanjut, Bro…

    • Bro sak ( admin web ) , maka nya pernah disarankan, buat sticky untuk saran2 yg menurut anda bagus dari pengunjung web ini. Jadi gak diulang2 ditulis dimana2. Bro sak pilih saja, nanti buatkn juga pembaca bisa like n dislike, lebih dari sekian dislike – akan dihapus.
      Atau makin turun ke bawah dari list nya.
      Ya, sekedar saran saja.
      Thanks.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here