Jokowi Apresiasi Relawan Jakarta Bersih

10
124

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau kerja bakti yang dilaksanakan oleh warga bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lagoa, Jakarta Utara. Warga tampak antusias melaksanakan kerja bakti dan membersihkan sampah-sampah tersebut agar mereka tidak lagi tergenang oleh banjir.

Menurut Jokowi, penghidupan kembali pelaksanaan kerja bakti setiap hari Minggu digagas oleh para relawan. Jokowi pun sangat mengapresiasi peran relawan, yang diberi nama Relawan Jakarta Bersih, Aksi Cepat Tanggap.

Kemudian, bagaimana motivasi dari anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas tersebut yang pada akhirnya menggagas untuk mengadakan kerja bakti warga tiap minggunya?

Koordinator Relawan Jakarta Bersih, Aksi Cepat Tanggap, Anto, Minggu (3/2/2013), mengatakan, para relawan merupakan gabungan dari Relawan Muda Jakarta Baru, JB Kaskus, JBV (Jakarta Bikers Volunteers), dan NU_JAV. Mereka merupakan relawan-relawan pendukung Jokowi-Basuki saat masih menjadi Cagub-Cawagub DKI. Melalui kampanye kreativitas mereka pulalah, yang dapat membawa Jokowi-Basuki menjadi orang nomor satu dan nomor dua di Ibu Kota.

Setelah Jokowi-Basuki menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anto mengatakan, para relawan  kembali pada pekerjaan mereka masing-masing. Peristiwa banjir besar yang menerjang Ibu Kota, pada Kamis (17/1/2013) lalu membuat mereka saling bertemu kembali satu sama lain. Melihat Jokowi dan Basuki turun langsung ke lapangan meninjau banjir, menggugah hati mereka untuk membantu warga Ibu Kota yang saat itu sedang ‘bersedih’ karena tertimpa musibah.

“Pas ada banjir besar itu, kami lihat Pak Jokowi langsung turun tangan. Nah, melihat itu, tergugah hati kami juga untuk turut membantu dan moment itu kami jadikan untuk tetap solid, tidak hanya saat kampanye saja,” ujarnya.

Anto bersama teman-temannya pun memberanikan diri untuk ke Balaikota, meminta izin kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk mendirikan posko bantuan kepada warga. Saat ini, posko bantuan itu berdiri di selasar Blok G, Balaikota Jakarta, yang biasa digunakan sebagai tempat shalat Jumat. Anto pun mengaku dalam menyalurkan bantuan tersebut, pihaknya menggunakan dana patungan hasil kumpulan sesama anggota relawan.

“Semuanya biaya sendiri, urunan bersama teman-teman relawan lainnya. Kami bekerja juga tidak dibayar sama sekali. Kami menyumbang barang seperti sabun, mi instan, air minum kemasan dan tidak menggunakan APBD sama sekali,” kata Anto.

Miris Melihat Sampah Sisa Banjir

Ide menghidupkan kembali kerja bakti tiap minggu, menurut Anto, karena kesamaan visi sesama relawan, yaitu miris melihat sampah yang menumpuk akibat banjir. Oleh karena itu, Relawan Jakarta Bersih mengkampanyekan untuk menanggulangi masalah kebersihan, terutama sampah.

“Kami enek melihat sampah. Jadi dengan kampanye kerja bakti ini, kami ingin merubah mindset warga. Karena kami enggak bisa terus bergantung kepada Dinas Kebersihan, karena Dinas Kebersihan juga punya keterbatasan, dari SDM-nya dan peralatannya. Oleh karena itu, Pak Jokowi menggalakkan kerja bakti tiap minggunya dengan menyadarkan masyarakat, agar paling tidak, dapat memotivasi warga untuk membuang sampah di tong sampah,” kata Anto.

Pelaksanaan kerja bakti sesama warga dan SKPD akan rutin dilaksanakan setiap Minggu oleh Relawan Jakarta Bersih, Aksi Cepat Tanggap. Para relawan itu turut menyalurkan bantuan secara teknis di tiap kantor kelurahan. Sementara itu distribusi bantuan akan dilaksanakan oleh Ketua RW dan langsung diserahkan kepada warga.

“Kami, para relawan juga mengawasi mereka agar bantuan benar-benar sampai ke warga. Bukannya, kami tidak percaya atau bagaimana. Karena, nanti kami juga akan membuat laporan dan dokumentasi kepada Pak Jokowi kalau bantuannya sudah sampai dan habis di warga,” kata Anto.

Jokowi juga sempat berpesan kepada para relawan untuk rutin melaksanakan kerja bakti, tiap minggunya, agar moral dan pesan yang disampaikan mengenai buang sampah pada tempatnya, sampai di telinga warga. Para relawan itu juga bekerjasama dan berkoordinasi dengan birokrasi setempat. Seperti contohnya, hari ini, kerja bakti dilaksanakan di Lagoa dan Penjaringan, Jakarta Utara. Relawan Jakarta Bersih berkoordinasi bersama lurah, camat, dan Wali Kota Jakarta Utara.

“Sekarang jadi besar acaranya, karena melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Kegiatan ini juga dapat memberikan contoh, nanti pejabat Pemprov DKI dapat mengenal warganya, begitu pula sebaliknya. Semua SKPD juga berkoordinasi sangat baik bersama kami. Seperti, Satpol PP, Dinas Pertamanan DKI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan. Mereka juga memberikan fasilitas yang dibutuhkan warga saat kerja bakti,” ujar Anto.

Untuk kedepannya, Anto mengatakan, mungkin akan ada semacam penghargaan Adipura untuk lingkungan RW yang paling bersih dan warga yang paling giat melaksanakan kerja bakti. Penghargaan tersebut dimaksudkan agar warga semakin termotivasi untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan mereka.

“Warga juga sengaja tidak kami beritahu dahulu. Intinya, kami ingin menumbuhkan motivasi kepada warga untuk membersihkan lingkungan mereka. Karena selama ini mental paradigma terkait sampah sangat minim,” kata Anto.[Kompas.com]

Video Terkait:

10 COMMENTS

  1. Gak Salah Dah Tim Kampanye dan Sukses JB….Yang Muda Yang Berkarya…Saya Sangat Dukung Sekali…Kapan Lagi Negara Kita Bisa Maju dengan dimulai dari Jakarta…Kaum Muda Kita Banyak Yang Kreatif Kok…Inilah Contohnya…Cuma Banyakan Disabotase sama yang Tua dan Sok Tau Aja…dan Suka Cari Muka Tanpa Buat Apa2…

    • Salut ama tim relawan, bener-bener tulus untuk negri ini khususnya jakarta.
      Usul untuk tim relawan: Tumbuhkan budaya malu pada warga, buat sistim rangking kebersihan seluruh jakarta dan di tempelkan di setiap RT/RW, sehingga RT/RW yang rangking terbawah akan malu dan terlihat partisipasi warganya dalam hal kebersihan masih rendah, dan untuk mengatasinya dan mendorong warga perduli pada lingkungan, diadakan kompetisi kebersihan ya…seperti pada kompetisi olahraga, ada pemenangnya dan ada hadiahnya.

  2. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Mohon kita semua harus jujur dengan fakta dan peristiwa : kalau soal bersih-bersih pasca banjir, jaman “Juragan” Balai Kota yang dulu-dulu juga sama seperti itu — bedanya adalah “Sang Juragannya” cuma nangkring aja. Ini bisa jadi gerakan fenomenal jika bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan sungguh-sungguh menjadi budaya bersih warga Kota Jakarta. Dan dalam sudut pandang (perspektif) yang berbeda, peristiwa bersih-bersih ini SUDAH MENGUNGKAP FAKTA DENGAN SENDIRINYA (seperti sudah dilontarkan oleh @Adrian, @L1N, @Nasrullah, dan @Law) : Ngapain aja itu lurah, RT dan RW? Selama ini, hilang kemana inisiatif dan kreativitas warga Kota Jakarta dalam konteks kebersihan lingkungan? Kenapa juga sih harus menunggu di provokasi oleh Pemegang Otoritas Balai Kota? Dan segudang pertanyaan lainnya… Namun, apapun pertanyaan dan bagaimana pun komentarnya KITA PATUT MEMBERIKAN APRESIASI KEPADA TIM RELAWAN JAKARTA BERSIH. Setelah kota Jakarta bersih dari sampah dan kotoran yang dapat merusak keindahan kota Jakarta, masih ada lagi KEGIATAN BERSIH-BERSIH yang wajib dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia : YAITU BERSIH-BERSIH DI ISTANA NEGARA DAN GEDUNG DPR-RI AGAR BERSIH DARI PARA POLITIKUS KOTOR DAN PRODUK SAMPAH POLITIKNYA YANG DAPAT MERUSAK KEINDAHAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.

  3. dilingkungan rumah kita masing-masing, bikin selokan bersih, sampah taruh ditempatnya…mo apa lagi biar pak RT yg periksa mana yg kurang disiplin….ga setuju kerja bakti keruk-keruk selokan besar..itu kerja petugas yg sudah dibayar pajak….

  4. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat Pak Anthony Lie : kami merasa perlu untuk menyampaikan rasa Terima Kasih serta penghargaan yang tinggi atas kesediaan Pak Anthony Lie berkunjung ke lokasi rencana pembangunan Posko Darurat/Sementara INISIATIF WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA SALAH URUS NEGARA. Bagi kami, kunjungan itu merupakan suatu kehormatan, kepercayaan, komitmen, kepedulian, serta wujud SOLIDARITAS KEBANGSAAN atas upaya-upaya yang sudah dan sedang terus dilakukan dengan tetap berorientasi pada upaya MEROBOHKAN SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK serta untuk usaha MEREBUT KEMBALI KEADILAN YANG SELAMA INI SUDAH DIRAMPAS ATAS NAMA UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN — undang-undang serta peraturan yang dibuat seenak jigong penguasa (para penjahat politik).

    Sekali lagi : terima kasih dan “gong xie fa choi” (He…he…he… salah gak tuh kata-katanya…?)

  5. Pak Basuki, sampah yang ditumpuk begitu saja di pinggir jalan oleh petugas pengeruk kali Angke kapan mau dibersihkan? Sudah 3 bulan ini. Pasar dan pedagang kaki lima di pinggir kali Angke juga tolong ditertibkan agar tidak membuang sampah ke kali.

    Bikin program recycling dan composting dong pak, biar jumlah sampah berkurang. Tidak semua sampah kan perlu ditimbun. Banyak yang bisa diolah biar Jakarta lebih hijau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here