Atasi Kemacetan, Pemprov DKI Coba Kerja Sama Dengan Mal

9
133

Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta untuk ikut berpartisipasi mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Caranya dengan menyediakan lahan parkir bertarif murah untuk kendaraan yang akan parkir selama sehari penuh. Selanjutnya, Pemprov DKI menyediakan bus-bus yang siap mengangkut warga menuju Jakarta.

Untuk tahap awal, Pemprov DKI akan melakukan kerja sama dengan sejumlah pusat perbelanjaan di Bekasi. “Kayak di stasiun kereta api. Nanti titip mobil sehari cuma dikenakan Rp 10.000 atau Rp 20.000,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, beberapa saat lalu.

Basuki juga menjelaskan, nantinya Pemprov DKI akan coba bekerja sama dengan Jasa Marga agar dapat menyediakan jalur khusus bagi bus-bus tersebut di jalan tol. Dengan adanya jalur khusus, diharapkan bus tidak akan terkena macet dan merangsang warga untuk bersedia memarkirkan kendaraannya untuk pindah ke angkutan umum.

“Iya, jadi seolah-olah ada busway di tol sehingga orang akan berpikir, daripada gue bawa mobil di tol, macet, mending parkir mobil, terus naik bus,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Namun, apabila nantinya Jasa Marga tidak setuju dan masih banyak warga yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, satu-satunya cara adalah dengan penerapan sistem electronic road pricing (ERP).

“Kan, nanti kita udah punya ERP. Satu koma sekian juta kendaraan yang masuk ke Jakarta kalau tidak mau diparkirkan kami kenakan charge,” tutur Basuki.[Kompas]

9 COMMENTS

  1. Sangat baik dan masuk akal Pak, mohon segera dieksekusi saja jangan nanti ada yg berkicau bilang Bapak hanya omong doank.. Sama dengan prihal petugas kebersihan yg mengerahkan pemulung dan ukurannya per KM harus bersih, tolong segera dieksekusi, tapi jangan lupa pemulungnya harus ditatar/ditraining n dilengkapi perlengkapan kebersihan yg memadai(masker, sarung tangan, etc) semangat!!!GBU

  2. IDE YANG BAGUS..PAK !
    mungkin dengan di bangun kantong kantong parkir di dekat mall, akses masuk jalan tol ke jakarta dan stasiun stasiun kereta, terminal bus akan sangat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jakarta. tpi tetap saja benahi dulu tranportasi masalnya dari kriminalitas, tingkat kenyaman dan tepat waktu. niscaya semua akan berubah menjadi baik

  3. saya punya usul pak!

    bagaimana kalau mal juga diajak kerjasama untuk membangun JPO (jembatan penyeberangan orang)pak, karena kemacetan juga bisa disebabkan oleh intensnya lalu lalang penyeberang menuju ke mal tersebut dan sebaliknya. Dijamin penyeberang dan pengguna jalan lebih aman…..

  4. Ide JB sangat baik,sebaiknya dipinggiran jakarta(stasiun KA,terminal)dibangunkan lahan Parkir susun/tingkat agar dapat menampung banyak kendaraan Parkir,begitu juga untuk Busway dan kopaja,metromini,angkot klo harus dikelola sistim pool.khususnya utk bus trans JKT disediakan SPBU/mobil tangki yg dapat bergerak,sehingga tdk perlu keluar dari jalur saat isi BBG dan tdk menimbulkan macet di SPBU seperti saat ini.jadi SPBU/tangki yg mendatangi Bus saat isi BBG.

  5. selaama masih ada si murah premium, tak mungkin orang mau mahal2 bayar parkir 20 rbu sehari dan hrs bayar lagi angkutan umum. lebih murah naik mobil parkir gratis di kantor dan pake premium seminggu cuma 150 rbu. maka dari itu hapus premium jangan bebani APBN dengan subsidi yang menambah polusi. subsidi bbm lebih banyak min dari pada plusnya. kalo bbm mahal kan orang jadi mikir bawa kendaraan. tapi benahi dulu angkutan umumnya

  6. Knp bnyk yg msh pake mobil? ya krn d sepanjang jalan parkirnya msh murah. Org bs parkir seenaknya dan tinggal bayar Rp2000-3000 untuk tukang parkir (yg mgkn jg adalah pahlawan tiba2).

    Klo dtetapkan parkir khusus disepanjang jalan atau parking ticket(misalkan parkir gratis 1jam, parkir bayar Rp.xxx untuk 2jam, dsb) pasti akan menekan pertambahan kendaraan yg ada. Klo parkir lebih dr jam yg d tentukan ya d kunci aja ntar rodanya, jd pemilik hrs bayar sekian Rp. untuk melepaskan kuncinya. Sistem ini jg bs menciptakan lapangan pekerjaan baru yakni: tukang tiket!

    Selain itu hal wajib yg harus d lakukan adalah penambahan ruas jalan. Menyebalkan sekali klo 2 ruas dijadikan 3 ruas, blm lg klo ada mobil parkir.
    Hanya saja tindakan ini mgkn susah skali menimbang sdh banyak bangunan dipinggir jalan, klo jalan mau di luaskan mgkn mrk menolak karena mereka merasa itu tanah mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here