Perbedaan Bedah Kampung dan Kampung Tematik

3
83

Ahok.Org – Membenahi perkampungan kumuh merupakan salah satu prioritas kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya melalui program bedah kampung dan pembangunan kampung tematik.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, konsep bedah kampung dan kampung tematik merupakan dua langkah penataan yang berbeda.

“Kalau kampung tematik itu desainnya kami (Pemprov) putuskan. Jadi tidak ada lagi diskusi dengan si pemilik,” kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Tanah untuk kampung tematik ini, lanjut dia, biasanya dibeli oleh Pemprov DKI dan berada di kawasan kumuh. Kampung tematik biasanya berada di atas kawasan kumuh milik orang lain.

“Cuma karena di daerah itu ada kawasan yang khusus, kita namakan lebih tipikal ke sana,” ucap Ahok.

Sementara untuk konsep bedah kampung, jelas Ahok, warga yang rumahnya akan dibedah turut dilibatkan secara langsung mengenai desain rumah. Pemrov DKI dan warga akan dibantu oleh arsitek dalam menentukan desain kampung.

Ahok mencontohkan, konsep bedah kampung dari Universitas Trisakti yang membedah 1 RT. Kemudian akan dibuat rumah susun ke atas, dan di bagian bawah dibangunkan ruko atau tempat usaha bagi warga.

“Karena itu (bedah kampung) kan rumah masyarakat. Supaya bisa mendapatkan konsep yang masyarakat itu sendiri suka. Jadi, bukan kami datang, kasih tanah, terus kami bangunkan, kamu masuk, bukan,” cetus Ahok.

Mantan Anggota DPR Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, Dinas Perumahan Pemprov DKI telah memeriksa lokasi tanah di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat sebagai lokasi bedah kampung. Selanjutnya akan dibuat SK Gubernur untuk membeli tanah itu.

“Yang lainnya masih negosiasi dengan warganya. Nggak ada deadline, kami maunya secepat mungkin. Kalau kata pak Gubernur prinsip Lampu Aladin. Bila perlu malam ini selesai. Kita kejar aja terus,” ujarnya.

Kampung yang akan dibedah, demikian Ahok, haruslah kampung yang kumuh dan sempit. Setelah kriteria lahan ditentukan dan warga setuju untuk dibedah, maka Pemrov DKI segera membangun tempat tinggal yang layak untuk warga.

Sebelumnya, pada 5 Maret Pemprov DKI mulai mengkaji konsep pembedahan kampung kota di Jakarta. Kepala Dinas Perumahan DKI Jonathan Pasodung mengatakan, lembaga dari Fakultas Teknis Universitas Trisakti menawarkan konsep perbaikan kampung kepada Pemprov DKI.[Liputan6.com]

3 COMMENTS

  1. Yth. Bp. Ahok.. soal kebijakan tentang kali , dimana mana kali dilebarin, dibersihi, tapi di kampung senopati dalam, jl.senopati dalam raya (samping resident 8) koq malah dibeton dan ditutup alias dicor padahal klo hujan gede dan lama biasanya berakibat banjir dipesantren.. gmn pak ahok kebijakan ini apa sudah sesuai dengan tata kota…….

  2. Siip…tolong diperhatikan saja Pak kerjanya Pak Lurah, Camat, dst…agar jangan lagi ada tumbuh kampung-kampung kumuh yang baru Pak. Karena kampung-kampung kumuh itu tumbuh, kadang karena adanya pembiaran oleh pejabat2 yang menguasai wilayah tersebut…harusnya, begitu sudah mulai ada tanda-tanda pembangunan gubuk-gubuk,dan sejenisnya, pihak Pak Lurah dan Satpol PP bisa segera memberikan teguran dan mengambil tindakan tegas…tapi yang terjadi biasanya pada sibuk urusan sendiri-sendiri dan dicuekin…setelah banyak..baru ribut-ribut…Salam…Go…JB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here