Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memilih menambah jalur rel untuk menambah daya angkut penumpang kereta api. Jika menambah gerbong kereta justru dinilai akan membuat antrean panjang.
“Intinya itu mesti tambah rel kereta api. Kita lagi berpikir tahun ini kita akan bantu kereta api, kalau tambah kereta api itu kan headway jadi pendek maka macetnya lebih tinggi, hasil pertemuan-pertemuan jalan sebidang itu kan,” ujar Ahok di Balai kota Jakarta, Selasa (26/3).
Mantan anggota Komisi II DPR ini mengatakan, tahun ini Pemprov DKI berencana membangun 12 flyover atau underpass yang dapat berfungsi sebagai pertemuan jalur rel kereta api. Sebab, dia berharap jalur kereta api menggunakan jalur elevated.
“Tapi masalahnya pusat mau biayain atau tidak, nah itu mesti kita mikir baik-baik. Nah makanya kita tarik dua direksi MRT itu dari kereta api. Nanti ada penggabungan antara MRT dan kereta api untuk menekan biaya-biaya operasional sehingga orang-orang yang naik di atas itu sudah tidak ada,” jelasnya.
Penanganan jangka pendek, menurut Ahok sudah dilakukan oleh pihak kereta api. Namun, dia menyarankan dapat menggunakan sistem kerjasama yang akan dijalankan dengan PT. KAI yakni sistem pembayaran tiket. Artinya ada penyambungan jalur, misalnya penyambungan di Dukuh Atas kemudian ada yang ingin melanjutkan naik Transjakarta tidak dikenakan bayar lagi.
“Nah kita pengen orang naik kereta api itu seperti itu. Sehingga dia bisa hemat, enggak perlu curi-curi membahayakan nyawanya,” tandasnya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beberapa waktu lalu mengatakan, masih banyaknya penumpang kereta api yang naik di atas gerbong disebabkan kurangnya gerbong kereta. “Ya kalau nanti ada tambahan kereta lagi akan hilang sendirinya. Kan memang jumlahnya masih kurang,” ujar Jokowi.
Untuk itu,Pemerintah Provinsi DKI beserta PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan penambahan gerbong. “Ini memang sudah disiapkan 150 gerbong lagi buat tahun ini, mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa diberangkatkan lagi oleh PT KAI,” tandasnya.[Merdeka.com]
MRT jangan ada space diatas, nanti pd berjubel jg diatas MRT 🙂
Pak rumah saya daerah Sepatan Tangerang, bekerja di Jakarta, sehari2 saya naik sepeda motor untuk irit ongkos, seandainya ada kereta api dekat rumah saya pasti saya dan teman2 memilih naik kereta api pak, sayangnya tidak ada kereta api nya, padahal banyak penduduk perumahan2 di daerah sana yg kerjanya di jakarta
Usul pak, gerbong ditambah, juga loket per gerbong ditambah, Misal gerbong A s/d D ya belinya di loket A dsb.
Keberangkatan tetap pada jam yang berlaku, dan diloket dipasang alat yang menunjukkan sisa tempat duduk.
Diatas gerbong agar mencegak atapers pasangin saja kawat duri dengan listrik rendah cukup biar semaput doang.
Tambah gerbong OK
Tambah rel OK
Yang penting KRL Ekonomi jangan dihapus pak !!