DKI Akan Bangun Ratusan Tower Rusun

3
136

Ahok.Org – Gubernur Joko Widodo merencanakan pembangunan ratusan tower rumah susun (rusun) di kawasan Jakarta hingga beberapa tahun ke depan. “Kita tidak ingin kayak tahun kemarin cuma empat rusun, enggak ada efek apa-apa. Bangun itu langsung 100 rusun, 300 rusun. Di dua tempat saja enggak usah berceceran dimana-mana,” ujarnya di Balai Kota, Selasa, (9/4).

Jokowi mengatakan titik perkampungan kumpuh di Jakarta sudah terlalu menumpuk. “Proyek besar seperti ini kan memberikan pengaruh. Kalau kecil-kecil enggak kelihatan. Saya lihat di negara lain cara bermainnya seperti itu,” kata dia. “Ini baru kita hitung. Mau saya konsentrasi ke sana. Kalau 300 rusun katakanlah kali Rp 18 (miliar), kira-kira Rp 5 T (triliun),” ujarnya.

Jokowi menambahkan bakal menyiapkan satu kawasan khusus seluas 100 hektare yang diperuntukkan sebagai pembangunan fasilitas rusun secara terpadu, mulai dari hunian hingga fasilitas penunjang lainnya, seperti sekolah, pasar, dan pusat kesehatan.

“Kalau satu kawasan gampang mengelolanya. Menyiapkan fasilitas airnya, trayek transportasinya, rumah sakitnya, sekolahnya juga lebih mudah,” kata dia. “Coba kalau berceceran? Mempersiapkan sekolahnya bingung. Rusun sama penataan kampung kita itu berbeda.”

Menurut dia, pembangunan satu proyek besar bagi masyarakat lebih penting daripada hanya memfokuskan pembangunan dalam skala kecil. “Lebih bagus menggarap itu yang besar sekalian tapi terencana, terkonsep. Proyek dilaksanakan, diawasi, dan nanti akan kelihatan manfaatnya,” ujarnya.

Jokowi berharap masyarakat bersabar terhadap rencana perubahan yang tengah disiapkan saat ini sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. “Banyak orang bertanya-tanya, mana barangnya. Itu yang repot kita,” ujarnya.

Jokowi optimistis anggaran belanja DKI tahun bisa mewujudkan rencana pembangunan ratusan tower rusun. “DKI itu anggarannya ketutup gede betul,” kata dia. “Kita dapatkan anggaran langsung lebih gede dan disiapkan untuk menyelesaikan masalah.” [Tempo.co]

3 COMMENTS

  1. ada usul buat pemda, untuk developer kompleks rusun maupun kompleks perumahan dan ruko yang sudah mencapai kapasitas tertentu tidak sebanding dengan kapasitas jalanan harus menyediakan gedung parkir dan shuttle bus serta membuat halte shuttle bus (warga diberikan kartu bulanan yang menjadi biaya untuk bensin saja karena mereka juga sudah pasti bayar iuran per bulan) di tiap blok atau komplek untuk masyarakatnya berpergian jarak dekat sampai jalan raya. Bukankah itu membangun kebiasaan masyarakat untuk terbiasa menggunakan transportasi umum, warga saling mengenal, dan orang yang sudah tua pun bisa berpergian tanpa tergantung orang lain dari rumahnya?

    • bukannya rusun gak boleh punya mobil??
      kalo uda bisa beli mobil uda gak pantes tinggal dirusun..
      jadi kayaknya gak perlu di pusingin soal parkir deh…
      yg penting bangun sarana untuk transportasi masal aja cukup…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here