Teknologi MRT Jadul, Ini Kata Basuki

8
114

Ahok.Org – Pembangunan megaproyek transportasi massal berbasis rel yaitu Mass Rapid Transit(MRT) di Jakarta telah dimulai. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kalau teknologi yang digunakan untuk mengoperasikan MRT di Jakarta merupakan teknologi yang sudah ketinggalan zaman atau yang biasa disebut “jadul” (jaman dulu).

“Memang teknologi MRT Jakarta sudah jadul, banyak juga yang bilang seperti itu karena enggak sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (13/5/2013).

Menurut Basuki, pandangan itu muncul karena teknologi asal Jepang yang digunakan MRT hampir sama dengan kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mulai dari lebar rel hingga kereta yang digunakan sama persis dan setaraf dengan KRL Jabodetabek. Oleh karena itu, Basuki memastikan kalau kecepatan daya tempuh MRT tidak akan dapat mengalahkan kereta super cepat Jepang, Shinkansen.

“Kenapa kita menggunakan teknologi yang sama dengan KRL, karena MRT di Jakarta tidak perlu ngebut. Kita memang enggak perlu kereta super cepat seperti yang ada di Shinkansen,” ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Di samping itu, Pemprov DKI juga diuntungkan dengan kesamaan teknologi dengan KRL karena DKI tidak perlu membangun depo (tempat parkir kereta) dan bengkel khusus untuk kereta MRT. Sebab, Pemprov DKI bisa meminjam depo dan bengkel PT KAI yang telah ada saat ini.

Selain itu, untuk kereta, MRT Jakarta juga akan menggunakan kereta bekas dari Jepang. “Kalau sama dengan KRL milik PT KAI, kita bisa pinjam depo dan bengkelnya. Kalau kita bangun sendiri, ya tidak sanggup. Makanya kita mau bangun MRT semurah mungkin. Siapa tahu, bisa kita integrasikan menjadi intermoda transportasi,” kata Basuki.

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan bekerjasama dengan PT KAI untuk meminjam depo di Stasiun Manggarai, Tanah Abang dan Kampung Bandan. Oleh karena itu, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menghubungi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa untuk segera melaksanakan Detail Engineering Design (DED) agar MRT dapat menggunakan stasiun-stasiun tersebut untuk dapat digunakan sebagai depo MRT.[Kompas.com]

8 COMMENTS

    • mantap tu bro jonatan,makanya ku bilang negara kita bkn tambah maju tapi mundur,seumur hidupku baru kali ini dengar ktp tdk boleh di fotocopy wkwkwkwkwkkwkwwk

  1. Dilematis jadix, coz Bpk JokoHok brada pd posisi hanya memutuskn, sdangkan design, rancang bangun,spec mrtx udah diputuskn o/rezim lalu, masalh yg tumbul ntar bagi warga/rakyat yg gak &/mau mengerti dasar konsepx dri kptusan yg diambil dgn anggaran yg tersedia.sy pribadi brharap smoga hal ini tdk menjadi riak dlm kpemimpinan Bpk ber2, dlm konteks anggaran besar, hax mendptkn teknologi jadul & unit bekas pula, jgn sampai rezim lama mndapatkn gulax, Bpk ber2 dpt ampas lengkap dgn masalahx…Smoga~!!!

  2. Jepun mana mau alih teknologi cepet, puluhan tahun jual motor mobil di Indo sampai sekarang teknologinya ya masih segitu aja yg dibuka, tapi salah pimpinan kita juga sih cuma jago kandang galaknya cuma kepada rakyat sendiri menghadapi asing langsung tunduk

  3. kita mesti ingat teknologi terus berkembang dan investasi teknologi selama tepat maka itu adalah hal yang sah-sah saja. semakin hari orang akan mengejar efisiensi baik itu karyawan sampai ibu rumah tangga. sarana publik kita harus secepat pergerakan seorang sales/ marketing, jam ke jam bisa pindah tempat. jika saran publik kita masih lambat ya jelas semua org lebih pilih naik kendaraan pribadi.

  4. Pak Jokowi & Ahok. Saya mau kasi feedback yg mungkin terdengar simple, tp sangat penting (berdasarkan pengalaman negara2 maju yg sudah menerapkannya). Tolong lebih banyak lagi tempat yg WAJIB DILENGKAPI DENGAN CCTV (public transport, mall, stasiun, bandara, jalan tol, tempat wisata, dan tempat2 yg jadi central aktivitas publik. For one simple reason: untuk keamanan yg lebih terkontrol, dan mempermudah kerja aparat keamanan juga. Orang ga bener mau beraksi juga mikir2. Mulai aja dari kopaja-metromini baru, transjakarta, mrt, monorel, dan stasiun2/koridor2nya. Tapi jangan irit2. Jangan hanya pasang 2 biji di ujung2. Di tengah malah ga ada. Ga guna juga klo begitu, sama aja boong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here