Basuki: Penataan Kampung Upaya Menurunkan Resiko Kebakaran

1
56

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI berupaya menekan risiko terjadinya kebakaran di permukiman kumuh. Hal itu dilakukan melalui program penataan kampung.

Basuki mengatakan, sebagian besar rumah warga dibangun tanpa izin mendirikan bangunan. Hal ini kemudian memicu tumbuhnya permukiman padat dan kumuh. Di permukiman kumuh inilah sering terjadi kebakaran akibat penggunaan listrik ilegal.

“Kalau kita membangun dan ada IMB-nya, seharusnya kebakaran tidak terjadi. Makanya, saya katakan sekarang, ke depan tidak ada lagi kawasan kumuh dan itu mau kita bedah sesuai dengan program Pak Gubernur,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Basuki menyebutkan, program penataan kampung itu juga ditujukan untuk menghindari risiko terjadinya banjir di kawasan padat penduduk. Ini dikarenakan konsep yang ditawarkan dalam penataan kampung itu adalah dengan merenovasi bangunan di kampung bersama-sama warga, membersihkan sampah, dan sebagainya. Kampung yang akan ditata itu akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau, perpustakaan, dan drainase yang baik.

Pemprov DKI juga memberikan penyuluhan tentang standardisasi kelistrikan agar risiko kebakaran akibat penggunaan listrik yang keliru dapat ditekan. Penyuluhan ini telah dilakukan kepada warga yang tinggal di daerah rawan kebakaran, seperti Tambora di Jakarta Barat.

Pria yang akrab disapa Ahok itu meminta peran aktif Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengurusi permasalahan listrik di permukiman padat. Adapun Pemprov DKI bertugas mengurus IMB untuk rumah warga.

“Kita hilangkan kawasan kumuh, rata-rata kebakaran itu terjadi di kawasan kumuh. Kita perbaiki secara bertahap,” kata Basuki.

Ia mengatakan, dalam jangka pendek, Pemprov DKI dan PLN akan lebih banyak melakukan sosialisasi kepada warga tentang penggunaan listrik yang aman. Sosialisasi itu dilakukan seraya menunggu program penataan kampung dijalankan.

Program penataan kampung telah dimulai dengan pembangunan kampung deret di wilayah Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Pembangunannya telah dimulai pada awal Mei 2013 dan diharapkan selesai pada Agustus 2013.[Kompas.com]

1 COMMENT

  1. Pak Ahok, saya ada saran nih buat penghuni rusun kenapa tidak di training untuk menanam tanaman pokok dengan cara hibrida atau organik, itu potensi lho, dengan adanya keterbatasan lahan tanaman hibrida sangat cocok meningkatkan taraf hidup mrk, selain untuk kebutuhan rusun, mereka bisa jual ke pasar untuk dikonsumsi masyarakat non rusun..seperti jepang, mereka menanam padi tidak di tanah melainkan dgn teknik hybrid (tanpa tanah, hanya media air)..bisa dilakukan di atas rusun atau di bawah rusun dgn area ladang tumpuk bersekat..misalnya padi gogo, kentang, jamur, dll.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here