Ahok.Org – Sukacita dalam suasana bulan Ramadhan ikut dirasakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bulan puasa kali ini menjadi momentum bagi Basuki untuk blusukan.
Aktivitas blusukan Basuki ini berbeda dari yang sudah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Di awal Ramadhan kali ini, mereka berbagi peran. Jokowi turun langsung ke lapangan dan mengunjungi masjid-masjid di kawasan padat penduduk. Adapun Basuki memilih mengunjungi kantor-kantor pemerintahan dan menemui warga yang ikut berbuka puasa di sana. Basuki sendiri yang melontarkan ide safari Ramadhan dengan berkeliling ke kantor kelurahan, kecamatan, hingga wali kota.
Asisten Pemerintahan DKI Jakarta Sylviana Murni mengatakan, safari Ramadhan dengan konsep Ramadhan Fair itu membuat kantor kelurahan hingga wali kota terbuka untuk warganya yang ingin berbuka puasa gratis, menunaikan ibadah shalat maghrib, isya, hingga tarawih. Bahkan, di halaman kantor, ada pasar murah sederhana dari warga setempat yang menjajakan makanan hingga busana muslim.
“Itu semua idenya Pak Wagub. Kalau Pak Gubernur kan keliling-keliling masjid. Nah, kalau Pak Wagub, dia juga keliling di kantor kelurahan. Ide itu sangat cemerlang lho, mengingat beliau seorang non-muslim,” kata Sylviana.
Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat, menjadi kelurahan pertama yang dikunjungi Basuki. Acara pada Rabu (10/7/2013) malam kemarin berjalan sesuai dengan rencana awal. Basuki mengaku senang dapat berkumpul bersama warga, sekaligus dapat memperkenalkan lurah dan camat hasil seleksi jabatan terbuka kepada warganya.
Selain menyapa warga Cideng, yang sebelumnya hanya dapat melihat Basuki melalui televisi, ia juga mengingatkan para pejabat pemerintahan setempat untuk turun langsung ke lapangan dan melihat bagaimana keadaan warga yang sebenarnya. Dalam semalam, terhitung sudah tiga kali Basuki mengingatkan hal serupa kepada lurah, camat, dan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat yang hadir.
“Saya tidak mau dengar ada rumah roboh atau warga yang terlantar sakit di rumah. Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, dan Pak Camat harus mengetahui warganya karena kita semua keluarga besar yang saling memperhatikan dan saling membantu,” kata Basuki.
Saat azan Maghrib berkumandang, Basuki tampak membaur dengan warga yang memadati kantor Kelurahan Cideng. Mayoritas warga yang hadir pada Ramadhan Fair malam tadi adalah ibu-ibu dan lanjut usia (lansia). Mereka tak hentinya meminta foto bersama Basuki. Ekspresi mereka bahagia dan penuh harapan. Maklum saja, kegiatan Ramadhan Fair ini juga baru pertama kali diadakan oleh Pemprov DKI.
Sambil meneguk segelas air putih dan semangkok kolak ubi, Basuki ikut menemani warga berbuka puasa sebelum shalat magrib. Sesekali Basuki bercanda dengan warga di tempat itu. Karena begitu besarnya minat ibu-ibu yang ingin meminta foto dengannya, Basuki mengingatkan agar mereka tidak lupa menjalankan shalat terlebih dulu. Basuki pun tak lupa mengingatkan Lurah Cideng Samsudin untuk beribadah shalat maghrib bersama warga. Di saat warga menjalankan ibadah, Basuki melayani permintaan wawancara dari awak media yang meliputnya di sana.
Sebelum meninggalkan lokasi, Basuki mengelilingi pasar murah di halaman kantor Kelurahan Cideng. Para pedagang yang berjualan di Kelurahan Cideng merupakan warga asli kelurahan itu. Mereka menjajakan makanan dan minuman segar untuk berbuka, seperti cappuccino cincau, jus buah, dan aneka jajanan pasar. Selain itu, ada pula yang menjajakan mainan anak hingga baju muslim.
Terdapat pula beberapa gerobak makanan, seperti ayam goreng, nasi goreng, bakso, dan es buah. Namun, mereka bukanlah warga setempat. Mereka ini biasa berjualan di pinggir jalan raya Cideng maupun berkeliling perumahan Cideng.
Selama berkeliling, Basuki melayani permintaan warga untuk berfoto. Para pedagang pun berantusias menawarkan barang dagangan mereka kepada Basuki. Setelah berkeliling selama sekitar 10 menit, Basuki kembali ke dalam kantor kelurahan untuk meminta izin meninggalkan lokasi.
Sebelum pergi, ia berpesan kepada Lurah Cideng untuk segera membuat laporan kepada Pemprov DKI agar segera memasang kamera CCTV. Menurut Basuki, salah satu fasilitas yang masih kurang di kelurahan itu adalah tidak tersedianya CCTV.
“Ini nomor antrean sudah bagus, pakai digital. Tapi belum ada CCTV-nya. Nanti segera buat laporan ke kita saja Pak untuk penyediaan CCTV karena sudah dianggarkan di APBD,” kata Basuki kepada Samsudin.
Magnet Basuki membuat warga terus berkerumun hingga ia pulang. Tidak hanya para lurah, camat, dan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat yang mengantar Basuki hingga ke mobil dinasnya, beberapa warga juga masih mendampingi Basuki saat beranjak pergi.
Rencananya, Kamis (11/7/2013) sore nanti, giliran kantor Wali Kota Jakarta Barat yang akan dikunjungi Basuki. “Saya sampai hari ini, sudah mau 9 bulan jadi wagub, belum pernah liat kantor wali kota. Selama ini cuma lihat dari luarnya saja. Rencananya, saya mau ke Wali Kota Jakarta Barat,” kata Basuki.[Tribunnews]
Begitu seharusnya pemimpin tidak membeda bedakan SARA
pak ahok memang benar2 hebat membuat byk org shalut / angkat topi, cocok di cawapreskan mendampingin jokowi di th 2014 nanti..
jangan dulu lah bang, kasian calon yang lain pasti pada nyengir ntar kalo Jokowi Ahok mencalonkan jadi capres/cawapres 😀
CCTV buat kantor Kelurahan, Kecamatan dan Walikota kebutuhan mendesak, supaya mengurangi kenakalan dan meningkatkan etos kerja!
tolong sambil dilihat-lihat, jalur hijau banyak yg dibikin foodcourt, lapak, warung, bahkan parkir motor/mobil sampe truk..ini ulah RW yg dibackingi Lurah dan Camat, mestinya Walikota langsung sidak dan beresin!!! Gak usah disuruh mulu sama Gubernur/Wakil Gubernur baru jalan!!
min, youtube pemprov kok sudah gk update lagi..
Tolong di update lagi dong..biar kita bisa tahu kegiatan gub dan wagub kite…
Thanks ya
Sedang ada masalah dengan peralatan (Converter Mini DV) di bagian Humas DKI, yah harapa maklum lah kameranya masih jadul adanya
Kurasa sudah waktunya Humas DKI upgrade tools ke camera memory, sehingga proses dari kamera ke editor pun bisa lebih efisien lagi.
Memang terasa ada bbrp rekaman yang terakhir banyak terganggu (audio putus2) akibat masalah kaset MiniDV.
perbedaan yang baik tapi saling melengkapi.
Blusukan ke kantorku, dong Pak Ahok! 😀
pa jokowi dan pa ahok kami warga jakarta memojon kpd bp spy utk membuat surat izin mendieikan bangunan tempat ibadah greja jangan dipersulit pa.jangan seperti Greja Yasmin yg sulit untuk membuat surat izin menderikan bangunan tempat ibadah greja.Negara kita Pancasila Negara Kesatuan dan Persatuan berlandaskan Pancasila dan UUD 45
pa jokowi dan pa ahok kami mohon usul staf bapa jokowi dan pa ahok dari pejabat eselon 1 dijabat agama nasrani dan non nasrani pa sampai pejabat eselon 2 pa.kami setuju pa ahok dpt mengikuti hr lebaran dan pa jokowi mengikuti ibadah natal saling mengisi toleransi sesama agama dan juga ikuti agama hindu dan budha,Penerapan ini terjemin indah kerukunan beragama Mudah-mudahan Pa Jokowi dapat memimpin Indonesia Baru dan Pa Ahok dapat memimpin Warga Jakarta