Jokowi: Modal Blusukan Hanya Jalan Kaki

6
109

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membantah jika dirinya telah menghabiskan dana sebesar Rp 26,6 miliar untuk kegiatan blusukannya. Jokowi justru menegaskan, kegiatan blusukan yang dilakukannya tidak menggunakan anggaran dan hanya bermodalkan jalan kaki saja.

“Blusukan tidak ada anggaran, modalnya hanya jalan kaki. Blusukan itu apa sih? Manajemen kontrol, fungsi pengawasan, tidak ada yang lain. Karena kalau tidak ada manajemen kontrol, tidak ada pengawasan ya bagaimana,” ujar Jokowi, Minggu (21/7).

Kendati demikian, dirinya mengakui ada dana operasional, dana operasi keamanan, dana ketertiban sosial, serta dana operasional khusus yang bisa digunakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat jika terjadi musibah, seperti kebakaran dan banjir. “Jika terjadi kebakaran, bantuan dari situ. Dulu istilahnya dana taktis, tapi setengahnya saja tidak abis,” kata Jokowi.

Sementara, untuk buku tulis yang kerap dibagikannya kepada anak-anak usai blusukan, diungkapkan Jokowi, diperoleh dari dana corporate social responsibility (CSR). Namun ada juga yang menggunakan dana sosial khusus serta dana lainnya. “Buku tulis ada yang dari CSR, dana-dana untuk sosial khusus,” katanya.

Selain itu, sambungnya, juga ada dana koordinasi keamanan yang bisa digunakan jika timbul gesekan antar warga. Dana tersebut merupakan dana cepat yang bisa langsung digunakan. “Jadi dana apa, yang dicitrakan apanya. Dana blusukan itu modalnya cuma jalan kaki, dana apa? Ke kelurahan dan kecamatan ngecek doang, pakai dana apa?,” ucapnya.

Sebelumnya Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) merilis anggaran blusukan yang dilakukan Jokowi mencapai Rp 26,6 miliar untuk tahun 2013. Per harinya anggaran blusukan Jokowi-Basuki mencapai Rp 74 juta. Itu artinya Jokowi dan Basuki masing-masing mendapat alokasi anggaran Rp 37 juta.[Beritajakarta]

6 COMMENTS

  1. Pejabat mana sih yang se transparan ini.? dulu2apa saya ga tau dana2 kaya gini, sumbernya dari mana,buat apa aja, konrolnya gimana… setelah masanya pak Jokowi-Ahok, baru ngerti dh… ternyata duit pejabat itu banyak,,, ya mmang sepantasnya mereka bekerja dg maksimal untuk negara. Salut untuk pak Jokowi dan pak Ahok 🙂

  2. Apa ada yg tahu dari mana FITRA mendapatkan data tsb ? Apa bisa di cross-check ? Siapa dibalik FITRA & dari mana sumber income source nya?

  3. lha dalah….kok saya pengin tahu aja, lik Jokowi klo blusukan ki…..apa ya merasa pegel, linu, jimpe nggak yah……..salaman ber-kali2xxxxx…jee

    lik jokowi mbetha wi
    mbangun de-ka-i
    nyengkuyung bu pertiwi
    petungange saka ati
    ora perlu ngutawatiri
    pikirmu ngendong lali
    …..

  4. dana dari APBN diganjal, dimolor-molorin DPRD, pake dana CSR pemakaian ga bisa diawasi, coba profesor pengamat dan LSM, kalo kritik kinerja pemprov kasih solusi?! Jangan asal njeplak!

    buat LSM, anggaran anda juga harus terbuka, bukan dapat dropping dana asing buatjelek-jelekin bangsa sendiri!

  5. dana blusukan 34juta sehari, kalo perinciannya adl utk: beli sepeda 10unit tiap hari, belu buku tulis 100lusin tiap hari, traktir warga saat berembug soal PKL, memberangkatkan haji petugas makam, dll, yah, gpp…….
    daripada ada dana ga dipakai, masuk kantong pribadi donk… (ingat, dana itu diambil dr hak Gub Wagub yg 0.15% PAD, jd kalo ga dipakai utk rakyat, malah diambil mrk sdr…) mending mana??

  6. trs LSM FITRA ini dibentuk kapan, trs bisa hidup sampe sekarang dpt anggaran darimana? klo g ada anggaran trs pengurus dan anggotanya dapat bayaran dari mana? emang ada orang repot2 ngecek urusan orang laen tanpa ada anggaran….

    FITRA bubarin aja tu LSM… ga da manfaatnya buat masyarakat… ga ada LSM kami juga masih bisa makan kok repot…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here