DKI Juga Perintahkan Jakpro Bangun SPBG

3
61

Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta ternyata juga memerintahkan PT Jakarta Propertindo untuk membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya Sumadi mengatakan SPBG itu digunakan sebagai kebutuhan ratusan unit transjakarta yang akan tiba November mendatang.

“SPBG itu nantinya akan dibangun melalui anak usaha PT Jakpro, namanya Jakarta Energy Utama,” kata Budi Karya, di Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Untuk membangun SPBG itu, kata dia, tidak melalui penyertaan modal pemerintah (PMP) yang diberikan DKI kepada PT Jakpro sebesar Rp 1,4 triliun. Namun, pembangunan itu melalui sistem pembayaran business to business (B to B).

Business to business merupakan transaksi bisnis murni atau definisi lainnya adalah sebuah transaksi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sebagai lawan transaksi yang melibatkan konsumen atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa untuk perusahaan lainnya. Anak perusahaan itu, kata Budi, 70 persen kepemilikan PT Jakpro dan 30 persen kepemilikan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari kalau persediaan SPBG di Jakarta tidak mencukupi untuk memenuhi impian Jokowi-Basuki menambah seribu bus transjakarta di tahun ini. DKI mendorong Jakpro untuk membangun SPBG mobile review ring bersama Perusahaan Gas Negara (PGN).

“Sekarang masalahnya tanah kan mahal. Banyak pipa gas yang melewati koridor transjakarta, tapi tanahnya bukan punya kita. Makanya kita tugaskan Jakpro dengan pemilik tanah untuk membangun SPBG,” kata Basuki.

Basuki pun tidak menargetkan berapa banyak SPBG yang akan dibangun oleh Jakpro. Pasalnya, ia memiliki keinginan untuk semua kendaraan umum di Jakarta ke depannya, semua harus menggunakan bahan bakar gas.

Melalui Jakpro, Basuki pun menjadi tidak percaya dengan kinerja Dinas Energi dan Perindustrian DKI untuk membuat SPBG. Padahal untuk membuat SPBG di Jakarta, itu merupakan tupoksi dinas tersebut.

Dinas Energi pun sebelumnya telah memiliki rencana untuk membuat sebanyak 20 SPBG di Jakarta bersama pemerintah pusat. “Mereka enggak bikin karena lambat. Mau tender dulu dan segala macam. Kalau Jakpro kan ada pengusahanya. Kita mau dia go public dan bisa jadi hebat,” kata Basuki.

Selain membangun SPBG, DKI juga memerintahkan PT Jakpro membangun SPBG mobile, yang dapat berkeliling. Di samping itu, ia juga menugaskan agar anak usaha PT Jakpro itu dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) hingga 10-20 megawatt untuk memenuhi kebutuhan Mass Rapid Transit (MRT) dan rusun. DKI juga mempertimbangkan agar Jakpro menanam saham di PLN dan Pelindo Tanjung Priok.[Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. Sebaiknya SPBU yg mobil bergerak aja khususnya yg utk Bus TransJkt agar dapat bergerak saat dibutuhkan seperti di pool bus dan dijalan bila kehabisan gas,agar tdk bikin macet jalanan,begitu juga pol Trans Jkt agar hemat lahan dibuat bertingkat tdk perlu lahan yg banyak,sementara untuk lainnya bisa dibangun permanen seperti SPBU umumnya.bravo JB

  2. khusus busway koridor 12, Pluit – Tg.Priok, tempatkan mobil tangki Gas di dua tempat ujung koridor tersebut.

    Jangan sampai pas jam pulang kerja, penumpang lagi banyak, bus nya lagi isi gas di Jelambar, ini jelas bukan perencanaan yg matang dan membuat antrian makin berjubel….dan penumpang dibiarkan menunggu sampai 2 jam….halah dodol bener!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here