Penyandang Disabilitas Berhak Menikmati Fasilitas

7
99

Ahok.Org – Kemajuan pembangunan di ibu kota tidak hanya untuk dinikmati orang normal saja, namun penyandang disabilitas pun berhak menggunakan fasilitas umum (fasum) yang lebih baik.

Untuk memfasilitasi kebutuhan para penyandang disabilitas seperti tuna netra maupun para lanjut usia, Pemprov DKI selain akan memperbaiki sejumlah pedestrian yang lebih layak bagi para penyandang disabilitas, juga akan menyediakan bus tingkat gratis untuk mendukung mobilitas mereka.

“Saya sudah tugaskan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk merapikan seluruh pedestrian yang ada di DKI Jakarta, termasuk untuk kaum tuna netra,” kata Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai membuka acara White Cane Day, di halaman Balaikota, Sabtu (12/10).

Dalam acara yang diikuti sebanyak 300 penyandang tuna netra se-DKI Jakarta itu, Basuki mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang merancang wilayah pusat kota Jakarta yang ramah bagi penyandang disabilitas dengan cara menyediakan bus tingkat gratis yang bisa dipergunakan bagi kaum tuna netra, orang tua, turis maupun penyandang disabilitas lainnya.

“Kita harapkan ini akan membuat Jakarta lebih baik,” ujarnya.

Untuk kesejahteraan penyandang disablilitas khususnya tuna netra, kata Basuki, diperlukan terobosan-terobosan dari berbagai elemen seperti yayasan maupun komunitas lain yang peduli.

“Tentu terobosan-terobosan seperti dari Lions Club ini yang paling baik, karena tiap kelurga punya kesusahan dan kesulitannya masing-masing. Kita tidak tahu kesulitan dari kaum tuna netra, apa yang bisa mereka kembangkan, maka dari yayasan seperti ini bisa menjadi tahu,” tandasnya. [Beritajakarta]

7 COMMENTS

  1. Apa ngga salah bus tingkat?
    Untuk tunanetra pasti lebih sulit.
    Untuk pengguna kursi roda pasti tidak bisa.
    Kalau diluar negeri ada bus yang punya alat (hidraulik) yang bisa mengangkat pengguna kursi roda masuk kedalam bus.
    Saya sebetulnya lebih condong menggunakan minibus khusus untuk penyandang catat ataupun orang tua dikoordinir oleh call center. Jadi satu mobil bisa digunakan oleh beberapa orang dengan route yang searah tapi tidak baku.
    Kalau penyandang catat harus berpindah-pindah kendaraan umum menurut saya agak menyulitkan.

  2. Kalau di Singapore , pintu masuk bis dibuat sama rata dg permukaan halte bis nya, sehingga kursi roda bisa langsung masuk dg penumpangnya. Bahkan sopir bis nya pun turun membantu si penyandang cacat memasukkannya kedalam bis apabila penyandang acar itu sendirian.
    Selain itu di Spore, di-tempat2 umum seperti MRT station dll, selalu ada ramp atau lift unt para penyandang cacat atau orang tua yg susah unt naik turun tangga.
    Saya berharap Jakarta juga meniru seperti ini.

  3. Pak Jokowi & Pak Ahok, itu metromini 610 daerah fatmawati (saya lupa rutenya apa) mending pada dikandangin aja deh. Udahlah asap hitamnya tebal2, sopirnya pada seenaknya di jalan, rem juga pada blong. Makasi pak, dan semoga diterima feedback saya ini. Happy sunday.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here