Basuki Dorong Penerapan Teknologi pada Anak-anak (Foto – Video)

4
154

Ahok.Org – Metode belajar yang cenderung tekstual di Indonesia, dinilai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah ketinggalan dari negara-negara lain di dunia. Ia berharap, ketertinggalan itu bisa dikejar dengan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Anak-anak itu harus diajak belajar sambil mempraktekkan seperti pada kompetisi yang kreatif ini. Dunia ke depan sudah bicara tentang teknologi, anak-anak kita harus disiapkan dan akrab dengan teknologi,” ujarnya saat kegiatan World Robotic Olympiade 2013 di Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (16/11).

Menurut Basuki, metode pembelajaran yang berkembang di Indonesia saat ini lebih bersifat tekstual dan tertinggal dari negara-negara lain di dunia. Pembelajaran dengan metode yang mengedepankan aspek kreatifitas, dinilainya lebih memicu kemampuan anak dibanding hanya belajar melalui buku saja (tekstual).

“Seperti di Denmark, kurikulumnya diajak bermain, sehingga tumbuh kembangnya lebih kreatif, karena bersentuhan langsung. Kurikulumnya pun harus berbasis kreatif, serta didukung oleh guru-guru yang tidak hanya mengajar pendidikan formal saja,” ucapnya.

Diakuinya, selain persolan kurikulum, keberadaan guru-guru yang masih mengajar dengan motode formal pun akan menghambat penerapan pendidikan kreatif anak. Ke depan, ia pun menawarkan konsep menarik guru-guru senior ke struktural sehingga guru muda yang lebih adaptatif dengan kreatifitas, yang mengajar anak didik.

“Cuma masalahnya guru-guru kita juga masih banyak yang belum siap. Nah kita akan tawarkan secara ekstrem, guru senior ditarik ke struktural, dan guru-guru muda dimasukkan agar dapat segera mengadopsi kurikulum yang kreatif,” tukasnya.

Kegiatan World Robotic Olympiad 2013 ini diikuti oleh 393 tim dari 37 negara yang berlangsung mulai 15-17 November dengan melombakan 6 kategori.[Beritajakarta]

Basuki Ingin Anak-Anak Jakarta, 1 Jam Belajar 15 Menitnya Bermain

Video

4 COMMENTS

  1. Sejutu banget…dari kecil kita di suguhin pelajaran yg text dan monoton…akhirnya setelah lulus sekolah banyak nga kepakai,kita semua merasakan itu…banyak yg dulu pintar sekolah tapi setelah lulus malah kurang dalam karir…tapi sebaliknya yg bodoh sekolah malah bagus dalam karir…karena dunia karir jauh berbeda dari yg di ajarkan dalam sekolah…kita ambil contoh albert eistein yg di anggap kurang dalam sekolah…tapi berhubung dia punya ruang gudang yg di pakai buat experimen akhirnya tercatat sebagai tokoh dunia…

  2. Mana KPAI….mana Merdeka Sirait, nih ini yg harus di bela, anak-anak CERDAS BERPRESTASI, membanggakan tolong BELA MEREKA utk mendapatkan beasiswa masuk gratis perguruan tinggi, bisa nya cuma omdo doang, harus adil dong jgn anak-anak yg brengsek-brengsek ajah yg di bela in, masyarakat skg sdh pd ngerti tahu…..masyarakat skg sdh pada pinter mana yg mesti di bela dan mana yg mesti tdk dibela.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here