Penerima Subsidi adalah Pelajar Yang Membutuhkan….

9
106

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama setuju dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)/Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA) yang menyebutkan bahwa seluruh anak Indonesia memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan. Termasuk menikmati dana subsidi pendidikan yang disupply oleh pemerintah dalam APBN dan APBD.

Namun, pria yang akrab disapa Ahok ini mengingatkan kembali supaya pelajar yang menerima subsidi dari pemerintah adalah pelajar yang benar-benar membutuhkan dan berprestasi. Bukan kepada pelajar yang doyan tawuran.

“Betul. Sekolah juga boleh punya peraturan kan? Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Setuju saya. Tapi tidak setiap anak mau memakai haknya. Karena ada hak anak lain yang tidak dipenuhin. Coba bayangkan, di sekolah ada anak yang nakal tapi tidak dihukum, anda protes nggak sebagai orang tua kepada saya?” Ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).

Agar subsidi yang diterima pelajar satu dan lainnya sama rata. Dan tidak ada pelajar yang merasa didiskriminasikan oleh pemerintah karena subsidi justru diperolah oleh pelajar yang melakukan tindakan kriminal.

“Disitulah gunanya pemerintah dan sekolah itu ada aturan. Kalau itu namanya membiarkan anak baik-baik akan terganggu. Semua akan merasa kalau berantem mukul orang dan bajak bus itu tidak salah. Ya semua orang jadi nakal dong,” paparnya.

Bila pemerintah tidak menerapkan sanksi bagi pelajar yang bertindak kriminal, Ahok khawatir angka kenakalan remaja akan meningkat. Dan generasi masa depan di DKI akan tumbuh menjadi generasi yang tidak peduli pada hak azasi orang lain. Untuk itu, Ahok meminta agar KPAI lebih bijak bila ingin membela pelajar yang melakukan tindak kriminal.

“Jadi maksud saya kalau anda mau membela itu dasarnya seperti apa? Kalau begitu setiap orang punya hak hidup bebas. Kalau begitu penjara dikosongkan. Saya berhak pakai narkoba, berhak mengambil uang, hak. Tapi kenapa tidak boleh? Karena mengganggu hak warga yang lain. Karena itu negara ada peraturan,” pungkasnya. [RMol]

9 COMMENTS

  1. salut buat bapak!!!
    saya guru(honor) di salah satu smk negeri di jakarta.saya ingin memebrikan masukaan bagaimana klo anak2 yang mau masuk sekolah negeri dki harus pake test/sistem yang bisa benar2 dapet menyaring mereka.karena klo hanya pake Nem hasilnya sangat tidak optimal. kitatahu bahwa UN kita banyak terjadi kecurangan dan kebocoran dimana-dimana yang dampaknya anak2 yang pintar dan jujur akan kalah beersaiang dengan anak2 yang bodoh dan curang(mencontek)”bapak mngatakan bahwa sekolah negeri adalah sekolah yang di subsidi yangdi isi oleh orang2 pintar tapi banyak kenyataan bahwa banyak sekolah negeri banyak di sisi orang yang bodoh dan tidak jujur.karena dapet bocoran ketika ujian nasional. di dki ini banyak sekali anak2 cerdas n jujur ingin sekali masuk sekolah negeri, namun kaRENA Nem nya kalah dengan anak2 yang curangm itu, maka mereka akhirnya masuk ke sekolah2 swasta yang harus bayaran setiap bulannnya, ada kisah lucu dari siswa saya yang menceritakan teman2 ketka smp dulu mendapat rangking 10 besAR justru masuk kesekolah swasta karena nem tidak lebih tinggidari teman2 yang curang itu.
    demikian dari saya, terima kasih semoga bapak bisa menemukan solusi yang ada.supaya seklaha negeri di dki di isi oleh siswa2 pintar dan jujur yangseperti bapak inginkan.

  2. berpikiran yg waras aja, kalau sekarang bajak bus dianggap hanya sebatas kenakalan pelajar semata, nanti kedepannya akan bajak pesawat terbang atau bajak tugu Monas ! Anak nakal harus dipukul pantatnya, agar mereka tahu, bahwa mereka salah dan melanggar hak asasi orang lain! Yg beginian, cabut KJP nya, dan buat orang tuanya jangan cuma bisa mempunyai anak tapi tidak bisa mendidik moral mereka ! Kalau tidak bisa mendidik biarkan pemerintah yg mendidik mereka dgn menghukum mereka !

  3. Bravo Pak Wagub…ngak usah pake kata-kata manis dan halus, wong di halusin aja memang kaya badak (kupingnya tebel/ngak peduli) dikasarin aja sekalian biar kapok.KPAI mau somasi Bapak, suruh aja mereka bercermin diri selama ini dengan kata-kata formal apa sudah memberikan efek jera pada tuh anak-anak brengsek. Bisanya tawuran rame-rame, kalau satu lawan satu pengecut…Tegakkan aturan dan keadilan Pak jangan takut Pak, kami setuju dengan Bapak, supaya generasi kedepan, benar-benar berkualitas dan punya moral dan nurani yang baik….Salam…Go..JB

  4. Pelajar bisa kayak setan begitu, kok bisa yah? siapa yang salah? apa orang tuanya tidak mengajarkan mana baik dan mana buruk. Membajak bus itu memang kriminal, tawuran itu juga kriminal, tapi kenapa mereka bisa jadi seperti itu? anak umur segitu memang labil juga galau, lebih sering ikut ikut, kalo tidak ikut dianggap kampungan. Seperti merokok, tadinya mereka merokok bukan karena memang doyan merokok, mereka gaya-gayaan, ikut ikut dan contoh sekitarnya yang merokok. Bila merokok dianggap gaya dan keren, tapi setelah umur bertambah, dan setelah semakin tua, mereka mau berhenti merokok jadi tidak bisa karena sudah candu. Mereka menyesali perbuatan mereka dimasa muda.
    Bila pelajar melakukan tindakan kriminal yang sangat membahayakan orang lain, pelajar telah berubah menjadi setan, apalagi bila berani menyiram orang dengan air keras, masyarakat marah dan sangat ingin membunuhnya. Pelajar setan yang minta dirajam. Tapi….mungkin ada satu yang terlupa sebagai manusia, manusia itu mungkin bisa berubah, bertobat, dan memohon ampun. Bila pelajar dikeluarkan dari sekolah bagaimana mereka bisa kembali dari jalan yang sesat, adakah sekolah khusus yang bisa membuat mereka kembali ke jalan yang benar. Sekolah bukan soal angka tapi nilai nilai moral dan etika.
    Saya pikir ini bukan soal HAK pelajar mendapat pendidikan, tapi mungkin ini soal TANGGUNG JAWAB orang tua, guru juga pemerintah bagaimana mengajarkan supaya mereka jadi baik, berguna.

  5. saran saya buat penjara khusus pelajar yang nakal/ pelajar yg melakukan pelanggaran hukum/ hobi tawuran. disana dididik dengan cara spesial/ dicuci otaknya oleh ahli spikolog. pelajar nakal ini muncul dari tak mampunya orang tua dan guru mendidik mereka. untuk itu mereka harus dididik dengan cara khusus. klo mereka dibiarkan maka mereka akan jadi calon pencuri ,perampok, teroris, pemerkosa, koruptor dan Virus perusak negara yg bisa menular ke seluruh pemuda indonesia. penjara itu saya sebut Sekolah Pemuda Indonesia ( SPI ). nama sekolahnya keren, tapi tujuannya agar mereka sadar mereka adalah pemuda Indonesia penerus bangsa.pelajar yg masuk SPI hanya bisa pulang rumah pada hari minggu aja. senin-sabtu di sekolah.jadi ini adalah sekolah penjara.penjara pelajar dimana mereka tetap bisa menuntut ilmu. sekian aja semoga ide saya ini dapat berguna bagi Indonesia Baru. Merdeka !!!

  6. Anak adalah tanggung jawab orang tua. sering terjadi ortunya saja memberi contoh yang tidak baik. Apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. kalau ortunya preman ya anaknya 80% jadi preman. Usul saya agar ortu dari anak yang tawuran dan melakukan tindak kriminal ditahan juga. bukan untuk dipenjarakan tapi untuk ditatar beberapa hari. Saya yakin para ortu akan lebih memperhatikan dan mendidik anak2nya dengan benar kalau merekapun mendapat sanksi karena ulah anak mereka.

  7. KPAI singkatan dari komisi perlindungan anak indonesia.semenjak adanya KPAI kenapa masih masih banyak anak sekolah dan anak jalanan berantakan.pengurus KPAI turunlah kelapangan/ke kampung memberikan nasehat kepada orang tua anak,supaya anak anak tidak main di jalan dan tawuran di jalan.KPAI jangan hanya ngomong aja di balik tv.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here