Sungai Meluap, DKI Kebut Pasang Turap

7
102

Ahok.Org – Tinggi permukaan sungai dan daratan Jakarta tidak sebanding. Saat hujan datang, sungai meluap dan membanjiri kawasan di sekitarnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menyadari ini.  Pemprov kini berupaya mempertinggi sungai di Jakarta.

“Ya kenyataanya permukaan tanah Jakarta tiap tahun turun beberapa senti. Kita mesti tinggikan permukaan sungai dengan turap. Kita percepat ini,” katanya di Balaikota, Jumat 15 November 2013.

Ahok menjelaskan, sudah seharusnya semua sungai di Jakarta diturap. Meski kegiatan turap sudah dilakukan, namun dalam realisasinya masih belum optimal.

“Pasang turap itu harus pakai alat berat. Masalahnya, alat berat sulit masuk karena jalan inspeksi bantaran kali abis didukin warga,” katanya lagi.

Sebagai antisipasi luapan air, dia telah menyiapkan langkah dengan menggunakan cara lama yang diakuainya kurang efektif. “Kita antisipasi pakai karung isi pasir. Itu cara lama dan efektif dan efisien buat jangka panjang. Tapi bagaimana lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Dinas PU Pemprov, Manggas Rudi Siahaan menjelaskan, rendahnya permukaan dibanding tinggi sungai menjadi salah satu pemicu banjir. Salah satunya terlihat pada banjir di kawasan Cileduk. Banjir di kawasan ini mencapai 1 meter.

“Akar banjir Cileduk karena meluapnya kali Pesanggrahan dari arah Tangerang. Permukaan sungai harus diturap agar tidak meluap,” katanya.

Panjang kali Pesanggrahan yang mencapai 29 km sudah sangat mengkhawatirkan kondisinya. Selain perlu ditinggikan, sungai juga harus dikeruk karena mengalami pendangkalan sedimen dan pelebaran sungai.  “Kita sedang upayakan, kesulitan kita masukin alat berat ke sungai,” ujarnya. [Viva.co.id]

7 COMMENTS

  1. pengerukan dan penurapan sungai, apa tidak bisa lewat jalur sungai sendiri, dibantaran dan daratan kan sudah diduduki secara illegal turun temurun….!

    semua jalan raya yg terkena banjir, ditinggikan aj 1meter, kesatu untuk penyelamatan ketika banjir berlangsung juga untuk jalur logistik, jalanan diuruk kemudian di beton.

    Untuk sementara lupakan pemindahan warga dibantaran, sepertinya nasib mereka memang sudah takdirnya ! 🙁

    • permukaan sungai memang harus ditinggikan dengan turap sehingga bisa lebih banyak menampung air. dan untuk daerah pemukiman yg lebih rendah dari turap sungai harus dibuatkan waduk sehingga jika limpahan air dipemukiman sudah penuh jadi dapat ditampung diwaduk dahulu baru kemudian dari waduk tersebut airnya dipompa ke aliran sungai yang besar.

  2. Ada ngga alat eskavator yang bisa berada di daerah dangkal air?
    .
    Kalo ada, pake banyak-banyak utk mengeruk sungai-sungai dangkal walau masih ada penduduk di bantaran / jalan inspeksi.
    .
    Pekerjaan pengerukan walau kurang lancar dan terhalangan penduduk bantaran masih dapat terus berjalan.
    .
    Sedikit banyak akan membantu memperdalam dan memperbesar volume penampungan air sungai supaya mengurangi luapan.
    .
    Karung-karung pasir mending dipasang sedikit melampaui posisi bantaran sejauh 7 meter (atau sesuai lebar sungai yang diduduki). Pengerjaan pemasangan pun jauh lebih mudah dan cepat.
    .
    Jadi rumah-rumah bantaran (liar) akan terkurung oleh karung-karung pasir.
    .
    Ini juga sebagai sinyal positif (dan masih manusiawi) bagi penduduk bantaran utk segera pindah karena menghalangi pekerjaan pemasangan turap.
    .
    Dipaksa pindah oleh karung-karung pasir hahaha..

  3. jaman foke tanggul ini di pasang sebaris2…jaman Pak Ahok semua tanggul hampir semua di buat…

    mantap pak ahok…cepat tanggap dan pembenahan daerah utk masyarakat…di butuhkan orang2 seperti anda di indonesia..

    AHOK FOR PRESIDENT 2014….

  4. iya mendingan bagi warga yg bangunannya menghalangi normalisasi,disekitar nya dibuat turap karung pasir saja biar mereka kebanjiran.karna mereka yg menyebabkan banjir.
    jadi kasi pilihan dulu saya beli sesuai harga wajar atau saya kurung…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here