Angkot ngetem di Dekat Perlintasan Kereta Api Akan Ditindak Tegas

13
231

Ahok.Org – Ahok akan menindak tegas angkutan-angkutan kota yang menunggu penumpang alias ‘ngetem’ di dekat pintu perlintasan kereta. Sebab, angkot-angkot yang ngetem itu menyebabkan kemacetan yang berujung celakan di pintu perlintasan kereta.

“Kita gembesin lagi, cabut pentil!” kata pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu saat berada di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/12/2013).

Pintu perlintasan di Pondok Betung, Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi kecelakaan maut pada Senin kemarin menjadi salah satu kawasan tempat ngetem angkot. Kemacetan juga kerap terjadi di pintu perlintasan di Pondok Betung itu.

Kecelakaan kemarin diduga terjadi karena truk tangki BBM Pertamina nekat menerobos palang pintu yang sudah mulai menutup. Truk BBM itu diduga terjebak di perlintasan. Karena terjadi kemacetan, truk itu tidak bisa maju maupun mundur.

Menurut Ahok, angkot ‘ngetem’ tidak hanya terdapat di pintu perlintasan Pondok Betung itu saja. Di sejumlah perlintasan dan ruas jalan lainnya juga banyak ditemui di angkot yang ngetem. “Kalau masih pada nekat, besok kita cabut aja izin trayeknya,” ujar Ahok. [Liputan6.com]

13 COMMENTS

  1. Dalam kasus ini rasanya cabut pentil tidak cocok karena akan mengakibatkan tambah macet.
    Apakah tidak mungkin denda yang se-berat2nya (1 juta???), dan kalau ada aturannya diberikan SP (surat peringatan).
    Jika sudah mencapai SP3, STNK dicabut.
    Wacana foto yang bisa dijadikan bukti harus dijalankan karena kalau ada polisi mereka patuh tapi kalau tidak kembali lagi. Dengan adanya pengawasan masyarakat mungkin dapat lebih tertib.

    • angkot dan metromini salah satu sumber kemacetan juga karena mereka sering ngetem dan berhenti sembarangan. terkadang penumpang diberhentikan ditengah badan jalan kasihan penumpangnya berisiko tertabrak, sebaiknya sopirnya lebih diselektif lagi jangan rekrut yg suka ugal-ugalan dijalanan, diperempatan grogol juga tempat metromini dan mikrolet ngetem, perempatan cengkareng, tolong dishub lebih tegas lagi.

  2. ini wewenang dan tugas Dishub DKI Jakarta dan Polisi, kalau kurang personil bisa minta bantuan dan bagi wewenang dengan Satpol PP?! Tilang maksimum untuk kedua kalinya cabut trayek, harus keras, kalo menghadapi sampah yg beginian!

    Kalo perlu minta back up TNI, mau ga mau, ini bukan zaman perang, libatkan TNI sebagai back up tidakan yg urgent!

    Paling komisi HAM dan wakil partai yg ga suka program-program pemprov DKI Jakarta sukses, akan tereak-tereak! 🙁

  3. harus lgs diusir klo gembosin mala macet parah.harusnya mule skrg warga di sekitar rel kereta diajarin ngusir preman yg kasi lewat mobil masuk jalur kereta.lalu diajari usir kendaraan yg menyebabkan macet di jalur kereta.klo kecelakaan kan dampak ke wilayah mereka jadi sepi/harga turun.
    lalu dijalan sekitar rel dipasang cctv agar gampang dendanya.dan bisa dicek siapa yg bikin masalah.
    tempat naek angkot jg harus dikasi pagar.hanya area tertentu bole ambil penumpang.

  4. usul pak Ahok, hukumannya jangan denda uang, tapi pidana badan, masuk penjara aja atau kerja sosial, maksimal 5 tahun penjara. ini Serius, sudah terlalu lama hukum tidak ditegakkan di negeri ini, terlalu lama terjadi pembiaran oleh pihak yg berwajib (polisi dan pihak terkait)

  5. jalan tubagus angke mikrolet suka ngetem di depan rel kereta api dan depan ada pos lantas, semua petugas seperti tidak melihat apa yang terjadi depan pos maklum kan ada setoran dari sang supir. pos lantas berada di bawah jembatan layang tubagus angke polantasnya sungguh memalukan inilah polantas yang suka pungli di jalan.

  6. Sistemnya yang salah. Angkot yang beroperasi tidak sesuai dengan kuota. Dishub seneng kalo ada yang minta izin trayek. Seperti di bogor. Jelas persekongkolan dealer dan dishub(baca:pemda). Para sopir sebaiknya pemilik. Pada jam sepi mereka bisa pulang makan & istirahat tidak dikejar setoran. Diberi kredit murah jangka panjang agar tidak terlalu berat mengangsur. Kalo kejar2an kaya tom & jerry sulit karena soal perut susah, mas

  7. Kalau saya bilang sih, angkot sebaiknya di-ban dari jalan2 raya pak. ganti dengan bus sedang. lalu kios2 disuruh mundur 2 meter dari bibir jalan disepanjang jalan 50 meter menuju pintu palang kereta api dengan pembatas jalan ditengah. yang melanggar lalu lintas, kan kena tilang. tapi kalau tidak ada pembatas jalan, akan sulit ditilang pak.

    • bner harusnya semua angkot diganti.tapi minimal sejenis elf/ l300.seperti bus travel.
      angkot sekarang tidak bisa dimasuki org cacat/gendut/tinggi/manula.

  8. Angkot selalu ngetem di perempatan lampu merah cengkareng dan dibiarkan oleh polisi , baik yg resmi maupun yg bukan dan bikin jalan utk kearah palem selalu macet setiap hari . Blum lagi yg suka lawan arah di dekat palem mall , kenapa sih di biarinin sama polisi atau dishub.

  9. Angkot ngetem didepan rel kereta api,contohnya di jalan lapangan ros tebet,polisi yang patroli pun diam saja tidak bertindak,petugas dishub juga tidak ada,benar2 susah deh penegak hukum sudah buta dan tuli rupanya. Mohon perhatiannya pak wagub,ini sudah merupakan pembiaran yang dilakukan bertahun tahun,padahal kondisi ini sangat2 membahayakan pengguna jalan.

  10. Mungkin bisa menjadi pertimbangan pemprov DKI:
    1. Semua angkot/omprengan (transport massal ukuran kecil) wajib berada dlm satu wadah organda yg jelas dan berkekuatan hukum. Organdanya bisa berdasarkan rayonisasi atau zonanisasi. Sehingga pengawasan supir yg nakal dan tdk disiplin merupakan bagian dari tanggungjawab organda juga.
    2. Memberlakukan system point ke organda angkutan (besar/sedang/kecil) dan dikaji setiap tahun. Merit point akan dikurangi sesuai dgn jenis pelanggaran lalu lintas anggotanya atau tdk menjaga kebersihan dlm angkutannya. Dgn ini bisa dikenai denda progresive sesuai point yg berkurang dan kalau pointnya menjadi 0 dikandangin aza semua angkutannya.
    3. Meminta bantuan Polantas memberlakukan system point bagi warga yg memiliki SIM. Berlakukan denda progresive dan kalau pointnya dalam satu tahun nol SIMnya dicabut dan tidak boleh mengemudi selama xx bulan tergantung kategory pelanggaran lalu lintasnya apa sampai menyebabkan korban.
    4. System point ini setiap tahun direset kembali setelah kewajiban kewajiban denda dilunasin. Pemprov DKI targetnya organda yg melakukan pelanggaran dan Polri targetnya warga yg melakukan pelanggaran.
    5. Percantik semua halte halte bus dgn info nomor angkot/bus berapa yg melewati halte ini sekalian rute lengkap trayeknya dari awal sampai terakhir. Kalau budget memungkinkan terapkan bus time table shg warga yg menunggu bus bisa tahu kpn busnya datang. Juga bagi warga yg kebetulan tinggal dekat halte bisa menyesuaikan kpn harus berangkat ke halte. Buat bus time table applikasi untuk smartphone.
    6. Untuk angkot ukuran kecil sebaiknya ada haltenya. Haltenya tidak perlu spt halte besar yg ada tempat duduknya. Bisa berupa satu tiang pancang lengkap dgn info bus yg lewat serta rutenya. Shg angkot kecil ini diwajibkan menaikkan dan menurunkan penumpang hanya ditiang pancang itu. Sehingga kejadian ngetem dekat lintasan KA bisa dihindarin. Ini yang terlihat di Hong Kong dimana kebanyakan halte busnya hanya berupa tiang pancang dgn antrian org disekitar tiang itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here