Ibu Iriana & Veronica Disebut Ibu Ani, Ini Komen Jokowi-Basuki

19
733

Ahok.Org – Jokowi mengatakan istrinya, Iriana, tidak tahu disebut-sebut oleh istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono, dalam akun Instagram. Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan istrinya tidak pernah bermain jejaring sosial.

“Nggak tahu, istri saya ndak pernah main Twitter, Insagram, Facebook, Path, ndak pernah,” kata pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (17/1/2014).

Dalam akun Instagramnya, Ani Yudhoyono tidak hanya menyebut istri Jokowi. Ibu Negara itu juga menyebut istri Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ani tidak terima karena disebut tidak hanya bermain Instagram sementara masyarakat menjadi korban banjir.

Menurut Jokowi, selama musim banjir ini, istrinya tetap bersamanya dan tetap melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Penggerak Tim PKK. “Banjir juga sering, kalau lama sama biasanya Sabtu-Minggu juga sama saya, masa gitu saja pusing,” kata Jokowi.

Ani Yudhoyono sudah menjelaskan soal penyebutan istri Jokowi dan Ahok melalui akun Instagramnya. Penyebutan itu bermula saat salah satu follower-nya menudingnya hanya bermain Instagram saat masyarakat menjadi korban banjir.

Ani Yudhoyono merasa tidak semua orang memahami tugas dan fungsi Presiden dan Ibu Negara. Menurut dia, semua sudah punya tugas dan fungsi masing-masing. Oleh sebab itu, dia merasa ‘tidak terima dimarahi’. Sehingga menanyakan di mana Ibu Jokowi dan Ibu Ahok. [Liputan6]

Komentar Basuki..

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap wajar jawaban Ani Yudhoyono atas komentar yang disampaikan follower-nya dan dipergunjingkan di akun Instagram. Basuki mengatakan, tugas mengurus banjir merupakan wewenang pemerintah daerah.

“Wajarlah, memang benar, kok. Kalau urusan banjir memang urusan Bu Jokowi dan Bu Ahok, bukan Ibu Negara,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Basuki mengatakan, istrinya dan istri Jokowi memiliki hubungan baik dengan Ani. Bahkan, Basuki dan istrinya telah menganggap Ani seperti ibu kandungnya sendiri. “Kita itu sudah kayak anak ke ibu saja,” ujar Basuki.

Pergunjingan tentang komentar di Instagram itu muncul setelah Ani mengunggah foto cucunya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono, dengan piano mainannya, Selasa (14/1/2014). Foto itu mengundang beragam komentar dari para pengikut akun Ani.

Salah satu follower dengan akun @zhafirapsp menulis komentar yang tak berhubungan dengan foto tersebut. Dalam komentarnya, Zafira menulis, “Di saat rakyatnya yang sedang kebanjiran, Ibu Ani malah sibuk dengan akun instagramnya :))

Beberapa saat kemudian, Ani membalas komentar itu di akunnya. “Lho Ibu Jokowi dan Ibu Ahok ke mana ya? Koq saya yang dimarahi,” tulis Ani. Tak lama kemudian komentar yang ditulis @zhafirapsp itu hilang dari foto tersebut.

Ani mengatakan, ia merasa kesal karena dianggap tidak peduli terhadap permasalahan banjir yang terjadi di Jakarta, Senin (13/1/2014). “Saya jengkel, ada yang nulis, Ibu ini banjir kok main Instagram. Kesal saya jadinya, seolah tidak mengurusi banjir, hanya main-main Instagram saja,” kata Ani di Istana Negara, Jakarta, Kamis. [Kompas.com]

19 COMMENTS

  1. Kok ibu sensitif ya. Zhafira juga tidak marah.. Main instagram normal saja, instagram tidak berhubungan langsung dengan banjir, main instagram cuma bbrp menit.

    Mungkin ibu lagi stress mikirin banjir, refresing lewat instagram.

    Tetapi namanya bencana bukan tanggung jawab seseorang. Semua orang bisa membantu/memikirkan tanpa memandang jabatan dan tugas2nya

  2. Knpa lagi bu ani ditanya follower malah bawa-bawa istri jokowi dan basuki. Wajar dong bu, rakyat lagi susah, bu dilihat main santai2 sama cucu. Bu ani bisa menjawab dengan bijak, tanpa merasa disudutkan.

  3. Kalau saja saya follower ibu mungkin saya akan bilang hal yg sama, banjir itu kepedulian semua orang termasuk ibu negara. tanggapilah segala kritikan dan keluhan masyarakat dengan sabar dan terbuka, jangan seakan emosian dan mencari teman untuk disalahkan.

  4. ibu negara neh macam bkn penduduk Indonesia saja, kalau warga negara Indonesia mah udah biasa melihat tanggapan warga negara Indonesia, apa aja pasti di tanggapi semenjak katanya negara ini memasuki alam demokrasi, semenjak soeharto lengser, semua hal jg dikomentari oleh warga secara membabi buta, gpp lah bu ani, yang gak suka komen nya negatif, yg suka pasti komen nya positif, dilayani yah jadi polemik malahan, kalau di layani bisa sadar itu baru hebat bu

  5. klo gak mau dikoment orang sebaiknya jangan pernah bermain media sosial,klo bermain dimedia sosial harus siap dengan konsekwensinya baik itu koment positip maupun negatif.. yang terpenting kita harus bijak dalam menanggapinya…

    salam buat jakarta baru semoga bisa naik jadi presiden….

  6. klo seorang pemimpin yg baik sebaiknya dijawab saja,saya juga sdh urusin banjir dgn koordinasikan bidang/departemen terkait sdh selesai,jgn merembet ke hal lain,pemimpin seharusnya apa yg ditanya itu yg dijawab dulu,jgn ngelantur kelain hal dulu baru dijawab,seperti ahoklah contohnya to the point.bravo JB

  7. Zhafira kan tdk menyebut banjir Jkt, tp knp Bu Ani hny menyebutkan Ibu Jokowi dan Ibu Ahok ? Lagipula utk seorang First Lady tdk seharusnya menanggapi anak kecil dgn emosional apalagi sampai curhat pada rapat ibu2 Indonesia Bersatu kemarin

  8. Tetapi memang kebebasan berkomentar, sdh kebablasan.
    Coba baca tulisan2 reporter di Yah–, atau kom—, berita2 online, lalu baca komentar2 pembaca nya.

    Banyak sekali komen yg berbau SARA, FITNAH, melempar pernyataan yg seakan2 Fakta tanpa bisa diminta tanggungjawab sosial atas yg ditulis, bahkan ada reporter yg menulis ttg korban perampokan yg selamat, tetapi alamat lengkap korban nya di tulis juga, pdhal korban adalah saksi hidup yg melihat pelaku, dan belum lama terjadi perampasan dgn pembunuhan di lokasi yg berdekatan. Entah apa guna nya, menulis alamat korban dgn jelas di berita nya..

    Harus nya ada lembaga yg memantau, dan reporter harus memantau komen2 atas berita nya, jika berbau SARA, Fitnah, ajakan berbuat jahat, harus bisa mendelete atau banned i’d yg komen spt itu. Syukur bisa dipidanakan, dilacak identitas nya.
    Siapkan payung hukum nya…

    Jika tidak, bola kecil dari komen2 spt itu, akan menjd bola besar yg memecah belah bangsa..apalg mgkin banyak dibaca sama remaja/generasi muda. itu bisa menanamkan kebencian, krn seringkali komen menghujat agama tertentu, padahal belum tentu yg nulis itu agama nya berbeda, mgkin di otak nya saja sudah tertanam keinginan menghina, memecah belah kerukunan, ingin nya Indonesia tidak bisa bersatu..

    Tolong diperhatikan oleh pemerintah.

  9. IBU ANI KURANG PEKA!!!BENER KO MALAH MAEN ISTAGRAM??PANTESAN NEGARA GAK MAJU MAJU,PEMIMPINNYA TIDAK BISA TANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA,NKRI SEPENUHNYA TANGGUNG JAWAB PRESIDEN ,RAKYAT MILIH PRESIDEN SALAH SATU TANGGUNG JAWABNYA NGURUSIN BANJIR JAKARTA JUGA.

  10. tidak cocok jadi ibu negara karena apapun keluahan warga sebagai ibu negara harus menerima itu menandakan ibu yg mengayomi anaknya bukan sekarang, mending mundur aja jadi ibu negara!

Leave a Reply to Yece Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here