Solusi Jokowi Atasi Pelecehan Seksual di Transjakarta

12
159

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo prihatin atas terjadinya pelecehan seksual di bus transjakarta. Ia berharap penambahan bus transjakarta menjadi salah satu solusi untuk mengatasi perbuatan tidak senonoh tersebut.

Jokowi mengatakan, dengan jumlah bus yang masih sedikit, akan terjadi desak-desakan antarpenumpang. Kondisi itu membuka peluang untuk melakukan pelecehan seksual. “Cara yang paling betul adalah busnya diperbanyak supaya yang naik bus tak desak-desakan. Kalau begitu masih ada pelecehan, berarti itu penyakit. Urusannya sudah ke polisi itu,” ujar Jokowi.

Khusus terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan empat petugas transjakarta baru-baru ini, Jokowi telah memerintahkan Kepala Unit Pelaksana (UP) Transjakarta untuk langsung memecat keempat orang tersebut jika polisi menetapkan keempatnya jadi tersangka. Jokowi meminta jajaran manajemen UP Transjakarta untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang bus.

“Sebetulnya sudah ada sopir, kondektur, yang jaga ada. Maka itu, harus masing-masing menjagalah. Jangan kayak gini,” ujarnya.

Empat petugas transjakarta berinisial AKI (26), ED (26), IVE (28), dan DR (27) dilaporkan melakukan pelecehan seksual kepada seorang wanita berinisial YF yang sedang pingsan, Selasa (21/1/2014). Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, YF naik transjakarta dari Selter Rumah Sakit Islam. Di tengah perjalanan, YF mengalami sesak napas dan pingsan karena asmanya kambuh. Dia kemudian ditolong oleh petugas transjakarta di Selter Atrium, Senen, Jakarta Pusat.

“YF saat itu mengenakan celana pendek dan kaus tipis berwarna merah,” kata Tatan, Kamis.

Petugas transjakarta di selter tersebut kemudian membawa YF ke Selter Harmoni. Dia diserahkan kepada empat terduga pelaku. YF kemudian dibawa ke ruangan genset di Selter Harmoni. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 16.00.

“ED, salah satu pelaku, membawa korban ke ruang genset yang ada di belakang halte. Tidak lama, AKI, IVE, dan DR menyusul ke tempat itu (ruang genset),” kata Tatan.

Keempat petugas tersebut awalnya mencoba mengobati YF dengan cara memijat punggung dan memberikannya minyak angin. Namun, mereka malah melakukan pelecehan seksual kepada YF. Tidak berselang lama, kata Tatan, YF sadar dari pingsannya.

Menyadari dirinya dilecehkan, ia langsung berteriak meminta tolong. Petugas kepolisian yang berada di dekat lokasi kejadian langsung menangkap IVE dan ED. Adapun dua pelaku lainnya, AKI dan DR, sempat mencoba melarikan diri. Keduanya ditangkap di indekos mereka di wilayah Jakarta Timur. [Kompas.com]

12 COMMENTS

  1. Pak Jokowi, harus ada prosedur pelaksanaan bagaimana petugas transj harus bertindak bila ada penumpang yang pingsan seperti itu. apalagi petugas transj lelaki dan korban perempuan. mungkin baiknya ada semacam ” ruang ganti pakaian darurat dari tirai putar ” dimana bila ada penumpang yang pingsan, ada tempat tertutup dari mata umum untuk dilakukan tindakan pertolongan P3K ketimbang ke ruang genset yang tersembunyi. Sama seperti kebutuhan toilet umum karna penumpang harus antri cukup lama untuk bus. mungkin hal ini bisa dipertimbangkan.

    • saya setuju semua ada salah petugas, tapi jangan lupa, 40 persen ada salah masyarakat, yang gampang terpengaruh budaya, sekarang lagi trend celana pendek, masyarakat Indonesia ikut-ikutan, berpakaianlah yang sopan, ketika timbul masalah, dengan baju yang tertutup laki-laki tidak akan cepat terangsang !

      • Bung Meny, kalau lelaki tidak mampu kontrol diri terangsang, sebaiknya itu lelaki dipasung saja, atau dimasukan ke rehabilitasi center / rumah sakit jiwa atau disunat sampai pangkal alat kelaminnya jadi lelaki itu tidak membahayakan masyarakat. lelaki seperti pantas untuk dianggap memiliki virus rabies yang berbahaya bagi masyarakat luas. Paham ?! 🙂

        Jangan salahkan orang lain dalam berpakaian kalau diri sendiri adalah BEJAT !

  2. jangan Wanita dijadikan alasan atau objek seksual..apapun itu apapun pakaiannya yg dikenakan, jika petugas punya aklak! dan moral..
    semua bisa diatasi, Sekarang masalahnya petugas transjakarta emang kebanyakan!..perlu diseleksi dengan tegas!..yang punya hati melayani..bukan yg otaknya jebot..sekarang saya dengar ada 6000 an orang..percuma kalo banyak2 tapi banyak nganggur dan kerjanya kayak gini..mohon pak Ahok..pecat semua yg melanggar dan tidak efektif

  3. petugas wanita diperlukan untuk menghindari kasus ini. setiap bus, ada sepasang petugas (pria dan wanita), bisa 2 pria dan 1 wanita. demikian juga di halte2nya, harus ada petugas wanitanya

    • Saya sering berwisata ke kota Varadero (Cuba) dimana bus kota dioperasikan oleh 2 orang: sopir (biasanya pria) yang mengemudi bus, dan kondektur (biasanya wanita) yang memungut uang dari penumpang.

  4. Seingat saja dulu Bang Ahok mau melatih petugas pelayanan umum agar bisa P3K. Apakah sudah dijalankan??? SOP jika penumpang asthma, epilepsi dll.
    Pasang CCTV didaerah yang kurang aman sehingga jika terjadi sesuatu mudah dibuktikan dan bagi penanggung jawab lapangan jangan asal bantah dulu!

  5. Mungkin bisa dicoba untuk bus khusus wanita seperti Commuter Line dan shelter khusus wanita. Di Jakarta memang wanita harus mendapat perhatian Pemerintah atas keselamatannya di ruang publik.

  6. Pak Gubernur, kalau boleh usul, pemprov DKI buka kelas kursus khusus untuk ilmu bela diri wanita yang standard saja pak. menghadapi pencopet. pemerkosa. rampok. penculik anak. Di tiap2 kecamatan. Ini sejalan dengan program bapak membuat transportasi umum jadi aman. selain perempuan bisa jaga diri, bisa juga jadi ” satpam extra ” untuk kejahatan2 yang banyak terjadi di ibukota ini. Kaum lelaki di Indonesia terlalu sering melecehkan wanita. karna lelaki di Indonesia bisa punya istri beberapa, bosan tinggal ganti lemari pakaian. sedang perempuan dianggap lemah – budak lelaki. Dengan perempuan dibikin kuat, kaum lelaki dapat lebih menghargai keberadaan perempuan dan menghormatinya 🙂 Bikin kelas ilmu bela diri buat perempuan ya pak ? hehehehe……

  7. selama hukum di negara ini masih bisa dibeli, mental bobrok sulit untuk di perbaiki. Tegakkan keadilan, beri hukuman yang tegas, adil, tanpa pandang bulu. baru kriminalitas dpt di tekan

  8. Benar kata ekston.Pekerja transjakarta setau saya gajinya sudah cukup tinggi,kalau mau hal spt itu beli aja apa susahnya jgn aji mumpung.soal hukuman kita serahkan pada kepolisian.Pada posisi HRD inilah yang perlu di tegaskan dan dari HRD kepada pekerja transjkt mengenai fungsi dan tugas mereka kepada masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here