Jokowi Konsentrasi ke Ciawi dan Sembilan “Baskom”

2
62

Ahok.Org – Setelah mengethaui kondisi Cisadane tidak mungkin menerima air dari Ciliwung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kini fokus dalam dua proyek besar. Proyek-proyek pembangunan tersebut diharapkannya dapat menanggulangi banjir yang selalu merendam di hampir seluruh wilayah Ibu Kota. Kemudian, apa saja dua megaproyek Pemprov DKI dalam mengurangi titik banjir?

Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum, memastikan untuk membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi. Jokowi yang ditemui pada Minggu (26/1/2014) kemarin mengatakan, kalau rencana pembangunan dua waduk itu telah berlangsung lama. Sehingga, Pemprov DKI Jakarta tinggal membebaskan lahannya serta Kementerian PU yang akan membangun waduknya.

Kedua waduk tersebut akan dibangun pada tahun 2015 dengan anggaran sekitar Rp 1,9 triliun dari APBN pos anggaran Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara Pemprov DKI yang melakukan pembebasan lahan pembangunan dua waduk yang akan dimulai pada tahun ini dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.

Rencana pembuatan Waduk Ciawi dan Sukamahi itu diputuskan seusai rapat koordinasi Kementerian PU, Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta di Posko Pantauan Ciliwung-Katulampa pada Senin (20/1/2014) lalu. Jokowi meyakini keberadaan dua waduk tersebut sangat penting untuk mengurangi debit air dari kawasan hulu yang kerap kali mengakibatkan banjir di Jakarta.

Dengan adanya waduk itu, aliran air dapat dibelokkan ke waduk dan dapat menjadi potensi sumber air baku di wilayah itu. Pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi diprediksi rampung pada 2018.

Sembilan waduk baru

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta memulai membangun sembilan waduk baru. Pembangunan itu akan penuh dibiayai oleh APBD DKI dan dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Rencananya, pembangunan dimulai pada Februari mendatang.

Lokasi penyebaran waduk, paling banyak terdapat di Jakarta Utara, Timur, dan Barat. Meski begitu, Jokowi memastikan, normalisasi waduk yang telah ada juga tetap rutin dikerjakan.

Di sisi lain, Jokowi juga mengklaim telah membebaskan lahan sembilan waduk itu. Sehingga, Pemprov DKI tinggal mengerjakan pembangunannya saja.

“Februari ini, bangun dua atau tiga dulu-lah, yang di Rorotan, Marunda, sama di Cengkareng,” kata Jokowi.

Pembangunan tiga waduk di awal pelaksanaan itu direncanakan rampung dalam jangka waktu satu tahun. Sementara penyelesaian seluruh waduk dalam jangka waktu dua tahun. Melalui pembangunan sembilan waduk, normalisasi waduk, serta pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi, Jokowi meyakini dapat mengurangi hingga 40 persen titik banjir.

“Yang penting, kita jangan masuk ke perencanaan terus, langsung ke pelaksanaan. Anggarannya juga saya enggak hafalin,” ujarnya.

Usulan Ahok

Pembangunan sembilan waduk sebagai alternatif penanggulangan banjir Ibu Kota ini disampaikan pertama kali oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok itu lebih meyakini pembangunan sembilan waduk lebih ampuh mengatasi banjir dibanding sodetan Ciliwung-Cisadane.

Basuki memprioritaskan pembangunan gorong-gorong dari Casablanca ke arah Kanal Banjir Timur (KBT). Kemudian, penambahan waduk-waduk di Jakarta sebagai penampung air hujan dan pembangunan waduk Ciawi. Waduk yang akan dibangun di Jakarta seperti di Cakung, Cilincing, Kali Tunjungan, Cengkareng, dan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Di Kali Tunjungan dekat tol, akan dibangun waduk seluas 90 hektar. Kemudian di Cengkareng, akan dibebaskan lahan untuk dibangun waduk seluas 120 hektar. Kemudian waduk yang dibangun di Cakung dan Cilincing seluas 20 hingga 50 hektar, serta 30 hektar pembangunan waduk di PIK.

Di samping itu, para pengembang yang melakukan reklamasi pantai juga diminta menjalankan kewajiban membuat pulau di atas lahan yang direklamasi. Karena ada aturan dalam Keputusan Presiden, pengembang harus membenahi daratan hasil reklamasi. Mereka (pengembang) akan mengalokasikan anggaran mereka untuk memenuhi kewajiban. Pemprov DKI juga akan membuat waduk di kawasan Halim Perdanakusuma dan Bumi Perkemahan Cibubur.

Pembangunan waduk Halim Perdanakusumah merupakan hasil kerjasama dengan TNI-AU. Nantinya, DKI hanya mengirimkan alat keruk atau dredger.

Mengapa pembangunan waduk menjadi prioritas? Sebab, ia telah melihat hasil positif dari normalisasi waduk Pluit dan Ria Rio. Basuki mengklaim normalisasi waduk Pluit telah dapat membebaskan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin dari banjir. Sedangkan normalisasi waduk Ria Rio berdampak positif untuk kawasan Pulomas dan Cempaka Putih.

“Nah, nantinya kita akan punya banyak “baskom” untuk menampung debit air dan air hujan yang berlebih,” kata Basuki. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. Pak JOKOWI dan Pak AHOK benar2 THE A TEAM & saling melengkapi.Pak JOKOWI dengan sisi HUMANISnya SABAR, KOMUNIKATIF NGAYOMI dan Pak AHOK yang KERAS demi menegakkan DISIPLIN dan dg ide2 BRILIANTnya.Gak bs ngebayangin klo Jakarta sampai telat dipimpin Bapak ber2 ini.Sejak PLUIT dikeruk teman saya yg tinggal disana rumahnya tdk kebanjiran lg.Paling2 didepan komplek sj yg tergenang klo hujan bsr ktny.Masih banyak cara untuk mencapai suatu tujuan, asal mau berfikir rasional, tdk malu bertanya pd yg ahli dan KREATIF mencari solusi.Dan ke2 Bapak ini sdh punya semua itu.Warga JAKARTA, kalian benar2 BERUNTUNG….saya doakan segera NAIK KELAS Pak! RI1 & RI2…

  2. kalau saya sih tidak lihat ada gunanya DKI urus 2 waduk di jabar tsb. 9 waduk luas + gorong2 diperbesar, jalan2 diberi saluran air, kompleks2 perumahan tidak boleh pagarnya menutupi got2 rumah dengan standard lebar got yang ditetapkan pemerintah, maka pasti sekali jakarta bebas banjir. tentu dengan catatan, warga tidak buang sampah sembarangan. membebaskan lahan di wilayah orang lain jauh lebih sulit daripada bikin waduk disana. ganti gubernur jabar, maka bisa ganti kebijakan juga atas penggunaan waduk tsb. kalau kemen PU pusat bertanggung jawab untuk bangun waduk tsb di jabar, biar mereka juga yang bebaskan lahan melalui pemda jabar. jadi tidak ada saling tuding nantinya. aneh saja… lahannya milik pemda jabar, tapi pemda DKI yang wira wiri bebasin lahan milik pemda lain. apa kata dunia ? 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here