Ini Yang Disampaikan SBY Kepada BTP Soal Pintu Air Manggarai

13
214

Ahok.Org – Menjadi perdebatan soal prosedur pembukaan pintu air manggarai disaat ketinggian air di Banjir Kanal Barat pada level mengkhawatirkan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama pada saat menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 tingkat Nasional di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat petang (7/2) kemarin, sempat berbincang dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal ini.

Menurut pria yang akrab dipanggil Ahok ini, SBY mengatakan kepadanya bahwa tidak pernah ada protap yang menyebutkan untuk membuka pintu air Manggarai harus lapor presiden.

“Saya bertemu dengan presiden, presiden SBY mengatakan tidak ada protap membuka pintu air Manggarai harus lapor kepadanya,” ujar Ahok.

“Tidak ada protap atau ijin, ini seolah-olah demi Istana tidak tenggelam (kebanjiran) maka rakyat yang dikorbankan/tenggelam”.

Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso (Bang Yos) seperti yang diberitakan RMOL mendukung langkah pemerintah DKI untuk membuka pintu air Manggarai jika memang harus dilakukan.

Yang saat itu dilakukan Bang Yos adalah memberitahu istana bukan meminta ijin kepada istana.

“Saya pernah melakukannya. Sebelum membuka pintu air, saya memberitahukan dulu pihak Istana agar tidak kaget,” ujar Bang Yos.

“Bukan minta izin, tapi hanya memberitahu sebagai bentuk etika”. [Sak]

13 COMMENTS

  1. Apapun tujuan pemberitahuan ke pihak istana di awal SEBELUM TINDAKAN DILAKUKAN, adalah disebut MINTA IJIN KE ISTANA 🙂

    Dalam hal permainan silat kata, Indonesia gitu loh pakarnya. hehehee… lihat saja di kalangan pemprov DKI pun, bahasa PNS sama. Minta ijin untuk berbicara pak Wagub. Minta ijin untuk berbicara Pak Gubernur ( padahal sedang rapat / diskusi ). terlalu protokoler & gaya feodal kekratonan Jogja. cuman tidak perlu datang sambil jinjit2 kaki mendekat kepada atasan. whew….

    • Saya kira ide pak Johan kurang tepat. Nantinya bisa membuat orang tergoda kembali menempati bantaran sungai. Bagaimana kalo dibikin “park connector” aja seperti di Singapura buat pejalan kaki and sepeda. Jadi kalo orang berangkat kerja naik sepeda bisa melalui jalan tersebut. Lebih cepat dan lebih aman serta mencegah orang menempati bantaran sungai.

  2. Ya sudah jelas sekarang. Gub / Wagub punya wewenang penuh kapan perintahkan buka Pintu Air Manggarai, tidak perlu minta izin atau pemberitahuan awal lagi. Presiden juga penuh pengertian, tdk akan korbankan rakyat banyak hanya demi istana jangan kebanjiran. Hati rakyat lega sekarang.

  3. Pemberitahuan ke Istana bukan berarti budaya saja tapi subtansinya supaya Istana siap-siap menghadapi banjir, itu langkah terpuji. ingat Istana pusat kantor komando Indonesia. Lain halnya dengan kata “minta ijin” bawahan wagub bila ingin bicara dgn wagub sebagai atasannya dlm setiap rapat yg kita lihat, kalau menurut sy itu bukan budaya feodal/kekeratonan tapi budaya militer, sama dengan kata “siap” bagi ajudan gub/wagub kalau ditanya gub/wagub, karena ajudan biasanya lulusan stpdn, ini juga budaya militer. Jadi mbak Grace, kalau mau dihilangkan, ya dari sumbernya dulu. Di Amrik juga kan ada juga kalau nggak salah “yes sir”, “no sir” iya kan? yg subtansinya sama juga.

    • Tenang itu Belinya kongkalikong Dinas Perhubungan dengan DPRD ,tendernya sah , DPRD kaga bakalan complain , yg ude komplain malah Pak AHOK , kasus ini mau di bawa ke kejaksaan dan KPK , Pak Ahok maunya beli busnya Mercedes , tapi dibeliin merk china kw 5 lagi ,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here