Ahok.Org – Pemerintah pusat diminta membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Selama ini, pemda merasa campur tangan pusat belum cukup membantu mengurai masalah. Tak jarang, sejumlah kebijakan pusat justru menghambat penyelesaian masalah di daerah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hambatan dari pemerintah pusat telah dirasakan oleh pemimpin Ibu Kota di era sebelumnya. Basuki menganggap pemerintah pusat sulit bersinergi dengan pemda sehingga penuntasan masalah di Jakarta tak jarang menjadi terkendala oleh rumitnya birokrasi.
Salah satu contohnya, kata Basuki, adalah saat Pemprov DKI Jakarta ingin membuat sodetan di Sungai Cisadane. Rencana itu akhirnya terhambat karena tak ada izin dari pemerintah pusat.
“Itu di Dinas PU (Pekerjaan Umum), kita ingin bantu buat sodetan agar air Cisadane mengalir ke Jakarta, tapi enggak dikasih. Kita coba pakai uang sendiri, tapi tetap enggak dikasih. Kan aneh, dulu Bang Yos (Sutiyoso) sampai ngeluh,” kata Basuki, dalam sebuah diskusi di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Banten Rano Karno juga menyampaikan hal serupa. Ia menyayangkan aturan pemerintah pusat yang sering menghambat pembangunan atau pemeliharaan aset di daerahnya.
Provinsi Banten, kata Rano, merupakan salah satu daerah yang relatif unik karena memiliki banyak situ dan waduk. Akan tetapi, Pemprov Banten tak memiliki wewenang untuk membangun dan memelihara seluruh situ dan waduk tersebut.
“Semuanya wewenang pusat. Jadi, pas Situ Gintung jebol, kita bingung ini tanggung jawab siapa? Kita mau pelihara saja enggak punya wewenang,” pungkasnya.
Basuki dan Rano hadir di Gedung DPD untuk memenuhi undangan diskusi dari Komite I untuk membahas usulan RUU Megapolitan. Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan sejumlah bupati/wali Kota dari sekitar Jabodetabek dan Cianjur.
Ada empat isu yang dibahas dalam diskusi itu, yakni isu sosial kependudukan dan degradasi lingkungan, isu tata air dan banjir, isu transportasi, dan isu kelembagaan yang lemah. Diharapkan, hasil diskusi akan mematangkan rencana tentang UU Megapolitan agar pembangunan berjalan dengan penuh sinergi antara satu daerah dan daerah di sekitarnya.[Kompas.com]
pemerintah pusat, qq Depdagri ?
KADIS nya diganti lagi aja. dari tgl 14 gak ada video pemprovnya. transparansinya dah gak ada lagi.
Bang….Vedeonya tolong di upload lagi dong,,,,kangen dengan aksinya AHOK….salam dari makassar.
iya sabar yaa, kalau koneksi inetnya ngga tersendat2 lagi pasti langsung tayang kok
Sak yg di belitung juga donk upload
PRESIDENNYA MESTI DI GANTI ,ITU SOLUSINYA!!
ya betul
ya seperti yg sudah sy katakan sebelumnya, bahwa kalau atasan/pemimpin nya jujur dan mau serta berniat membangun bangsanya, ya pasti bawahannya mengikuti.
Karena prinsipnya adalah : Tidak akan seseorang atau bangsa lain meremehkan pemimpin atau bangsa kalau pemimpin atau bangsa tersebut mampu memegang amanah dan memiliki prinsip jujur serta ingin memajukan bangsanya.
JADI INI KEMBALI KE KITA SEBAGAI WARGA NEGARA.
mau disegani oleh orang lain atau bangsa lain karena pemimpin atau bangsa ini memiliki prinsip jujur serta memajukan warga negaranya, ATAU dilecehkan orang lain atau bangsa lain karena kita tidak memiliki PRINSIP TERSEBUT.
HIDUP TUH HARUS BERASA CUKUP dalam arti BERSYUKUR. sehingga KESERAKAHAN akan jauh dari diri kita.
paraaah neeeh youtube ga ada update lagi 🙁
udah mulai di update mas, ini ada masalah soal koneksi yang tersendat di balaikota