Jokowi Akui Ada Indikasi Penyimpangan Pengadaan Bus

5
77

Ahok.Org Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengakui adanya indikasi penyimpangan dalam pengadaan bus Transjakarta. Dirinya juga belum mau mengumumkan hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat lantaran hal ini masih didalami Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Indikasi penyimpangan ada, tapi saya tidak mau mendahului penyelidikan dari BPKP,” kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (3/3).

Indikasi tersebut muncul setelah dari hasil investigasi menemukan adanya kerusakan pada beberapa komponen bus yang baru dibeli tersebut.

Dikatakan Jokowi, pihaknya tidak ingin terburu-buru untuk menyimpulkan hasil investigasi. Sehingga pihaknya meminta bantuan kepada BPKP untuk melakukan audit kembali. “Sekarang itu baru dikerjakan oleh BPKP. Kalau saya satu-satu, BPKP itu rampung dulu. Sebelum rampung, saya belum mau berkomentar,” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi juga mengaku siap dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kerusakan bus Transjakarta baru. Terlebih, pembelian 310 bus Transjakarta dan 346 bus sedang untuk bus kota terintegrasi busway (BKTB) itu terjadinya saat kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengancam tidak akan merampungkan pembelian bus Transjakarta bermerk Ankai tersebut. Saat ini, tambah Basuki, pihaknya baru membayar uang muka sebesar 20 persen.

“Apabila pihak importir atau agen tunggal pemegang merek (ATPM), PT San Abadi, tetap bersikeras menagih pembayaran, Pemprov DKI tidak akan tinggal diam,” tandas Basuki.[Beritajakarta]

5 COMMENTS

  1. Pak JB

    Sepertinya kekeliruan pertama

    1.Bahan bakar Trans J ,diarahkan ke Gas
    sehingga merk 2 yg branded .seperti
    Volvo atau Mercedez atau Scania
    tidak dapat masuk dalam kategori tsb

    karena merk merk branded sulit untuk “digoreng” alias di korupsi karena semua sudah jelas

    2.
    Trans J sekarang sekaan akan diarahkan dr MFR C . pertanyaannya kenapa tidak melanjutkan dengan produk yg dulu kalau tidak salah MFR K

    sepertinya jawabannya : karena kalau pakai mfr K dan oleh Pemprov baru ditawar 25 % dan bisa disanggupi.maka kan akan ketahuan belangnya oknum2 pejabat di masa lalu

    sehingga diganti MFR dr C ,seakan akan produk baru dan belum ada pembandingnya

    Selain menjadi aman karena bahan bakarnya Gas dan juga tidak dapat dibandingkan dengan produk yg lama

    Pihak pihak YG lama aman dan pihak pihak yang baru lebih mempunyai kesempatan untuk bermain

    3.
    Station bahan bakar Gas belum siap
    jadi juga menguntungkan pihak pihak yang ingin bermain

    dengan demikian bisa saja
    pengadaan 100 units tapi karena station tidak siap mnaka cuma diopersaikan 75 %
    kan lumayan 25 % tidak usah operasi (tidak ada beban biaya) tapi perhitungan pendapatan tetap dari 100 %

    mulanya tidaklah heran kalau dengar dengar GPS mau dipasang gak bisa bisa

    Sharing idea solusinya

    A.Untuk procurement
    1.Dibuka Tender untuk merk qty 1000 Volvo type ….. silahkan para suppliers ikut
    2.Dibuka tender Merk 1000 mercedes Type :…………para suppliers ikut

    note;
    sehingga Trans J menggunakan beberapa Merk dan secara alamiah akan berkompetesi setelah digunakan yang pada akhirnya akan tampak untuk pengadaan Nextnya Merk mana yang lebih effisien

    3.
    Dinas tidak boleh ikut campur procurement harus dibawah Wagub atau Gubernur

    4.
    Semua pejabat pejabat yang terindikasi memungkinakan menjadi resistensi atau sabotage ,digeser

    5.
    memasukan auditor indpenedent dan pengawas yang mempunyai kompetensi dan power serta mengerti hukum dan tehnik ke UPT Trans jakarta

    6.
    Memasukan dan menyebarkan tenaga ahli (intelijen)untuk mendeteksi dan mengantisipasi sabotage sabotage lanjutan
    dan ini sepertinya sangat mungkin akan berlangsung lagi dengan model yang macem macem

    Karena kemungkinan sekali ada pihak pihak yang sedang mengalami “Sakral maut ” dengan posisinya

    a.Mogok lagi
    b.Kecelakaan
    c.Jumlah yg beroperasi mengurang drastis
    d.Kelangkaan petugas di lapangan
    e.halte halte rusak
    f.JPO Rusak
    g.Intimidasi ke para awak bus
    h.Bus bus akan banyak yg rusak
    i.Bus bus akan banyak yg di kanibal
    j.station bahan bakar rusak
    k.penertiban penertiban selama ini mandeg

    dll

    7.
    Dilakukan investigasi atas pejabat2 yang diperkirakan menjadi Oknum dan dipastikan bahwa mereka benar oknum

    baracuda siap untuk membantu kemajuan DKI

  2. Hahaha….leadership style preman Ahok mulai memetik hasil dari jebakan batman bawahannya….mulai dari masalah penyediaan busway, nanti masalah lain menyusul yg lebih berat setelah Ahok ditinggal sendirian oleh Jokowi….

    • Ah Kalo pak Basuki yg memegang kendali 100% sudah barang tentu beliau akan memasukan semua barang-barang dan jasa yang akan di pergunakan/dibeli oleh Pemprov DKI ke e-katalog, sehingga bisa langsung beli tanpa perlu Tender-tender yang rawan penyimpangan.
      Jika semua sudah di e-katalog kan maka gigit jari lah semua tikus-tikus yang suka bermain di Tender yang berbau busuk tersebut….
      Be Positive much Better

  3. tender2an tidak akan menghasilkan barang yang bermutu. seperti kata Pak Ahok, kenapa tidak beli Mercy ato Scania saja? saya lebih setuju belanja langsung dari pada tender2an yang tidak jelas, sandiwara semuanya, mutu tidak jelas.

    Ada harga ada mutu, untuk apa tender2an cari harga termurah? you pay cheap, you get cheap/cheat.

  4. Sebaiknya sumpah jabatann bawahan pak BTP-Ahok diganti dgn perjanjian integritas, bila terkait dan terbukti korupsi, hak pensiun hilang dan vonis hukum pidana tipikor ditambah hukum cambuk yg bermartabat diterapkan! Kalo tdk berani silakan pensiun dini….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here