Basuki: Tarif Transjakarta Ideal Rp 6.000

14
192

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa salah satu tujuan pendirian PT Transportasi Jakarta adalah memperbaiki layanan bus transjakarta menjadi lebih profesional, menguntungkan, dan tak terlalu bergantung pada subsidi yang diberikan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

“Jadi nanti bisa dihitung berapa tiket yang wajar (untuk masyarakat) tapi tetap bisa bikin untung tanpa harus menerima subsidi,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Basuki memprediksi, tiket transjakarta yang ideal untuk saat ini berada dalam kisaran Rp 6.000. Tarif ini memungkinkan pengelola memberikan mutu layanan yang lebih baik. Selain itu, Basuki juga mengatakan, keberadaan PT Transportasi Jakarta mempercepat proses pengintegrasian tiket antara bus transjakarta dengan bus lain, maupun antara bus transjakarta dengan layanan kereta rel listrik (KRL).

“Kalau Rp 6.000, artinya Rp 12.000 per hari. Tapi dengan tarif itu, penumpang akan bisa naik bus apa saja dan bisa digabung juga dengan layanan kereta api. Makanya yang menghitung begini harus kalangan profesional. Karena itu kita rekrut orang bank dan juga orang kereta api, dalam rangka menyatukan kereta api dan bus,” jelasnya.

Apabila nantinya tak ada lagi subsidi untuk layanan bus transjakarta, lanjut Basuki, maka Pemprov DKI bisa fokus meningkatkan pelayanan bus wisata. Basuki mengutarakan, ia ingin agar bus wisata tidak hanya menjadi alat transportasi pariwisata, tetapi juga transportasi jarak dekat untuk kawasan tengah kota.

“Itu akan membantu orang untuk jarak yang dekat. Misal dia berkantor di Medan Merdeka Barat, kalau mau ke Bundaran HI tinggal naik bus wisata saja yang gratis,” tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, layanan transjakarta resmi berganti status menjadi perseroan terbatas (PT), per 27 Maret 2014. Peresmian perusahaan sendiri ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Samadi, di Balaikota Jakarta.

Pemprov DKI akan memiliki saham sebesar 99 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Jakpro. Untuk modal awal, PT Transportasi Jakarta akan diberi suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun. [Kompas.com]

14 COMMENTS

  1. Jebret…kalau untuk kemajuan transportasi perkotaan Jakarta, kenapa harus keberatan!? Bikin antar kedatangan bus 15menit sekali, ini pt. TJ cuma penggembira doang pake duit negara…coba atur pake GPS tiap buz nya…korodor 12 Pluit-Tg.Priok masak cuma maksimal total yg operasi cuma 15an bus…orang mau kerja juga susah atur jam nya hampir 30-45menit di jam sibuk…benahin dulu dah

  2. subsidi = penerima-bantuan = pengemis…sampai kapan..?????
    Rp.6.000 dah lumayan murah pak ahok, jangan didik masyarakat dengan sering memberi subsidi…
    lama-lama jadi goblok masyarakatnya.. piss…

  3. Dengan pelayanan seperti sekarang itu mah keterlaluan, kereta api commuter aja bisa murah kok….ini kan pinter-pinter mengolah subsidinya aja….yg bodoh jgn dioelihara!

  4. Ahok skrg mencla mencle…dulu bilang untuk kurangi kemacetan perlu busway murah…skrg krn mau kejar target PAD 2014 Rp100 triliun, tiket busway dinaikin…apa engga cukup dari PBB yg sdh naik hampir 200%…???

    • Hei Tolol, kalo ente merasa selalu keberatan dan anti dengan segala macam action dari Om Wagub, ngapain ente masuk ke website ini ??? Pergi sono, mending ke laut aja elu dasar goblok !!!

  5. 6000 rupiah… dari kompleks rmh ke tempat kerja… nd ada feeder dr kompleks ke halte busway. gak perlu ada metromini kopami mikrolet kwk … semuanya terintegrasi… lumayan murah. emang perlu ditata kotanya…daerah perumahan, pasar, perkantoran, perumahan rumah susun. Jdny org tdk perlu gonta-ganti angkot yg bikin mahal ongkos per hari.

    • kalo tarifnya Rp.6.000 dan terintegrasi (dari komplek ke busway) boleh dibilang murah. tapi kalo feeder yg dari komplek tetap saja pakai mikrolet ataupun metromini yg kondisinya amburadul(karatan,kotor,ugal-ugalan) saya rasa yg biasa naik mobil pribadi ke kantor/tempat usaha masih berpikir 2 x untuk naik mikrolet/metromini yg jelek kondisinya. contoh aja pak Ahok kalo dari komplek pantai mutiara naik mikrolet/metromini yg jelek begitu mana mau sih. ya sudah akhirnya daripada begitu akhirnya orang sekalian aja bawa mobil pribadinya. karena yg dibutuhkan itu aman,kenyamanan,kebersihan,efisien waktunya. trotoar juga dibenahi. halte bus misalnya ber AC. terimakasih. kalo rugi/impas di transjakarta ya mungkin perlu diperhitungkan dengan Subsidi yg bisa dikurangi oleh pusat. terimakasih

  6. Tarif BTJ mau naik?
    wah..menurut saya bukan cara yang baik untuk mengatasi kemacetan di Jakarta
    Karena, BTJ nya harus benar benar tepat waktu (bisa di prediksi) dan benar benar berjalan dengan baik (kenyamanan, kepastian waktu) sehingga SEMUA PEMAKAI KENDARAAN PRIBADI benar benar MEMILIH bis Transjakarta untuk transportasi.
    Jika hal tsb sudah dicapai, barulah PT Transjakarta memikirkan agar tidak terlalu banyak subsidi dan kemudian memikirkan keuntungan.
    Jika harga tiket naik..(memang benar masyarakat tetap naik BTJ tetapi mulai berhitung) hasilnya..KEMACETAN tidak terselesaikan.

    Menurut saya, buat dahulu steril jalur BTJ, siapkan bis yang baik (nyaman & aman, aircon berfungsi, dsb) dan perhatikan PERPINDAHAN pemakai kendaraan pribadi apakah mulai berkurang..
    Jadi bukan memikirkan apakah subsidi atau tidak..jika memang anggaran cukup mengapa untuk 3 tahun kedepan tetap disubsidi.
    Usulan lain adalah: gunakan sistim kartu yang bukan dari bank tertentu (contoh MRT di Singapur…contek aja sistim mereka) Mis: beli ketengan 5000 waktu kartu dikembalikan dapat 2000..jika orang tsb menggunakan BTJ misalnya lebih dari 15 km, maka saat tiket dikembalikan hanya mendapat 1000..
    Tetapi jika pelanggan membeli langsung mis 100rb maka meskipun dia menempuh perjalanan jauh..hanya dikenakan 3000..
    Kenapa ngga jiplak aja sitim MRT Singapur? atau beli license software mereka?

    Maju Terus Jakarta Baru

  7. Halo pak Ahok. Bp tinggal terbitin Kartu Bus TransJakarta prabayar rp150.000 – rp200.000/bulan seperti kayak di luar negeri untuk pergi pulang unlimited selama 1 bulan penuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here