Ubah Sistem SMANU MHT, BTP: Nggak Mau Lagi Masuk NEM Tinggi

20
406

Ahok.Org – Pemprov DKI berencana mengubah sistem penerimaan SMAN Unggulan Mohammad Husni Thamrin (SMANU MHT), yang berlokasi di Jalan Bambu Wulung, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Sehingga sekolah asrama itu dapat menerima siswa keluarga miskin, meski dengan nilai Ujian Nasional (UN) pas-pasan.

“Rencananya kita mau coba ubah SMAN Unggulan MHT. Jadi kita nggak mau lagi masuk sekolah tersebut melalui tes nilai NEM (UN) tertinggi, nanti orang kaya saja yang masuk,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Sebab menurut Ahok, sistem penerimaan siswa seperti itu tidak adil. Khususnya bagi siswa keluarga kurang mampu. Sebab, tingkatan IQ siswa dari keluarga kaya dengan siswa dari keluarga miskin terkadang berbeda.

Hal itu, lanjut Ahok, berdasarkan anggapan bahwa siswa kalangan keluarga mampu mendapatkan gizi cukup dan memiliki akses peluang belajar tinggi. Dibandingkan dengan siswa dari keluarga tidak mampu.

“Misalnya di Johar Baru, rumah 1 meter persegi ditinggalin 17 orang. Gimana mau belajar? Pas emak bapaknya mau pacaran, anaknya diusir keluar rumah,” ujar Ahok.

Bangun Sekolah Asrama

Selain itu, Pemprov DKI juga rencananya akan memperbanyak pembangunan sekolah asrama. Khususnya di kawasan Tangerang dan wilayah di luar Jakarta.

Sekolah asrama tersebut rencananya khusus untuk calon peserta didik dari keluarga miskin yang biaya kebutuhan sekolah nantinya ditangung Pemprov DKI. “Makanya, selain kita taruh di sekolah MHT, kita perlu bangun di Tangerang atau luar Jakarta.”

“Ini yang mau kita ciptakan untuk menolong anak-anak yang tinggal di pemukiman padat, yang tidak punya masa depan. Dinas Pendidikan akan hitung dulu. Dan SMANU MHT akan diujicoba tahun ini bisa nggak tes seperti itu atau tidak,” papar Ahok.

SMANU MHT diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada Juli 2009 silam dan diperuntukkan bagi para calon siswa dengan kemampuan IQ minimal 120, lulus tes akademik dan tes psikologi.

Sekolah asrama itu juga merupakan sekolah yang dirancang khusus dengam berbasis penguatan mata pelajaran hard science. Seperti matematika, fisika, kimia dan biologi, dengan beban belajar rintisan sistem SKS (Satuan Kredit Semester).

Selain itu, sekolah ini juga menerapkan kurikulum Cambridge dalam rangka persiapan sertifikasi Internasional. [Liputan6.com]

20 COMMENTS

  1. Pak tolong semua proyek diperhatiin. program bus sdh terjadi karatan. sekarang jembatan tanah abang. kontraktor di cari yg benar2 berkualitas. nanti jgn sampai ada lagi kasus rumah susun atau rsud yang ambruk di akan datang. pasti anda berdualah yg akan disalahkan. anda berdua itu banyak musuhnya.

  2. sekolah kalau unggulan namanya yah terima yang IQ encer, kalau mau buat sekolah untuk semua yah sekolah umum + asrama pak ahok, mana bisa yg sekolah khusus unggulan otak encer digabung dengan yg gak encer IQ nya, yah walau bisa masuk sekolah ntar terima pelajaran nya yah gak terkejar juga, lebih baik buat aja sekolah rakyat berasrama umum buat yang tak mampu atau kurang mampu ntar kalau terseleksi alam otaknya memenuhi yah kasih beasiswa untuk sekolah di sekolah bagus agar otaknya lebih terpakai buat masa depan bangsa seperti habibie dulu

    • btw, sekolah negeri itu karena ada subsidi dari pemerintah sebaiknya buat umum saja penerimaan siswa nya bukan dipilah2 berdasar otaknya, karena sudah ada sistem beasiswa seharusnya kalau cara ngajar dan gurunya benar kan bisa ketahuan mana iq yg bagus sehingga bisa di kasih beasiswa ke sekolah yang unggul

  3. Bagus juga inisiatifnya,Pak Ahok 🙂 dg diberi kesempatan yg sama luas,anak2 dari kalangan yg krg beruntung pst akan tumbuh daya saingnya yg mana hal itu sgt pntg u/meningkatkan mutu dirinya.Sy sgt bersyukur kita dianugerahi pemimpin yg begitu dalam kepeduliannya pd rakyat. Indah lahirnya sekaligus mulia batinnya.Mari kita dukung pemimpin yg spt ini dg apapun yg kt bisa,stdknya dg doa,smg terwujud seluruh harapan dan cita2nya bagi kesejahteraan bangsanya,amin3. Sumonggo kiti sedoyo menggalih ingkang sae2 kemawon,pkr yg positif2 sj,biar Tuhan memberikan yg baik2 pula krn prasangka kt padaNYA yg selalu baik 🙂

  4. semua sekolah hrs bisa sama dgn kwalitas guru yg sama,juga jam masuk sekolah perlu diubah agar anak2 tdk tersiksa,rayonisasi agar tdk terjadi sekolah ada disebelah rumah tetapi tdk bisa masuk karena diskriminasi,kurikulum sekolah sebaiknya dibuat yg menyenangkan tdk membuat siswa stres dsgn setiap pelajaran harus les,threeout dll.

  5. anak orkay makan makanan bergizi berprotein, gimana dibandingkan sama anak orang miskin yg makan kurang bergizi.

    Buat sukses ga cuma pake IQ aja, EQ & SQ juga perlu.

  6. Pak Ahok kok lagi2 punya ide diskriminasi sih ? kaya miskin kan yang buat Tuhan bukan kecanggihan si ortu cari duit. biar bapaknya kaya raya 7 turunan kalau anaknya malas belajar, otaknya IQ jongkok, nga akan bisa masuk sekolah unggulan. Sebaliknya, bila ortu-nya miskin tapi anaknya dianugerahi Tuhan otak pinter dan rajin belajar, ya pasti bisa masuk sekolah unggulan. soal apakah anak tsb sanggup bayar uang sekolahnya dll, barulah pemerintah campur tangan. jangan tiap 5 tahun terus menerus warga diobrak abrik sistem pendidikannya. namanya dari SMA jadi SMU lalu kembali SMAN, dsb. kalau anak miskin dengan otak pas2an di kasih masuk, akan jadi virus yang menghancurkan anak2 lainnya. ibarat nila setitik hancur susu sebelanga. anak yang otak pas2an, MISKIN LAGI, HIDUP LAGI, mau bergaya dan bersosial dengan anak2 mampu. akhirnya anak miskin itu bikin tindak kriminal deh.

    Pak Ahok lupa ya ? kejahatan utama di Jakarta ini adalah orang miskin slalu berusaha memeras orang kaya. supir / pembantu merampok majikannya lah. penculikan anak dengan minta uang tebusan. naik motor butut tahun kuda gigit besi tiba2 nyelonong ke depan mobil bagus lalu berhenti mendadak kemudian pura2 menjatuhkan diri seolah2 ditabrak dengan mobil yang dibelakangnya. lalu datanglah pemotor lain ngajak perang mulut. skenario basi tapi terus berulang kali terjadi karna Gubernur dan Polisi tak mampu melindungi warga dari usaha pemerasan tsb. saya pernah hampir jadi korban, pemotor itu nyelonong masuk ke depan mobil saya lalu menjatuhkan diri ke aspal. tapi jarak mobil saya dengan motor tsb cukup jauh sehingga tidak mungkin saya yang jadi biang keladi si pemotor jatuh tertabrak. si pemotor pelototin saya, frustasi jebakannya tidak kena ke saya, lalu ia segera naik lagi ke motor terus menghilang di keramaian macet. Kalau saya punya ilmu pencabut nyawa, udah saya bikin mati di tempat deh tuh si pemotor butut. Jakarta akan terasa lebih baik tanpa kehadiran orang2 penjahat seperti itu 🙂

    • betul…betul…betul… hanya agar keliatan berpihak kpd orang miskin, ide awal membuat sekolah unggulan khusus anak2, miskin atau kaya, yg ber-IQ min 120, diacak-acak…. ampun deh….

  7. Hebaaat idenya. Tapi Goblok aja pelaksanaannya dan PENIPUAN terhadap orang tua murid yang sudah dan sedang memasukkan anaknya ke MHT karena percaya terhadap visi misi yang Pemda DKI sampaikan. Bisa saja Ahok berkilah macam-macam. Perlu perencanaan untuk pelaksanaan segala sesuatunya, sama seperti halnya kurikulum 2013 yang geblek. Sebenarnya dengan kondisi apapun, tidak ada perencanaan yang paling baik. Yang tidak ada di Indonesia adalah menjalankan suatu hal yang baik dengan konsisten. Perubahan seolah-olah baik. Tapi sebenarnya kebanyakan hanya egoisme pribadi dulu yang dikedepankan.

    Silakan saja seenak udelnya melakukan apa yang ingin dilakukan karena SEOLAH-OLAH milik GUE… 🙂

    Salam,
    Chilmar

  8. Daripada bangun 1 sekolah berasrama lebih baik bangun 10 perpustakaan kecil. Sekolah berasrama selain butuh biaya besar utk pembangunan dan pemeliharaannya juga rawan korupsi dan pelecehan entah dari sesama murid, guru ataupun pengurus/petugas di sekolah/asrama.

    Sebaliknya perpustakaan selain biaya yg lebih sedikit bisa dinikmati murid2, ortu, anak2 dan umum. Buat aja yg kecil (spy bisa dibangun di beberapa tempat), bersih, sarana yg memadai seperti meja2 utk belajar sendiri, meja2 besar utk banyak org membaca, ruang2 utk study group, komputer2, buku2 pengetahuan dan hiburan, dst.

  9. Mustinya setiap langkah itu dihitung untung ruginya dulu sebab utk MHT ini konsep awalnya adalah utk menciptakan sekolah unggulan di dki dengan misi utamanya adalah mencetak juara2 olimpiade baik nasional dan international shg bisa mengharumkan bangsa dan dki khususnya.
    Ide Pak Ahok bagus banget namun hal ini kalau melihat dari konsep awal dari pendirian sekolah SMANU MHT ssh melenceng jauh sehingga akan sangat mengecewakan ortu yg sdh menyekolahkan anak di MHT yg mengharapkan pendidikan terbaik buat anaknya sebab kalau sekolah swasta dgn kualitas sepwrti MHT akan berbiaya sangat mahal.
    Menurut hemat saya sebaiknya tidak dilihat dari kaya miskin sebab anak pintar blm tentu dari keluarga kaya dan ini sdh proven lho.
    Utk penerimaan Siswa karena sistem di MHT yg sangat berat krn memakai 3 kurikulum yaitu : Kurnas , Olimpiade dan cambridge , sy yakin hanya anak2 yang sangat cerdas saja yg mampu menyelesaikan dgn ba
    ik.
    Atas dasar hal tsb diatas saya menyarankan kepada Pak Ahok mohon tidak merubah secara drastis sistem yg sdh bagus tp kalau diperbaiki monggo dimana kalau dirasa ada yang kurang spt mulai tahun ini sdh 40 % siswa SMANU MHT berasal dari orang yg tidak mampu namun syarat utama tetap harus dilalui.
    terimakasih atas perhatiannya
    Salam
    Trirachmanto Isbudi D

  10. Ayo dihadiri SMANU M.H. Thamrin Olympiad and Cup : tociv.com
    (Pada tanggal 21-26 April 2014), Band penutup : NIDJI

    Video trailernya bisa dilihat di : bit.ly/thamrinolymcup2

    Salam, Chilmar

  11. Pak Ahok Yth.:
    Kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada calon siswa SMANU MHT yang kurang mampu. Semoga niat baik dan rencana tersebut diberkati Tuhan.

    Berikut ini saya sampaikan usulan perbaikan persyaratan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMANU MH Thamrin untuk Tahun Pelajaran 2014/2015.

    A. Penyederhanaan Persyaratan Pendaftaran bagi calon peserta didik baru dengan menghapuskan persyaratan nilai minimal untuk pelajaran Bahasa Inggris, Matematika dan IPA, dengan alasan dan berdasarkan pada :

    1.Berdasarkan UUD 45 Bab XIII Pasal 31 ayat 1 s/d 5 tentang persamaan hak bagi setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan.

    2.Berdasarkan Keputusan MK nomor 5/PUU-X/2012 tentang penghapusan dasar hukum RSBI demi keadilan bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan.

    3.Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui Perda nomor 8 tahun 2006 Pasal 16 h tentang kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga masyarakat untuk memperoleh pendidikan dan Peraturan Gubernur tentang Program Wajib Belajar 12 tahun.

    4.Menerapkan sistem seleksi peserta didik baru dengan mengambil format Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) UI, ITB, IPB, UGM, UNAIR, ITS, UNDIP, dll, dimana persyaratan pendaftaran yang diperlukan untuk dapat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri tersebut hanya memerlukan surat tanda tamat belajar (STTB/Ijazah)) SMA dan Ijazah Lulus UN, dan TIDAK MEMERLUKAN NILAI RAPOR.

    Persyaratan nilai rapor semestinya hanya diperuntukkan bagi calon peserta didik yang akan diterima melalui Jalur Prestasi (kalau di Perguruan Tinggi Negeri disebut Jalur PMDK), sedangkan untuk calon peserta didik yang akan diterima melalui Jalur Lokal dan Jalur Umum tidak perlu mempersyaratkan nilai rapor, cukup dengan kelengkapan Ijazah SMP dan Ijazah Lulus UN (sebagaimana diterapkan dalam SNMPTN).

    Dengan demikian, SMANU MH Thamrin akan mendapatkan calon peserta didik yang sangat bervariasi yang secara otomatis akan memperkaya in-take, mutu dan proses KBM.

    5.SMANU MH Thamrin harus mampu mencari bakat terpendam dari calon siswa dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak Indonesia khususnya warga Jakarta untuk bisa mengikuti SELEKSI PESERTA DIDIK BARU tanpa persyaratan pendaftaran yang rumit, YANG PENTING CALON SISWA HARUS LULUS TES POTENSI AKADEMIK, TOEFL Prediction Test dan Psiko-Tes YANG DILAKUKAN OLEH SMANU MHT / DIKNAS, karena mungkin saja anak-anak tersebut tidak berprestasi di sekolah SMP karena infrastruktur yang tidak mendukung tetapi mereka memiliki bakat luar biasa di bidang Matematika, Science atau bidang lainnya. Sebagai contoh, Prof. Johannes Surya berhasil menemukan siswa dari pedalaman Irian Jaya yang memiliki bakat yang luar biasa kemudian diberikan pelatihan yang baik dan akhirnya dapat memenangkan Medali Emas Olimpoiade Fisika Internasional tingkat Dunia yang diselenggarakan di Polandia. Demikian juga dengan Albert Einstein sang ahli Fisika yang tidak tamat SMP.

    Mari kita selalu mengingat pesan dari Albert Einstein yang mengatakan bahwa “Keberhasilan itu sangat ditentukan oleh faktor KETEKUNAN (99%)dan faktor IQ (1%)”.

    6.Setiap sekolah SMP Negeri maupun Swasta menerapkan standar penilaian yang berbeda-beda dengan kurikulum yang berbeda-beda (KTSP / Cambridge / Singapore / Internasional, dll) dengan kualitas serta kompetensi guru yang berbeda-beda. Persentase ketuntasan untuk setiap sekolah sangat berbeda satu dengan lainnya, khususnya antara sekolah SMP Negeri yang menerapkan Kurikulum KTSP untuk pelajaran Matematika dan IPA umumnya memberikan nilai KKM antara 7,5 s/d 8 sedangkan SMP Swasta yang memakai Kurikulum Cambridge / Singapore / Internasional umumnya memberikan nilai KKM untuk pelajaran Matematika dan IPA (Science) antara 5,0 s/d 6,5, sehingga persyaratan pendaftaran dengan nilai minimal 7,6 sebagaimana dipersyaratkan pada PPDB Tahun lalu untuk Bahasa Inggris, Matematika dan IPA menjadi kurang tepat.

    B. Tes Potensi Akademik (TPA):
    1.TOEFL Prediction Test
    Calon peserta didik wajib mengikuti TOEFL Prediction Test – Paper Base. SMANU MH Thamrin dapat bekerjasama dengan lembaga kursus seperti Lembaga Bahasa Internasional Universitas Indonesia (LBI-UI) Depok, LIA, EF, ILP, TBI, Wallstreet. Calon peserta didik yang dapat dinyatakan lulus Tes Potensi Akademik yaitu calon peserta didik yang dapat mencapai skor TOEFL Prediction Test minimal sebesar 400. Hal ini diperlukan karena SMANU MH Thamrin mempelajari Kurikulum KTSP dan Cambridge. Kurikulum KTSP yang di sekolah SMA Reguler dipelajari selama 3 tahun sementara di SMANU dipelajari hanya dalam 2 semester (1 tahun). Pada Semester 3 s/d 5 siswa SMANU MHT belajar Kurikulum Cambridge sehingga sangat memerlukan pengetahuan bahasa Inggris yang baik. Pada Semester 6 siswa dipersiapkan untuk Ujian Nasional.

    2.Tes Potensi Akademik (Bahasa Inggris, Matematika dan Science)
    Calon peserta didik wajib mengikuti Tes Bahasa Inggris, Matematika dan Science dengan materi tes yang disusun oleh Tim yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Calon peserta didik yang dinyatakan lulus seleksi awal adalah calon peserta didik yang memperoleh nilai TPA untuk Bahasa Inggris, Matematika dan Science minimal 7,0 (tujuh koma nol).

    3.Melakukan pemeringkatan calon peserta didik berdasarkan pencapaian Nilai Akhir Tes Potensi Akademik (NATPA)

    Nilai Akhir Tes Potensi Akademik (NATPA) calon peserta didik didapatkan dari 70% dari NTPA sebagai indikator keberhasilan lulus tes masuk yang diadakan sekolah dan ditambah 30% dari nilai rata-rata Ujian Nasional SMP sebagai indikator nilai kelulusan dari SMP.

    Nilai Tes Potensi Akademik (NTPA) = [(NBING+NMAT+NIPA) : 3] x 70%

    Nilai Rata-Rata Ujian Nasional SMP (NRUN-SMP) x 30%

    Sehingga,

    Nilai Akhir Tes Potensi Akademik (NATPA) = 70% (NTPA) + 30% (NRUNSMP)

    4.Melakukan seleksi PPDB sebanayak 2 (dua) atau 3 (tiga) gelombang bilamana kuota PPDB belum tercapai.

    C. Psiko-test sangat diperlukan untuk :
    1.Mendapatkan calon peserta didik yang memiliki Daya Tahan Tubuh Moral, Fisik, Mental dan Spiritual yang baik dalam mengikuti pelajaran dengan beban yang maksimal secara berkelanjutan setiap hari selama belajar di SMANU MHT.
    2.Mengetahui Minat dan Bakat Siswa secara lebih dini.
    3. Mengetahui kesiapan mental, sikap dan perilaku calon peserta didik yang akan tinggal di asrama siswa untuk masa 3 (tiga) tahun selama menempuh pendidikan di SMANU MHT.

    Demikian hal ini kami sampaikan dan besar harapan kami kiranya dengan penyempurnaan Persyaratan PPDB SMANU MH Thamrin Tahun Pelajaran 2014/2015 ini maka kita akan mendapatkan calon peserta didik baru yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sehingga prestasi siswa SMANU MH Thamrin dapat lebih ditingkatkan.

    GBU,
    Jan Silitonga

  12. pak, ane sekolah di mht. curhat dikit deh pengalaman belajar di sana

    ane angkatan 5, kebetulan ada jalur buat yang kurang mampu, jadi ane termasuk anak yang kurang mampu dan diterima di sana. tentu dapat beasiswa dari pemerintah.

    masalah pertama, anak dengan IQ pas2an, bahkan kurang diperbolehkan sekolah disini. pikir lebih lanjut pak. taukan di sini ada 3 kurikulum. materi kurikulum nasional yang 3 tahun aja masih banyak remed, apalagi di sini. di sini khusus untuk saing (matematika, fisika, kimia, bio) dipercepat jadi 1 tahun. ga abis semua sih, kecuali bio, tapi nnti disambung di kelas 2. tapi kgk pke kurikulum nasional lagi, pakenya kurikulum cambridge. nah loh, kurnas yang 3 tahun jadi 1 tahun aja udah pusing (aksel 3 tahun jadi 2 tahun) apalagi cambridge yang standar internasional dalamm setahun, ditambah bahasanya inggris. klo yang IQ pas2an, memangnya bisa bahasa inggris. ok, anggap bisa. tapi di tahun yang sama, belajar materi cambridge sekaligus belajar materi olimpiade. tau kan materi olimpiade itu susahnya kayak gimana.

    yang kedua, masalah ekonomi. ga usah panjang lebar deh yang ini. murid namanya sekolah, pasti pengen ikut yang namanya ekstra kulikuler. nah, beasiswa dari pemerintah itu cuma buat biaya operasional sekolah ama asrama. jadi klo ada yang namnay buat jersey bola de-el-el, itu bayar sendiri. rumah 1 meter 17 orang? bisa ga tuh beliin anaknya jersey. belum lagi yang namanya anak muda, pasti pengen buat sesuatu yang sama, apalagi klo bukan jaket angkatan atau jaket kelas. keluar duit lagi, tuh!

    tapi klo anak kurang mampu dengan IQ 120+ dan kecerdasan emosional yang bagus, pasti bisa mengtasi 2 masalah di atas. mulai mengatur waktu belajar, mengatur ekonomi (alias uang jajan), pergaulan (termasuk dengan anak yang mampu). jadi, tes masuk berupa tes akademis ama psikologis itu harus tetep ada. klo perlu ditambah tes keagamaan, ini juga masuk ke visi sekolah.

    satu lagi ketinggalan. sekolah segede ini, fasilitas selengkap ini, guru2 yang profesional + dosen, kan malu klo ga ada prestasi sama sekali. anak dengan IQ pas2an susah untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional klo mentalnya ga kuat. okelah ada futsal, basket, masih ada peluang. terus, pelajaran sekolah ditinggal gitu?

    Best regards

    Lingga, siswa SMANU MHT angkatan 05 kelas X3

    • Beneer bangeet…bedakan sekolah UNGGULAN dengan sekolah UMUM biasa.visi misi utama dibuat SMANU MHT adalah sekolah unggulan yg berorientasi SCIENCE.jadi yg kagak unggul jangan masuk.mesti lolos test TPA dan PSikotest dulu deh.jangan karena mesti beri kesempatan anak tak mampu,yg IQ pas2an juga diterima. Buat sekolah berasrama sebanyak2nya..ok.selain membantu keluarga yg tidak mampu jg mengurangi kemacetan jakarta..karena sebagian besar pengguna lalin pagi2 adalah kendaraan pengantar anak sekolah.

  13. Pak Ahok, saya sangat ingin sekali bersekolah di SMANU M.H Thamrin. Tapi keluarga saya terbentrok oleh biaya sekolah yang terbilang bagi keluarga saya sangat mahal 🙁

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here