BTP: Ada Kabel di Got, Semua Seenaknya

7
97

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama menilai, meledaknya pipa gas di Jalan Sudirman, di depan Mapolda Metro Jaya, merupakan dampak dari buruknya jaringan utilitas yang ada di Jakarta. Menurut dia, jaringan utilitas, baik pipa maupun kabel, yang ada di Jakarta dipasang secara asal-asalan dan tidak mengikuti aturan.

“Bawah tanah di Jakarta ini memang tidak rapi. Permasalahan di Jakarta ini jadi kacau, termasuk laut, orang pasang jaringan semua seenaknya. Ada kabel di got, semua seenaknya. Kita tidak bisa tertibkan,” katanya, di Balaikota Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Tak hanya itu, Ahok juga menjelaskan bahwa sampai saat ini Jakarta belum memiliki jaringan utilitas. Hal itulah yang menyebabkan beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi DKI tidak jadi membangun gorong-gorong akibat khawatir proses penggaliannya mengenai jaringan utilitas.

“Kita mau bikin duct di bawah. Kita takut mau gali di mana karena tidak ada peta. Semua orang seenaknya gali itu. Itu mungkin kesalahan berapa puluh tahun yang lalu,” ujar dia.

Pipa gas milik PGN di depan Mapolda Metro Jaya terbakar pada Rabu malam sekitar pukul 23.25 WIB. Menurut keterangan para saksi, pipa meledak di tengah proses pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT). Polisi telah memeriksa beberapa saksi terkait ledakan tersebut. Adapun saksi yang diperiksa adalah para pekerja proyek pembangunan MRT.

“Ketika sedang mengerjakan bagian fiber optik Telkom proyek MRT, para saksi melihat asap dari pipa gas dan tak lama kemudian keluar api setinggi 2 meter,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. [Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Iya repott neh ..
    .
    Saluran untuk jalan air, ditambah untuk jalan kabel-kabel juga ..
    .
    Mending mana, memindahkan kabel-kabel dari saluran air, atau membuat saluran baru untuk jalan air?
    .
    .
    Api setinggi 2 meter itu berbahaya, bisa rentan ledakan besar lainnya.
    .
    Puyeng .. Cuci piring melulu ..

  2. tidak ada peta… bagaimana kalau mulai dari sekarang dibuat? caranya: setiap BUMN yang berkepentingan kirim blueprint masing-masing ke Pemprov DKI… sekarang khan era digital…setiap blue print bisa dibuat “layer” untuk disatukan… nanti pakai “filter” bisa dipilih yang mana yang mau kita lihat…

    • format file-nya bisa pakai .KML, jadi seragam antar instansi… kalau kerjasama DKI dengan Google jadi… bukan suatu hal yang sulit buat mereka untuk memprosesnya…

      • format file .KML ini bagus… compatible dengan AutoCad, mau lihat preview pakai Google Maps bisa dengan cepat….update data dicicil saja…. tidak perlu langsung semua sekaligus…simple…efisien…

  3. Dengan melakukan pendekatan ilmiah bisa dilakukan dengan menggunakan metoda Ground penetrating Radar (GPR) untuk melakukan pemetaan utilitas bawah permukaan.
    Tinggal kebijakan nya kapan akan dilakukan pemetaan utilitas tersebut…

  4. Pak Basuki kalau bisa sarankan ke Pak Jokowi supaya ini menjadi salah satu prioritas pusat untuk mempunyai blue print jaringan utilitas dan kabel bawah tanah. Bukan cuman di DKI tapi diseluruh provinsi Indonesia. Kita tidak mau menunggu sampai terjadinya ledakan pipa gas bawah tanah yg merenggut nyawa yg baru baru ini terjadi di Kao Siung, Taiwan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here