Basuki Targetkan RI Peringkat 7 di Asian Games 2018

2
56

Ahok.Org – Melihat Indonesia berada di peringkat ke-17 dengan 20 medali (empat emas, lima perak dan 11 perunggu) dalam Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta menggenjot kemampuan atlet DKI untuk membawa Indonesia dalam posisi ketujuh pada Asian Games 2018 di Indonesia.

“Saya minta sama KONI DKI, kita kan mau Asian Games empat tahun lagi nih, bisa enggak target kita di Asian Games 2018 di bawah dua digit. Masa juara ke-17. Ya juara ketujuh lah. Atau peringkat kesembilan juga masih oke lah,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (10/10).

Caranya agar dapat meraih posisi di bawah 10 besar itu, Basuki meminta KONI DKI segera memilih atlet dan pelatih untuk dikirim berlatih ke luar negeri.

Diakuinya, sudah ada beberapa negara yang telah menawarkan untuk melatih para atlet dan pelatih, seperti Tiongkok dan Australia.

“Sekarang kita fokus mau kirim orang. Sudah ada Tiongkok dan Australia yang nawarin bantu kita latih atlet atau pelatih kita,” ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mau asal mengirim atlet, pelatih atau pengurus KONI ke dua negara tersebut. Orang yang dikirim harus melalui tes psikologi terlebih dahulu.

“Seperti film tentara zaman-zaman dulu itu loh, jadi latihan 1.000 hari, mati sehari,” ungkapnya.

Karena itu, Basuki meminta KONI DKI mencari cabang olahraga (cabor) yang atlet atau pelatih mau dikirim berlatih ke luar negeri dan harus memiliki hati berani bertanding sepenuh jiwa raga.

“Yang sudah kita bantu dananya itu harus yang sudah berhasil yang kita bantu, bukan bagi rata. Jadi yang sudah berhasil yang justru kita dorong. Model itu yang kita minta. Cabang olahraganya kita tentuin, kita kirim. Ke mana-ke mana, Korea, Tiongkok. Dia sudah bagi-bagi, misalnya Catur kemana. Kan kita jago-jago, orang kita kecil tapi kuat,” jelasnya.

Ketua Harian KONI DKI Jakarta, Eddy Widodo, mengatakan sekitar 20 atlet berprestasi siap dikirim ke beberapa negara yang bisa mendidik para atlet. Mereka akan dikirim ke Beijing dan Seoul.

“Pak Basuki minta atlet DKI harus bisa memberikan kontribusi yang optimal dalam kontingen nasional. Antara lain, kalau kontribusi atlet DKI bagus, atlet nasional jadi ikut bagus,” ujarnya.

Beberapa cabang olahraga yang difokuskan pembinaan atletnya adalah karate, judo, wushu dan catur. Diharapkan para atlet di empat cabang olahraga ini dapat berprestasi di kancah Asian Games 2018 mendatang.

“Atlet yang dipilih akan mengikuti psikotes dulu. Jadi kita tidak hanya melihat prestasinya, tetapi diperhatikan juga faktor mental untuk bertanding dan juara,” kata Eddy. [Beritasatu.com]

2 COMMENTS

  1. Indonesia ga bisa juara asian games dan olimpiade sebab di Indonesia tidak ada wajib militer.

    Nah di China, di Korsel, di Korut, dan di negara2 lain semuanya menerapkan wajib militer jadi otomatis semua atlit mereka sangat kuat baik dari segi skill teknis, fisik, mental dan spiritualnya.

    Kalo Indonesia mau mengejar ketertinggalannya maka mulai awal jan 2015 semua warga Indonesia harus wajib militer setiap hari jumat dan sabtu.

  2. Australia, Amerika dan Inggris nggak ada wajib militer, tapi prestasi atlet mereka juga hebat. Jadi, bukan masalah wajib militer atau bukan, tapi masalah profesionalisme.

    Sudah menjadi rahasia umum, bahwa atlet Indonesia itu gampang puas. Sudah cukup cuma jadi juara SEA GAMES.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here