Bantuan Dari Tahir Cs untuk Genset dan Pompa Waduk Pluit

2
60

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menerima bantuan dana untuk banjir dari Tahir Foundation dan Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit). Adapun besaran bantuan tersebut berjumlah Rp 7 miliar.

Sumbangan berasal dari Tahir Foundation Rp 1 miliar, Intiland Rp 1 miliar, PT Hanson Internasional Tbk Rp 1 miliar, Pulau Intan Rp 1 miliar, Sioengs Group Rp 1 miliar, Modern Group Rp 1 miliar dan PT SGB Rp 1 miliar. Akan tetapi, Ahok mengatakan dirinya tidak menerima dalam bentuk tunai melainkan langsung ditransfer ke kontraktor untuk menjamin pasokan listrik ke pompa Waduk Pluit.

“Bantuan tidak berupa tunai Rp 7 miliar ditransfer ke rekening untuk langsung beli genset misalnya kalau masuk ke kami karena repot harus dimasukkan ke APBD lagi. Nanti beli genset langsung ke masuk aset,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (18/2/2015).

“Kita mau alokasikan seluruhnya untuk genset untuk ngamanin pompa. Uangnya langsung ditransfer ke kontraktor PLN tadi. Genset berapa kabel berapa gitu terserah kebel atas mau gelantungan dan lain-lain terserah dia. Pokoknya nggak ada alasan PLN matiin genset kita di Waduk Pluit kecuali meledak,” lanjutnya.

Ahok pun menjelaskan dalam pertemuannya dengan jajaran PLN beberapa waktu lalu di Balai Kota. Disebutnya agar gardu di Waduk Pluit tidak lagi mati beroperasi maka Pemprov harus membangun genset sendiri. Tak ingin berdebat panjang, suami Veronica Tan itu pun akan mengikuti kemauan PLN dengan syarat tidak ada alasan lagi mematikan pasokan listrik ke Waduk Pluit.

“PLN bilang ada 17 gardu dan 2 PLTU. Logikanya saya nggak butuh genset. Kalau gitu saya minta ke PLN jamin supaya PLTU Waduk Pluit nggak mati. Sudah nggak usah debat akhirnya ngomong, kalau mau aman pasang genset,” kata Ahok.

“Berarti kalau saya sudah ikutin kemauan Anda nggak ada alasan lagi waduk ini mati. Dia hitung Rp 7 miliar. Nggak cukup uang saya jujur saja, makanya saya bilang ke teman-teman bisa nggak cari CSR supaya omongan PLN ini dicatat. Duit nggak cukup karena APBD belum keluar,” sambungnya.

Lantas mengapa uang yang mulanya diperuntukkan bagi bencana banjir justru akan digunakannya untuk Waduk Pluit?

“Kita mau bagi makanan terlalu banyak lagi (bagi korban banjir) nanti kesenangan dia jadi tunjangan hari banjir. Kita sediakan dapur umum. Nggak ada delivery service kayak KFC lagi,” tutup mantan Bupati Belitung Timur tersebut. [Detikcom]

2 COMMENTS

  1. Kelihatan minimnya manajerial birokrat PLN.. ditanya cukup, jawab cukup.. giliran ditanya berani jamin, tdk ada yg berani… giliran ada wartawan, bilang bukan salah kami… moga2 direksi pln cepat bertobat…

    • Nambahin ya @graceless….
      Pak Ahok itu gaya ngomongnya aja yg kelewat nohok, ceplas ceplos dan sering bikin panas kuping yg kena tohok. Tapi kl dianalisa apa yg diomong beliau kenyataan di lapangan memang bener dan PLN jujur aja sy bilang ga profesional. Pejabat PLN pasti merah kupingya disindir terus…Dirutnya sendiri sampai bilang kalau pak Ahok itu pencitraan dengan mengkambing hitamkan PLN dlm mslh banjir, bahkan sampai Mentri BUMN ikut backing belain PLN spy ga dihujat terus sama Pemprov DKI.
      Ternyata budaya ceplas ceplos apa adanya sesuai fakta msh tabu dilakukan di NKRI ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here