15 Rumah Sakit Tipe D Diresmikan

2
91
Ilustrasi

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meresmikan 15 rumah sakit umum (RSU) tipe D, yang dulunya merupakan puskesmas kecamatan. Peresmian digelar di RSU Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (2/4) siang.

Dengan mengenakan batik berwarna hijau, Djarot ditemani Kepala Dinas Kesehatan, Koesmedi dan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. Ia secara simbolis menandatangani prasasti pembangunan 15 RSU tipe D di lima wilayah ibu kota.

Ke-15 puskesmas kecamatan yang telah diresmikan sebagai RSU kecamatan kelas D, di Jakarta Pusat, yaitu Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Puskesmas Johar Baru, dan Puskesmas Kecamatan Kemayoran.

Lalu di Jakarta Utara, Puskesmas Kecamatan Koja, Puskesmas Kecamatan Cilincing, dan Puskesmas Kecamatan Pademangan.

Selanjutnya, di Jakarta Barat, Puskesmas Kecamatan Kembangan dan Puskesmas Kecamatan Kalideres.

Kemudian, di Jakarta Selatan ada Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Puskesmas Kecamatan Tebet, Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, dan Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan.

Ada juga di Jakarta Timur, yakni Puskesmas Kecamatan Kramatjati dan Puskesmas Kecamatan Ciracas.

Djarot mengatakan, perubahan sistem kesehatan menjadi rumah sakit tipe D ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan masyarakat. Kendati demikian, untuk memutuskan puskesmas menjadi RSU tipe D, diperlukan keberanian yang tinggi.

Beban puskesmas yang dijadikan RSU tipe D sangat besar dalam melayani kesehatan warga. RSU harus dapat melayani warga dengan cepat dan tepat setara dengan rumah sakit swasta lainnya.

“Kita perlu keberanian untuk memutuskan menjadikan puskesmas sebagai RSU Tipe D. Paling tidak, keberadaan RSU tipe D ini akan membuat antrean pasien di RSUD atau RS lainnya tidak terlampau penuh dan panjang. Masyarakat butuh pelayanan cepat dan segera,” kata Djarot dalam acara Peresmian 15 RSU tipe D di RSU Kecamatan Pesanggrahan, Jaksel, Kamis (2/4).

Mantan Wali Kota Blitar ini menyatakan, keberadaan RSU tipe D di tengah-tengah masyarakat sangat tepat. Selain warga dapat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan, mereka juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan.

“Dengan adanya RSU ini, tindakan preventif dan kuratif langsung di tengah-tengah masyarakat. Artinya, sudah jadi kewajiban pemerintah mengingkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat. Tapi meskipun bagus sekali, saya tidak kerasan di sini (dirawat). Kalau bisa jangan ke sini. Sehat lebih enak. Wujudkan Jakarta Sehat. Mudah-mudahan tidak penuh, ya RSU-nya,” ujar Djarot.

RSU tipe D ini, lanjutnya, akan fokus pada pelayanan dasar, yaitu kebidanan, dokter anak, bedah ringan, dan penyakit dalam. Di RSU tersebut akan ada dokter spesialis yang praktik untuk melayani masyarakat.

Dalam pelayanannya, Djarot menyatakan tidak ada perbedaan kelas. Seluruh pasien yang datang harus dilayani selayaknya pasien kelas satu. Dia juga mengimbau dokter RSU agar selalu tersenyum melayani pasien.

“Tidak beda kelas 1, kelas 2, kelas 3. Semua pasien mendapatkan pelayanan kelas 1. Saya minta tolong dokter berhadapan dengan orang susah, kita harus terima dengan senyum dan hati yang peduli,” imbaunya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi mengatakan, dasar ā€ˇpengembangan puskesmas menjadi RSU adalah mendekatkan fasilitas kesehatan ke masyarakat. Diharapkan, penyakit ringan dapat diselesaikan di RSU tipe D, sehingga dapat mengurangi penumpukan pasien di RSUD atau RS besar lainnya.

Dari 15 RSU tersebut, kapasitas ruang rawat inap bertambah, dari awalnya hanya 518 kamar tidur, kini menjadi 750 kamar tidur. Di RSU ini akan ada kamar operasi, ruang intensive care unit (ICU) dan high care unit (HCU). [Beritasatu.com]

2 COMMENTS

  1. Dokternya dikasi insentif. Apalagi yg kena jaga malam. Perawat nya juga kasih insentif. Mana mgkn bisa senyum kalo kantong kosong besok pagi harus bayar SPP anak sekolah. Jangan buat program menjanjikan gratis Pak! Kencing aja 2000, buang air besar 4000. Apalagi pas nyawa anda gawat di IGD. Selang infus dan lain2 kan harus dibayar. Semua harus ikut asuransi BPJS. Jangan byk anak, max 2. Udah pny 2 anak ya pasang KB. KB itu tdk haram, malah membantu perencanaan keuangan keluarga.

  2. pak ahok.. di pademangan timur ada Balkesmas Swasta Katolik yg lebih baik pelayanannya dan pengalamannya dari Puskesmas yg ada di Pademangan timur saat ini. Balkesmas ini berdiri sekitar tahun 1968, Namanya MELANIA, lokasi di Pademangan 2 Gang 8 sampai dengan gang 10. MELANIA mempunyai fasilitas lengkap ada BKIA, rontgen, laboratorium dan rawat inap.
    Sayangnya saat ini kepengurusannya tidak bagus lagi, karena banyak suster dan dokter yang sudah pensiun.
    Mungkin Pak Ahok bisa meninjau lokasi, barangkali MELANIA bisa di take over oleh pemprof untuk menjadi Rumah Sakit.
    terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here