"Saya Mikir, Enggak Mungkin Kan Gubernur Kena DBD…"

0
45

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belajar dari pengalamannya terkena demam berdarah dengue (DBD). Dia menginginkan warga Jakarta, khususnya kelas menengah, bebas dari serangan nyamuk aedes aegypty.

“Karena DBD ini kan jentik nyamuknya bersarang di air yang bersih, bukan kotor. Justru yang berbahaya itu warga kelas menengah ke atas, seperti yang tinggal di rumah mewah atau apartemen,” kata Basuki.

“Mereka tidak izinkan kader jumantik (juru pemantau jentik) masuk ke dalam lingkungan mereka,” kata Basuki seusai melepas bus penyuluhan Demam Berdarah Dengue di Balai Kota, Senin (15/6/2015).

Oleh karena itu, dia menargetkan Jakarta Bebas DBD 2020. Dinas Kesehatan DKI bersama Kementerian Kesehatan diminta menjangkau warga kelas menengah.

Basuki pun menceritakan pengalamannya terkena DBD. Nyamuk aedes aegypty yang bersarang di dispenser pos satpamnya juga menggigit anak bungsunya, Daud Albeener. Akibat DBD, Basuki pun tak masuk kerja selama kurang lebih 4 hari.

“Banyak orang-orang enggak sadar bisa kena DBD, saya saja kalau diambil darahnya, mikir kan, enggak mungkin Gubernur kena DBD. Banyak orang enggak mengerti, saya juga dulu enggak mengerti. Saya baru kerja di sini, baru mengerti DBD,” kata Basuki.

Selanjutnya, Basuki menyerahkan tanggung jawab para jumantik kepada lurah di masing-masing wilayah. Para lurah di Ibu Kota diminta untuk aktif memberikan sosialisasi bahaya DBD.

“Kami sudah tugaskan setiap lurah untuk tanggung jawab. Kami betul-betul ingin Jakarta bebas DBD,” kata Basuki. [Kompas.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here